![]() |
FOTO. Manager Bisnis Bank NTB Syariah Alvin Hidayat P saat turun langsung melakukan sosialisasi dampak buruk penggunaan Narkoba di Ponpes Islahul Anam, Desa Aiq Darek, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), |
MATARAM, BL - Maraknya peredaran narkoba di Provinsi NTB sudah masuk taraf mengkhawatirkan.
Data Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) NTB menyebutkan bahwa penyalahgunaan narkotika sejauh ini, hampir sama dengan rata-rata nasional. Yaitu mencapai 1,73 persen penduduk NTB.
Penduduk NTB saat ini berjumlah 5,6 juta jiwa, berarti terdapat sekitar 64,623 jiwa yang mengkonsumsi atau menyalahgunakan narkotika.
Karena itu, Bank NTB Syariah bersama Yayasan Generasi Metro Bersinar (Gema) dan BNNP setempat menggelar sosialisasi dampak buruk penggunaan Narkoba di Ponpes Islahul Anam, Desa Aiq Darek, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Senin 17 Februari 2025.
Manager Bisnis Bank NTB Syariah Alvin Hidayat P. mengatakan, bahwa pihaknya ikut berpartisipasi dalam agenda sosialisasi dampak buruk narkoba yang kini masuk taraf mengkhawatirkan.
Menurutnya, kegiatan sosialisasi ini juga dirangkaikan dengan kegiatan inklusi keuangan.
"Masih minim literasi dan pengetahuan mengenai dampak buruk penggunaan narkoba, jadi ini sangat diperlukan peran aktif seluruh pihak," ujar Alvin.
Ia menegaskan bahwa pihaknya ingin menunjukkan bahwa Bank NTB Syariah tidak hanya ingin aktif dalam ranah bisnis semata. Nqmun juga berpartisipasi dalam membangun sosial.
Salah satunya, dengan mencegah generasi muda agar tidak terjerambah dalam penyalahgunaan narkoba di usia muda.
"Kami juga mengajak para audiens untuk terus menjaga diri dari bahaya laten narkoba dan judi online. Utamanya, bagaimana mengajak untuk memanfaatkan uang untuk ditabung," tegas Alvin.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa pihaknya memiliki layanan tabungan untuk milenial. "Jadi, dari pada digunakan untuk hal-hal tidak baik mending ditabung," ucap Alvin.
Sementara itu, Penyuluh BNNP NTB, Anggraini Ninik Murnihati, mengatakan kegiatan sosialisasi ini karena wilayah Loteng dinilai cukup rawan dari peredaran maupun penyalahgunaan Narkotika.
"Dikalangan pelajar sudah sangat marak, karena itu kami melaksanakan sosialisasi ini untuk menjaga mereka yg belum terpapar narkotika," katanya.
Anggraini mengimbau pada para siswa untuk menjauhi barang haram tersebut, apabila sudah ada yang terpapar ia menghimbau untuk tidak perlu khawatir karena dapat direhabilitasi.
"Ini menjadikan mereka kedepan untuk berhenti menggunakan narkoba, kita antisipasi hal-hal ini supaya tidak lebih jauh," katanya.
Terpisah, Ketua Yayasan Generasi Metro Bersinar (Gema), Eggi Rahmat Landa, mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak pondok pesantren yang telah memberikan ruang untuk menggelar sosialisasi kepada siswa di Ponpes.
"Kami ucapkan terimakasih kepada pimpinan dan para santri," katanya.
Yayasan Gema jadi salah satu lembaga yang memiliki legitimasi dan standar SNI untuk merehabilitasi para pengguna.
"Kami sudah memiliki legalitas, kami menyiapkan lokasi dan tempat yang representatif," tandas Eggi Rahmat Landa. (R/L.).