MATARAM, BL - Kritik Anggota Fraksi PKB DPRD NTB Akhdiansyah terhadap sikap gubernur terpilih Lalu Muhamad Iqbal yang lebih terlihat sibuk keliling daripada harus mempersiapkan dirinya untuk fokus pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ketika sudah dilantik sebagai gubernur devinitif, menuai reaksi politisi Partai Gerindra, Ali Usman Ahim.
Anggora Fraksi Gerindra DPRD NTB, menegaskan bahwa sikap Akhdiansyah atau Yongki, dirasa terlalu dini untuk memberikan penilaian atau evaluasi terhadap sepak terjang Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Damayanti Putri atau Iqbal-Dinda.
“Akhdiansyah terlalu dini menilai. Gubernur terpilih dan pasangannya belum pantas diberikan penilaian atau evaluasi atas langkah-langkahnya. Mereka baru akan dilantik pada tahun 2025. Jadi, saya rasa lebih baik kita bersabar dan memberikan mereka kesempatan untuk membuktikan diri setelah resmi menjabat,” ujar Ali Usman Ahim dalam siaran tertulisnya, Kamis 26 Desember 2024.
Ketua Bapemperda DPRD NTB ini, menegaskan bahwa kegiatan silaturahmi dan syukuran kemenangan ini adalah bentuk penghormatan kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kepada pasangan Iqbal-Dinda. “Ini adalah bagian dari upaya membangun hubungan emosional dengan masyarakat. Tidak ada yang salah dengan itu,” tegas Ali.
Menurut Ali, langkah yang diambil oleh Gubernur terpilih justru menunjukkan komitmen mereka untuk mendekatkan diri kepada masyarakat sejak dini.
Hal ini, katanya, adalah bentuk penghormatan dan tanggung jawab moral kepada rakyat NTB.
Karena iti, kritik yang dilontarkan Akhdiansyah dianggap kurang relevan. Sebab, pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih belum memiliki kewenangan penuh untuk menjalankan program pemerintahan.
“Mari kita tunggu hingga mereka dilantik, baru kita bisa menilai kinerja mereka secara objektif,” kata Ali lantang.
*Fokus ke RPJMD
FOTO. Akhdiansyah bersama Ketua Umum DPP PKB A Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (kanan). |
Sebelumnya, Anggota Fraksi PKB DPRD NTB, Akhdiansyah menyentil sikap gubernur terpilih Lalu Muhamad Iqbal yang lebih terlihat sibuk keliling daripada harus mempersiapkan dirinya untuk fokus pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ketika sudah dilantik sebagai gubernur devinitif.
"Saya setuju keliling-keliling itu tapi sebentar lagi beliau ini dilantik, maka mestinya konsentrasi pertama beliau itu udahlah bagaimana mempersiapkan RPJMD. Karena bagaimana pun RPJMD ini kita suci beliau sebagai "gate line" gerbang utama lima tahun memimpin," kata Akhdiansyah di Gedung DPRD NTB di Mataram.
Ia menegaskan RPJMD itu di dokumen utamanya merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2024-2025. Di mana terdapat empat visi penting di dalam RPJMD itu, di antaranya persoalan ekonomi, angka kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.
Selain itu yang perlu juga diperhatikan adalah kompetensi SDM di birokrasi di lingkungan pemerintah provinsi (pemprov). Selanjutnya, kemampuan keuangan daerah dan masih banyak lagi.
"Mestinya ini yang harus di fokuskan. Kalau perjalanan beliau dalam kerangka itu saya setuju. Tetapi jangan sampai juga luput. Okelah begini dan begitu dalam rangka akselerasi. Tetapi jangan lupa, RPJPD 2024-2025 itu soal angka krmiskinan. Mudahan keliling beliau dalam rangka itu," ucap Bang Yongki sapaan akrabnya.
Menurut anggota DPRD NTB dari daerah pemilihan (Dapil) VI Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima ini, pernyataannya tersebut untuk mengingatkan bahwa tugas utamanya nanti setelah dilantik secara devinitif sebagai gubernur adalah membenahi internal di dalam daerah.
"Saya kira beliau (Iqbal, red) keliling itu bukan cari muka (carmuk) ya. Cuman kita ingin mengingatkan jangan sampai lupa juga membenahi ke dalam. Karena masih banyak persoalan yang beliau harus gali. Selamat bekerja, kita tunggu gebrakan beliau," tandasnya. (R/L..).