Adhar Hakim. |
MATARAM, BL - Dukungan sosial maupun politik ke pasangan Bakal Calon Gubernur (Bacagub) dan Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub) NTB Periode 2024 – 2029, Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Damayanti Putri, nampaknya semakin menguat dan riil
Selain ditandai dengan kompaknya dukungan sepuluh partai politik, arus dukungan dari kelompok sosial, organisasi keagamaan dan masyarakat terus berdatangan menjelang ditetapkannya Calon Gubernur NTB Periode 2024 – 2029 oleh KPU NTB.
Juru bicara Paslon Iqbal – Dinda, Adhar Hakim mengatakan, kondisi seperti itu sebagai sebuah bentuk dukungan yang berbasis pada kesadaran rasional yang bersifat partisipatif. Bukan digerakan dengan bentuk-bentuk pemikiran irasional.
“Fakta-fakta seperti ini bagi kami menggembirakan dan sangat positif dalam memetakan agenda pemenangan pasangan Iqbal-Dinda,” ujar Adhar pada wartawan, Selasa 10 September 2024.
Menurut dia, fakta terus mengalirnya dukungan sosial, masyarakat dan organisasi keagamaan kepada pasangan Iqbal – Dinda adalah bentuk real apresiasi terhadap tawaran-tawaran program dalam visi dan misi yang disampaikan pasangan ini dalam berbagai bentuk pertemuan dengan warga masyarakat.
Masyarakat dinilai mudah memahami dan dapat mencerna secara sederhana dan cepat ide-ide yang ditawarkan pasangan Iqbal – Dinda.
Karena itu, tim Iqbal – Dinda memahami sejak awal publik memang harus diajak berfikir kritis rasional. Mengingat, tawaran ide-ide Iqbal – Dinda juga selalu berbasis pada tawaran program yang real.
“Kami sadar sejak awal, biasanya godaan terbesar bagi kandidat jika terpilih kelak sebagai gubenur adalah memainkan kewenangan politik. Padahal selain politik, tanggung jawab yang jauh lebih besar dari seorang gubernur adalah menjalankan fungsinya sebagai kepala pemerintahan di daerah,” jelas Adhar.
Karena itu baik visi maupun misi Iqbal – Dinda selalu berbasis pada nomenklatur kapasitas belanja APBD, dan fungsi, tugas dan kewenangan pemerintah provinsi.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa disadari basis ideal penopang visi dan misi Iqbal – Dinda adalah kerja birokrasi yang akan ditata dengan pendekatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan ASN.
“Kami punya gagasan yang antara satu gagasan dengan gagasan lain tidak terlepas. Misalnya ide pariwisata dan ekosistim industri komoditas unggulan, lalu pengembangan infrastruktur dan konektifitas serta isu lingkungan dan mitigasi bencana adalah ide-ide yang saling menunjang. Tapi kami juga sadar hal tersebut bisa cepat terlaksana jika ditunjang tranformasi kerja birokrasi yang berbasis enterpreneur kuat,” jelas Adhar.
"Kami sepakat psikologikal ASN tidak boleh diganggu dengan praktek-praktek politisasi birokrasi," ucap dia.
Adhar menambahkan, rupanya tawaran ide yang berbasis faktual yang mudah dicerna ini dapat diterima publik. Karena itu interaksi dan dialog akan terus dilakukan Iqbal – Dinda yang lebih suka blusukan ke berbagai kantong sosial baik di Pulau Lombok maupun Sumbawa.
“Tim juga sedang mematangkan terus agenda kampanye resmi yang sebentar lagi dimulai,” tandas Adhar Hakim. (R/L..).