Ipemi NTB Bagikan Paket Sembako ke Santri Yatim Piatu Ponpes At-Tamimy -->

Ipemi NTB Bagikan Paket Sembako ke Santri Yatim Piatu Ponpes At-Tamimy

Jumat, 27 September 2024, Jumat, September 27, 2024

 

Para pengurus Ipemi NTB dan Loteng saat bersama Pimpinan Yayasan  Ponpes At-Tamimy TGH Lalu Ahmad Tamim 














LOTENG, BL - Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipmi) Provinsi NTB bersama Ipmi Lombok Tengah (Loteng) membagikan santunan kepada 500 santri yang masuk katagori yatim piatu di Pondok Pesantren (Ponpes) At-Tamimy Brangsak, Tiwu Galih, Praya, Lombok Tengah (Loteng), Jumat Sore 27 September 2024. 


Santunan yang berisi beras dan minyak goreng tersebut sebagai bentuk kepedulian pada sesama yang membutuhkan. 


Ketua Ipemi NTB, Hj Bau Intan mengatakan program berbagi santunan pada warga yang membutuhkan merupakan program rutin yang diselenggarakannya. 


Di mana, program peduli sesama tersebut kali ini  menyasar wilayah Kabupaten Loteng. 


"Ini program rutin dan bentuk kepedulian kami pada sesama yang membutuhkan," kata Bau Intan. 


Menurut dia, pihaknya bersimpati dengan kegigihan pimpinan ponpes yang bisa eksis mendidik ribuan santri selama ini. 


Namun tetap memberikan porsi pada ratusan santri dari kalangan yatim piatu untuk bisa tetap belajar.


"Jujur, dari berbagi wilayah yang kami datangi di Lobar dan Kota Mataram untuk melakukan santunan pada sesama, justru hanya di Ponpes At-Tamimy ini, pimpinan Ponpes bisa menyatukan semua anak-anak tanpa membedakan status mereka. Inilah yang namanya contoh bahwa pendidikan itu untuk siapapun," jelas Bau Intan. 


Sementara, Sekjen Ipemi NTB, Ajeng Roslinda mengaku bersyukur masih diberikan amanah untuk bisa berbagi kepada anak-anak santri Ponpes At-Tamimy.


"Tolong Pak Tuan Guru, ini bantuan kami tidak seberapa. Sekiranya bisa diterima untuk bisa membantu para santri yang yatim piatu. Apalagi, doa dari anak yatim ini bisa dikabulkan," ujarnya.


Ketua KPID ini mengatakan bahwa bantuan yang kali ini diberikan akan terus dilanjutkan pihaknya. Sebab, kegiatan kali ini terkesan dadakan. Sehingga bantuan yang diberikan tidak seberapa jumlahnya. 


"Insya Allah, kami akan datang Pak Tuan Guru, untuk mengadakan kegiatan serupa. Yang pasti kami merasa nyaman dan senang bisa diterima dengan baik oleh keluarga Ponpes," ucap Ajeng. 


Lebih lanjut dikatakannya bahwa pihaknya siap berkolaborasi mengembangkan potensi santri Ponpes At-Tamimy. Terlebih jika melihat lokasi ponpes yang berada di pinggiran Bendungan Batujai, hal tesebut merupakan sebuah potensi yang bisa dikembangkan menjaga sebuah destinasi yang menarik bagi wisatawan.


"Para pengurus Ipemi NTB siap memberikan pelatihan wirausaha untuk para santri. Mulai pembuatan kue, tahu-tempe, es buah, dan jajanan yang bisa menghasilkan penghasilan bagi para santri dan Ponpes," jelas Ajeng. 


"Kalau soal infrastruktur menuju ke ponpes sudah baik, apalagi penataan sudah baik. Tinggal kita tambah nanti di sekitar bendungan ini adalah jualan ikan bakar dan makanan lainnya sambil ditambah penataan spot yang fotogonik. Saya yakin, kawasan sekitar Ponpes At-Tamimy akan bisa menjadi destinasi alternatif di tengah Kota Praya," sambung dia. 


Terpisah, Pimpinan Yayasan  Ponpes At-Tamimy TGH Lalu Ahmad Tamim mengaku berterimakasih atas kunjungan pengurus Ipemi NTB dan Ipemi Loteng. 


Menurut dia, dari sebanyak 500 santri itu makanan bergizi yang disiapkan oleh pihaknya adalah dua kali untuk santri putri dan tiga kali untuk santri putra. 


"Disini ada 15 anak yatim piatu, semua biayanya free. Ini karena kami juga memberikan porsi yang sama pada para santri tanpa membedakan mereka," ujar Tuan Guru Tamim.


Lebih lanjut dikatakannya bahwa lembaga ponpes mengelola pendidikan jenjang TK/Paud, MTS atau SMP dan Madrasah Aliyah (MA). Sementara fokus pendidikan yang diutamakan adalah pengayaan dan hafalan kitab suci Alquran 


Sedangkan, para santri berasal dari wilayah Lombok Tengah, Lombok Barat, Kota Mataram hingga di wilayah Pulau Sumbawa. 


"Kenapa kami enggak mengelola SD, ini karena kami menghargai ada SDN yang ada sekitar perkampungan. Jadi, kalau kami buka, khawatir nanti enggak ada yang akan mau masuk ke SDN karena lebih memilih ke Ponpes," ungkapTGH Lalu Ahmad Tamim. 


"Alhamdulillah, sudah banyak lulusan dari ponpes kami yang sudah mengisi ruang jabatan publik di Provinsi, Pemkab Loteng. Dan juga ada yang masih melanjutkan studi ke Timur Tengah," sambung dia. (R/L..).


TerPopuler