MATARAM, BL - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 PDI Perjuangan, DPC PDIP Kota Mataram menggelar berbagai kegiatan sosial, mulai penyerahan kursi roda, pembagian nasi tumpeng pada puluhan anak-anak Panti Asuhan hingga kunjungan pada pejuang partai.
Acara dipusatkan di Pantai Asuhan Dharma Laksana di Jalan Lingkar Selatan, Pagutan, Kota Mataram, Jumat Sore 10 Januari 2024.
Ketua DPC PDIP Kota Mataram Made Slamet, mengatakan bahwa pilihan menyelenggarakan HUT partai di Panti Asuhan, lantaran menyelaraskan pada tema yang diinstruksikan DPP yakni, Satyam Eva Jayate" dengan sub tema "Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam".
"Karena temanya sosial, maka kami menggelarnya bersama puluhan anak yatim piatu. Ini untuk berbagi kesenangan pada sesama di momentum HUT partai kali ini," ujar Made pada wartawan di sela-sela menyerahkan tumpeng pada anak yatim.
Anggota DPRD NTB ini, mengaku bahwa HUT PDIP untuk di DPC PDIP Kota Mataram dilakukan selama dua hari, mulai Jumat (10/1) hingga Sabtu (11/1).
Khusus, hari ini bahwa kegiatan dilakukan sederhana dengan membaur bersama anak-anak yatim adalah upaya mengingatkan kembali bahwa PDIP adalah partainya wong cilik.
"Jadi dengan semua unsur struktural partai membaur bersama anak yatim piatu. Itu artinya, kita ingin terus mentradisikan semangat PDIP yang berbasis pada wong cilik," kata Made.
FOTO. Fungsionaris DPC PDIP Kota Mataram bersama puluhan anak Panti Asuhan Dharma Laksana |
Tampak, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memimpin jalannya peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 PDIP secara daring.
Megawati tampak didampingi putranya, Prananda Prabowo dan putrinya, Puan Maharani.
Di mana, seluruh kader PDI Perjuangan dan simpatisan partai dan satgas partai, anak ranting, ranting, PAC, DPC dan DPD seluruh Indonesia, termasuk seluruh anggota legislatif, seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah.
* Mega Menangis
FOTO. Ketua Umum DPP PDIP Hj Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan sambutannya saat HUT ke-52. |
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, tidak dapat menyembunyikan emosinya saat berbicara tentang pencabutan TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 dalam pidato politiknya di HUT ke-52 PDI Perjuangan, Jumat 10 Januari 2025.
Acara tersebut digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 yang mencabut kekuasaan pemerintahan negara dari Presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno, resmi dinyatakan tidak berlaku lagi setelah 57 tahun.
Megawati mengaku pencabutan ini adalah hasil perjuangan panjang dengan penuh kesabaran.
“HUT PDIP ke-52 ini sungguh istimewa. Setelah berjuang dengan penuh kesabaran dan revolusioner selama 57 tahun, akhirnya atas kehendak Allah SWT, TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 telah dicabut,” ujar Megawati.
*Nama Bung Karno Dipulihkan
Megawati mengungkapkan rasa syukurnya atas keputusan tersebut. Ia juga menyoroti penegasan pimpinan MPR RI bahwa tuduhan Bung Karno mendukung pemberontakan G30S/PKI tidak terbukti secara hukum.
“Pimpinan MPR RI menegaskan bahwa tuduhan Bung Karno mendukung pemberontakan G30S/PKI tidak terbukti dan batal demi hukum, karena tidak pernah ada proses hukum apapun untuk membuktikan tuduhan tersebut hingga Bung Karno wafat tanggal 21 Juni 1970,” tegasnya.
*Jangan Terulang Lagi
Dengan suara yang bergetar, Megawati mengapresiasi kesabaran keluarganya dalam menanti keadilan ini. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
"Lama ya, untung keluarga sabar. Jangan kejadian seperti ini lagi, tapi memang kalau salah harus salah,” ujarnya sambil terisak.
HUT ke-52 PDI Perjuangan menjadi momen istimewa bagi Megawati dan partainya. Pencabutan TAP MPRS ini tidak hanya menjadi kemenangan simbolis bagi keluarga Bung Karno tetapi juga bagi perjuangan nilai-nilai demokrasi di Indonesia. (R/L..).