Kepala Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly Yuniarti (kanan) saat berbincang dengan Rektor Unram Prof Bambang Hari Kusumo saat meninjau produk olahan mahasiswa KKN Unram |
MATARAM, BL - Sejumlah produk olahan makanan hingga pupuk organik yang dihasilkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2024 periode Juli-Agustus, Universitas Mataram (Unram), menuai apresiasi Dinas Perdagangan NTB.
Produk olahan yang memanfaatkan sumberdaya lokal yang ada di 131 desa di wilayah NTB, memiliki keunikan yang jika dikembangkan akan mampu memberikan nilai tambah pada kesejahteraan masyarakat.
Kepala Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly Yuniarti mengaku bahwa mayoritas produk mahasiswa KKN Unram memanfaatkan potensi sumberdaya yang ada di semua wilayah NTB.
Produk itu, di antaranya, selai semangka, kerupuk ikan air tawar, keripik labu Siam dan pupuk Bokashi dari limbah Kotoran Hewan (Kohe).
"Semua produk olahan yang dihasilkan mahasiswa ini, sangat kreatif dan keren. Jadi, semangat tema KKN periode genap yakni, ekonomi kreatif, ekonomi biru, ekonomi hijau, dan kesehatan mandiri, terlihat jelas dari produk yang dihasilkan oleh mahasiswa saat ini," ujar Baiq Nelly didampingi Rektor Unram saat melihat hasil produk KKN mahasiswa Unram, Sabtu 7 September 2024.
Menurut dia, keberadaan mahasiswa sebagai agen perubahan terlihat jelas dari produk yang dihasilkan oleh mahasiswa KKN Unram kali ini.
Karena itu, agar bisa produk olahan mahasiswa ini diproduksi secara massal, diperlukan adanya kolaborasi dengan berbagai pihak.
"Jadi, agar pengembangan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa, tentu harus ada kolaborasi. Kami siap.membantu agar produk olahan mahasiswa tembus ke pasaran nasional," jelasnya.
"Dan pekerjaan rumah selanjutnya adalah marketing. Yakni, bagaimana bisa menjual produk olahan mahasiswa itu," sambung Baiq Nelly.
Diketahui mahasiswa KKN 2024 Unram periode Juli-Agustus diikuti sebanyak 1.313 mahasiswa yang disebarkan ke 131 Desa di NTB.
Adapun pendistribusian mahasiswa KKN periode genap yang berlangsung selama 45 hari, meliputi Kabupaten Lombok Barat 244 mahasiswa di 24 desa, Lombok Utara 201 mahasiswa di 20 desa, Lombok Timur 452 mahasiswa di 45 desa, dan Lombok Tengah 289 mahasiswa di 29 desa.
Kemudian Sumbawa Barat 55 mahasiswa di 5 desa, dan Kota Bima 77 mahasiswa di 8 kelurahan.
Sementara kegiatan yang difokuskan pada KKN PMD yakni desa digital, desa sehat mandiri, desa wisata, zero waste, desa preneur, pertanian maju, dan berkelanjutan, kemandirian kesehatan. Serta desa tangguh bencana, pendidikan, hukum, sosiologi, sosial, dan humaniora. (R/L..)