FOTO. Sejumlah warga Lingkungan Banjar, Kelurahan Banjar, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram terlihat bersabar menunggu panggilan oleh petugas KPPS untuk masuk ke bilik suara. |
MATARAM, BL - Warga Lingkungan Banjar, Kelurahan Banjar, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram antusias untuk menyalurkan hak politik dengan mendatangi empat tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah setempat untuk memilih pemimpin daerah pada Pilkada 2024.
"Saya pilih lebih dulu pagi ini biar cepat selesai," kata H. Lutfi usai memberikan suaranya pada BERITA LOMBOK di TPS 001 Lingkungan Banjar, Rabu 27 November 2024.
FOTO. Petugas Panwas TPS di Lingkungan Banjar tetap stand by di TPS setempat. |
Menurutnya, dirinya sengaja lebih memilih untuk mencoblos pagi hari karena siang harinya ingin mengajak anak jalan jalan.
"Ya mumpung libur bisa jalan jalan sama keluarga," ujar Lutfi ditemani sang istri.
Hal senada dikatakan oleh Sitti Fatimah. Ia bersama keluarga melakukan pencoblosan pagi hari. "Kalau siang antri, kalau cepat selesai kan bisa jalan-jalan," ucapnya.
Guru TK ini mengaku memilih sesuai dengan hati nuraninya, siapa yang pantas untuk memimpin kota Mataram dan Provinsi NTB lima tahun ke depannya.
"Ya kalau programnya bagus dan merakyat tentunya yang saya pilih," tegas Sitti Fatimah.
FOTO. Petugas Panwas TPS tengah memeriksa absensi pemilih yang dilakukan KPPS di TPS 3 Lingkungan Banjar, Kelurahan Banjar, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. |
Diketahui Pilwalkot Mataram 2024 diikuti dua paslon. Paslon nomor urut 1, Lalu Aria Dharma-Weis Arqurnain atau AQUR yang diusung koalisi empat parpol yakni PPP, PKS, PAN dan Hanura.
Selanjutnya, paslon petahana yang memiliki nomor urut 2, H. Mohan Roliskana-TGH Mujiburrahman atau HARUM yang diusung koalisi gemuk, Golkar, PDIP, Nasdem, Gerindra, PKB, dan Partai Demokrat.
Untuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Kota Mataram 2024 mencapai 320.604 pemilih yang tersebar di 581 TPS.
Jumlah TPS ini turun dibandingkan pada pelaksanaan Pilkada tahun 2020 mencapai 725 TPS. Banyaknya TPS saat itu karena pelaksanaan Pilkada masih suasana pandemi Covid-19, sehingga dimaksimalkan jumlah pemilih di satu TPS hanya 300 orang.
Berbeda dengan pelaksanaan pilkada tahun ini, satu TPS memiliki 600 pemilih sehingga isinya lebih padat. (R/L..)