MATARAM, BL - Program peningkatan insentif bagi kader Posyandu Keluarga di NTB akan menjadi fokus pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut 01, Sitti Rohmi Djalilah dan HW Musyaifirin atau Rohmi-Firin.
Hal itu dikemukakan Sitti Rohmi Djalilah saat menyapa ribuan emak-emak di Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur (Lotim).
Menurut Mantan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023, kenaikan insentif bagi penjaga kesehatan keluarga, merupakan sebuah keniscayaan yang bisa diwujudkannya.
Terlebih, Kader Posyandu, merupakan garda terdepan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
"Mereka (kader Posyandu) adalah pahlawan yang bekerja tanpa kenal lelah demi kesejahteraan keluarga kita. Oleh karena itu, sudah saatnya kita memberikan apresiasi yang lebih besar kepada mereka dengan menaikkan insentif yang akan memberikan dampak positif bagi mereka dan keluarga mereka," ujar Sitti Rohmi Djalilah, Kamis 10 Oktober 2024.
Kakak kandung mantan Gubernur TGB Muhamad Zainul Majdi ini, menegaskan bahwa kader Posyandu adalah pejuang kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat.
Hal ini lantaran mereka setiap menit dan setiap waktu selalu berinteraksi langsung dalam menyolisasikan dan menyampaikan, serta mengedukasi masyarakat tentang kesehatan, terutama bayi dan balita.
"Wajarlah kalau insentif kader Posyandu kita tingkatkan kedepannya. Ini janji saya untuk kaum ibu-ibu di wilayah NTB jika terpilih dan diamanahkan menjadi Gubernur NTB kedepannya," tegas Sitti Rohmi Djalilah.
Sementara itu, salah satu kader Posyandu yang hadir, Nurhasanah, mengaku menyambut menyambut baik rencana dan program Rohmi-Firin tersebut.
Menurut dia, saat Sitti Rohmi Djalilah menjadi Wakil Gubernur, dirinya sudah mendapatkan insentif yang jauh lebih baik.
"Ummi Rohmi ini adalah sosok pemimpin yang paling konsen dalam bidang pendidikan dan kesehatan, makanya saat beliau diamanahkan memegang tanggung jawab bidang kesehatan, Alhamdulillah kami merasakan perbaikan tersebut. Semoga beliau (Sitti Rohmi Djalilah) terpilih sebagai Gubernur NTB agar cita-cita perbaikan SDM di tingkat dusun dapat tercapai," jelas Nurhasanah.
Terpisah, seorang aktivis perempuan dan pengamat kebijakan kesehatan dan ketahanan keluarga di NTB, Yuli S. Komalasari, mengatakan bahwa visi dan misi Rohmi-Firin yang fokus pada penciptaan NTB Maju dan Berdaya Saing dengan fokus pada bidang kesehatan dan pendidikan, dipastikan akan mampu menjawab persoalan masyakarat di 10 kabupaten/kota di NTB saat ini.
Apalagi, kenaikan intensif kader Posyandu, tentunya akan mampu menjawab persoalan kesehatan di level dusun dan desa-desa.
"Ummi Rohmi adalah sosok pemimpin yang memahami kebutuhan mendasar warganya. Tidak hanya menjual program besar ke luar negeri, tetapi fokus pada apa yang dibutuhkan oleh masyarakat lokal," tegasnya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa Posyandu Keluarga merupakan upaya kesehatan berbasis masyarakat dan milik masyarakat.
Karena itu, jika pelaksananya diperhatikan nasibnya melalui kenaikan intensif, tentunya hal itu akan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di level bawah.
Utamanya, kemajuan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berdaya saing tinggal menunggu waktu saja terwujud.
"Jika kesehatan warga paling bawah dapat terurus dengan baik, maka kesejahteraan keluarga di NTB akan juga meningkat. Saya kira program kenaikan intensif Kader Posyandu ini sangat tepat," tandas Yuli S. Komalasari. (R/L..)