M. Fihirudin |
MATARAM, BL - Hasil Lembaga Survei Nusra Institute yang menyebutkan bahwa paslon Iqbal-Dinda mengungguli dua paslon lainnya di Pilgub NTB 2024, menuai kritik Direktur Logis NTB M. Fihirudin.
Menurut Fihirudin, dari hasil penelusurannya ke laman KPU NTB, justru lembaga Survei Nusra Institute, tidak terdaftar dalam lembaga terdaftar yang dibuktikan dengan sertifikat terdaftar sebagai lembaga survei di KPU setempat.
"Jadi, wajar kalau kami bilang rilis survei Lembaga Survei Nusra Institute itu abal-abal. Bagaimana kita bisa percayai, jika lembaga Survei Nusra Institute tidak memiliki sertifikat lembaga survei di KPU," ujarnya, Kamis 10 Oktober 2024.
Fihirudin menegaskan bahwa jika merujuk keputusan KPU Nomor 328 tahun 2024 tentang pedoman teknis pendaftaran pemantauan dan lembaga survei dan perhitungan cepat hasil pemilihan.
Selanjutnya, pada bab III / KpR.328 tahun 2024 pasal 9 dan 10 telah digariskan bahwa survei atau jajak pendapat dapat dilakukan setelah dinyatakan terdaftar yang dibuktikan dengan sertifikat terdaftar.
Karena itu, Logis NTB meminta pada jajaran management Lembaga Survei Nusra Institute untuk melakukan klarifikasi pada publik dalam jangka waktu 3 x 24 jam.
"Sekarang bagaimana kita mau percaya hasilnya, jika lembaga itu enggak terdaftar. Ingat, jika sampai waktu 3 x 24 jam tidak ada klarifikasi, maka kami melaporkan Nusra Institute ke aparat penegak hukum (APH)," tegasnya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa pilihan memberikan waktu 3 x 24 jam, lantaran pihaknya telah melakukan klarifikasi ke KPU NTB.
Hasilnya, Lembaga Survei Nusra Institute tidak terdaftar sebagai lembaga survei di KPU.
"Sekali lagi, jika mengabaikan waktu yang sudah kami tentukan, wajar kami sebagai masyarakat juga melaporkan lembaga survei penyebar berita bohong," ucap Fihirudin.
"Dan ingat, kami punya data bahwa ada sejumlah peneliti lembaga Survei Nusra Institute ini, adalah ASN di Lombok Tengah (Loteng). Aneh kok ASN ikut berpolitik," sambung dia.
Diketahui bahwa dalam rilis survei yang disampaikan Lembaga Survei Nusra Institute pada sejumlah awak media beberapa hari lalu, hasilnya elektabilitas Iqbal-Dinda berada di 31,0 persen, Rohmi-Firin 29,3 persen, serta Zul-Uhel 15.9 persen.
Ia menambahkan bahwa siapapun pemenang Pilgub NTB 2024, dirinya tidak mempersoalkannya. Namun jangan sampai membuat berita bohong yang membuat masyarakat resah dan gaduh hingga saat ini.
"Kalau Lembaga Survei Nusra Institute adalah lembaga resmi yang terdaftar di KPU. Tentunya itu bagus bagi para paslon dan tim pemenangan untuk melakukan evaluasi atas kinerjanya. Tapi, jika yang merilis lembaga abal-abal dan tidak kredibel, tentunya ini yang akan kami luruskan dengan cara melakukan upaya hukum dalam waktu dekat ini," tandas Fihirudin. (R/L..).