FOTO. Megedong-Gedongan yang dilakukan salah satu keluarga di Kota Denpasar, Provinsi Bali. |
DI TENGAH perkembangan zaman yang semakin pesat, kemampuan literasi sains menjadi salah satu fondasi penting untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah.
Literasi sains tidak hanya membantu seseorang dalam memahami dan menerapkan konsep-konsep ilmiah dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga berperan dalam pengambilan keputusan serta menghadapi berbagai tantangan global.
Sayangnya, tingkat literasi sains di Indonesia masih tergolong rendah. Salah satu cara inovatif untuk meningkatkan kemampuan ini adalah dengan memanfaatkan budaya lokal sebagai konteks pembelajaran, seperti yang dilakukan melalui Flipbook berbasis budaya Megedong-Gedongan dari Bali.
*Mengapa Literasi Sains Menjadi Krusial?
Kemampuan literasi sains memungkinkan individu untuk memahami, menganalisis, dan memanfaatkan informasi ilmiah. Hal ini sangat penting dalam masyarakat modern, di mana banyak keputusan yang memerlukan pengetahuan mendalam terkait isu-isu seperti lingkungan, kesehatan, dan kebijakan publik.
Di Indonesia, meskipun pemerintah telah meluncurkan program-program literasi seperti Gerakan Literasi Nasional, data survei PISA (2019) menunjukkan bahwa Indonesia masih berada di peringkat 62 dari 70 negara dalam hal literasi sains.
*Pentingnya Pendekatan Lokal dalam Pembelajaran Sains
Salah satu solusi efektif untuk meningkatkan literasi sains adalah dengan menggabungkan budaya lokal dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini tidak hanya relevan tetapi juga menarik bagi para siswa, karena mengaitkan pengetahuan ilmiah dengan pengalaman keseharian mereka.
Contoh konkret yang bisa diambil adalah upacara Megedong-Gedongan di Bali, sebuah upacara yang dilakukan untuk keselamatan janin. Upacara ini, yang sarat akan makna filosofis, dapat dijadikan konteks dalam mempelajari sistem reproduksi manusia.
*Penggunaan Flipbook Berbasis Budaya Lokal
Di Universitas Pendidikan Ganesha, Flipbook berbasis budaya Megedong-Gedongan digunakan sebagai media pembelajaran interaktif.
Menggabungkan elemen visual, audio, dan video, flipbook ini memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa.
Berdasarkan penelitian Dewi (2022), penggunaan flipbook ini terbukti mampu meningkatkan literasi sains mahasiswa. Nilai rata-rata literasi sains yang menggunakan flipbook mencapai 72,77, lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya 51,67.
*Alasan Di Balik Keberhasilan Flipbook Berbasis Budaya Lokal
Ada beberapa alasan mengapa flipbook berbasis budaya Megedong-Gedongan begitu efektif. Pertama, konteks budaya lokal memberikan hubungan nyata yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep ilmiah yang mungkin terasa abstrak.
Kedua, materi yang disajikan secara interaktif dengan kombinasi gambar, teks, dan video membantu memudahkan pemahaman siswa.
Ketiga, penggunaan budaya lokal dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena mereka merasa lebih terhubung dengan materi yang dipelajari.
*Kesimpulan
Mengintegrasikan budaya lokal, seperti Flipbook berbasis Megedong-Gedongan dalam pembelajaran sains, terbukti efektif dalam meningkatkan literasi sains.
Pendekatan ini tidak hanya membantu siswa untuk lebih memahami konsep ilmiah, tetapi juga memperkuat apresiasi mereka terhadap budaya lokal.
Dengan memanfaatkan pendekatan berbasis budaya, kita dapat menciptakan metode pembelajaran yang lebih relevan, interaktif, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.