Head To Head Rugikan Calon Petahana, Peluang AQUR Terbuka Menangi Pilkada Mataram 2024 -->

Head To Head Rugikan Calon Petahana, Peluang AQUR Terbuka Menangi Pilkada Mataram 2024

Sabtu, 23 November 2024, Sabtu, November 23, 2024

 

FOTO. Dr Ihsan Hamid. 














MATARAM, BL - Dominasi pasangan calon  Petahana, Mohan Roliskana-TGH Mujiburrahman  atau HARUM di Pilkada Kota Mataram 2024, nampaknya bakal mulai tergerus oleh penantang, Lalu Aria Dharma dan Weis Arqurnain atau AQUR 


Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Dr Ihsan Hamid membeberkan analisa keruntuhan Paslon HARUM tersebut. 


Menurutnya, adanya dua paslon yang tampil sebagai peserta Cakada di Kota Mataram, hal tersebut cendrung merugikan petahana.


Fakta tersebut terlihat saat Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 lalu. Di mana, hampir semua lembaga survei memenangkan Ahok saat itu. Namun faktanya justru Anis dapat menumbangkan Ahok.


"Hal ini juga saya baca akan terjadi di Kota Mataram. Walaupun survei awal beberapa survei sempat mengunggulkan petahana namun dengan kerja politik tim AQUR yang sangat solid mereka perlahan kini dapat mengejarnya," ujar Ihsan dalam pesan tertulisnya, Jumat 22 November 2024. 


Ihsan mengatakan bahwa kecenderungan pola Head to Head yang kini terjadi di Kota Mataram cenderung akan menguntungkan Paslon nomor urut 1, yakni AQUR. 


Sebab, para pemilih hanya di suguhkan dua pilihan. Mengingat, pemilih Silent Majority di Kota Mataram itu cukup banyak, seperti pemilih rasional yang bosan dengan calon petahana pasti akan memilih AQUR atau pemilih yang banyak dikecewakan oleh petahana juga pasti akan ke AQUR.


Hal ini, kata dia, belum lagi terlihat dukungan yang terus mengalir ke AQUR seperti dari jamaah NW dan beberapa simpul perkumpulan masyarakat seperti Masyarakat Bima dan Sumbawa yang tinggal di Kota Mataram. 


"Situasi dan fenomena seperti ini akan menjadi keuntungan besar bagi penantang jika head to head seperti saat ini," kata Ihsan.


Lebih lanjut dikatakannya bahwa alasan kedua, yakni  Paslon AQUR memilik pemilih yang cenderung militan dan tersebar merata hampir di semua lingkungan ataupun kecamatan di Kota Mataram. 


Menurut Ihsan, walaupun mereka adalah calon penantang tapi tokoh-tokoh utama dan parpol pendukung yang ada di balik mereka dikenal memiliki pemilih yang sangat militan dan bekerja totalitas, seperti partainya PPP, PKS, PAN dan Hanura. 


Selanjutnya, terlihat dari jaringan infrastruktur pemenangan paslon AQUR ini baik yang berasal dari unsur tim sukses, relawan, maupun jaringan tim sukses dari unsur partai politik ini bekerja sangat massif dan terstruktur, sehingga kerja-kerja pemenangnya terlihat semakin solid dan kokoh. 


"Saya perhatikan mereka kerja canvassingnya sangat massif door to door dan biasanya ini jauh lebih efektif dibandingkan dengan cara hanya kampanye dialogis yang mengumpulkan ribuan massa di suatu tempat seperti lapangan umum," ungkap Ihsan.


Ia mendaku bahwa paslon AQUR ini, juga memiliki kesiapan logistik akhir. Di mana, logistik akhir, merupakan faktor dominan yang dianggap sebagai faktor akhir penentu kemenangan juga.


Selanjutnya, jargon AQUR yang mengambil prinsip "Membangun dari Kampung" dirasa sangat unik dan memiliki magnet elektoral cukup kuat.


Di mana, lanjut Ihsan,  publik di  Kota Mataram sangat faham untuk wajah kota saat ini sudah bagus. Namun jika masuk ke gang-gang kecil pemukiman padat penduduk ternyata disitu masih menyisakan banyak masalah seperti kemiskinan, maslah kebersihan, kesehatan, fasilitas publik, dan seterusnya.


"Sehingga, disini AQUR akan mulai membangun dari hilir ke hulu. Dan konsep ini membuat para kaling "Kepincut" untuk memilih AQUR karena mereka nanti akan sangat berperan menjadi garda terdepan sebagai pihak yang akan diajak kolaborasi," tegasnya.


Ihsan menambahkan tingginya peluang AQUR menang mengalahkan calon petahana juga bisa dipengaruhi faktor personal dan kepemimpinan paslon. 


Sebab, sejauh ini, paslon AQUR dinilai sebagai sosok yang lebih dekat dengan rakyat, bersih dari praktik korupsi. Serta, memiliki rekam jejak kerja nyata selama menjabat sebagai birokrat dan Sekwan DPRD Kota Mataram.


Begitu juga wakilnya yang merupakan tokoh muda yang dikenal sebagai Tuan Guru Kondang Alumnus Kampus Agama Terkemuka di Dunia Universitas Al-Azhar Mesir. 


"Kedekatan dengan masyarakat ini menjadi nilai plus yang signifikan dibandingkan dengan petahana yang dianggap sangat eksklusif dan cendrung tertutup, sulit diakses masyarakat," ucap Ihsan. 


Dalam kesempatan itu. Ihsan tetap menekankan pentingnya menjaga soliditas kerja tim dan memastikan kerja sama berjalan maksimal, karena kompetisi di Pilkada Kota ini sangat kompetitif. 


“Kemenangan tidak akan mudah diraih jika kerja-kerja tim tidak dikontrol dengan teliti dan rapi. Yakni, jika ingin menciptakan sejarah baru di Pilkada Kota Mataram dengan mengalahkan petahana maka kerja tim tidak boleh surut dan kendor wajib lebih bersemangat dan kerja keras disisa waktu yang tinggal menghitung hari," tandas Ihsan Hamid. (R/L..).

TerPopuler