FOTO. Calon Wali Kota Mataram nomor urut 1, H Lalu Aria Dharma (tengah) saat bersilaturahmi dengan puluhan Pedanda dan tokoh Hindu Kota Mataram. |
MATARAM, BL Para tokoh dan Pedanda umat Hindu di Kota Mataram memberikan dukungan pada pasangan calon (Paslon) nomor urut 1, Lalu Aria Dharma-Weis Arqurnain (AQUR) untuk tampil di Pilkada setempat.
Dukungan itu disampaikan saat sejumlah tokoh agama Hindu menerima kunjungan silaturahmi Calon Wali Kota Mataram Lalu Aria Dharma.
Para tokoh yang hadir yakni Pedanda Gede Buana Raksa Griya Cemara, Ida Pedanda Manuaba Griya Manggis Kekalik, Pedanda Gede Kerta Arsa Griya Pagesangan, dan Pedanda Gede Kilingan Griya Delod Peken Pagesangan, kompak siap mendukung dan memenangkan mantan Sekwan DPRD Kota Mataram pada tanggal 27 November 2024.
Pedanda Gede Kilingan Griya Delod Peken Pagesangan mengatakan bahwa dirinya sudah sangat lama mengenal sosok Lalu Aria Dharma.
Menurutnya, keberagaman dan toleransi yang ada di Ibukota Provinsi NTB, sangat tepat untuk terus dijaga dan dipertahankan.
"Sosok Mik Aria sangat cocok merawat keberagaman dan toleransi yang kokoh antarumat beragama di Kota Mataram," ujar Pedanda Gede Kilingan Griya Delod Peken Pagesangan, Senin 4 November 2024.
Ia berpesan agar para pemimpin Kota Mataram adalah pemimpin yang membawa kedamaian dan tidak melupakan nilai-nilai luhur agama.
Hal itu, lantaran adanya nilai luhur akan dapat terus mengukuhkan eksistensi Kota Mataram sebagai daerah maju yang berketuhanan dan berkeadaban.
"Jika nilai-nilai luhur agama terus dipertahankan, maka pemimpin akan bisa memperoleh ketentraman. Kami titip ke Mik Aria agar semangat tetap merangkul dan bijaksana jika memimpin di Kota Mataram bisa terus dijaga," kata Pedanda Gede Kilingan Griya Delod Peken Pagesangan.
Menjawab pesan dan dukungan para tokoh agama Umat Hindu, Lalu Aria Dharma, mengaku dirinya menghaturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga.
Sebab, dukungan itu sangat penting dalam perjuangannya menghadirkan perubahan di Kota Mataram.
"Ini sebuah kepercayaan yang sangat berharga dan mulia. Saya yang seorang Muslim mendapat pesan untuk menjaga dan memelihara keberagaman dari tokoh-tokoh Hindu. Tentu ini yang harus dapat saya laksanakan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Lalu Aria menegaskan bahwa Kota Mataram merupakan daerah yang penduduknya heterogen di NTB.
Untuk itu, keunikan di Ibu kota provinsi ini menggambarkan miniatur Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, ras, golongan, dan agama.
Aria menilai pesan yang disampaikan tokoh agama Hindu mengenai keberagaman sangat relevan dan mulia. Terutama untuk menjadikan Kota Mataram rumah tinggal yang nyaman bagi semua agama yang diakui negara.
"Keberagaman ini kekayaan atau aset yang harus kita rawat bersama-sama,” tekannya.
Berbagai pemeluk agama tinggal di daerah ini. Antara lain Islam, Hindu, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha, hingga Konghucu.
Aria ingin membangun kerukunan di atas kemajemukan keyakinan. Membangun rasa toleransi dan saling menghormati dalam satu persamaan sebagai anak bangsa.
"Kemajemukan ini telah menjadi identitas Kota Mataram sejak dahulu kala dan harus kita rawat dengan sebaik-baiknya. Mari kita membangun negeri yang baldatun toyyibatun warrobun ghofur (negeri yang baik dengan Tuhan yang Maha Pengampun),” tandas Lalu Aria. (R/L...).