Ketua tim pengkajian Unram, Prof Lalu Wirasapta Karyadi (tengah) saat memaparkan hasil survei saat FGD Penelitian Eksistensi MotoGP Mandalika dan Peta Jalan Pengembangan Ekonomi Lokal di Provinsi NTB, di aula lantai II Gedung Rektorat Unram |
MATARAM, BL - Perhelatan MotoGP Mandalika yang akan berlangsung pada Jumat-Minggu, 27-29 September 2024, telah mampu meningkatkan citra pariwisata Provinsi NTB di kancah nasional dan dunia.
Hal itu merujuk data yang dirilis Tim Pengkajian Universitas Mataram (Unram) saat memaparkan hasil survei mereka bertajuk Focus Grup Discussion (FGD) Penelitian Eksistensi MotoGP Mandalika dan Peta Jalan Pengembangan Ekonomi Lokal di Provinsi NTB, di aula lantai II Gedung Rektorat Unram, Kamis 12 September 2024.
Ketua tim pengkajian Unram, Prof Lalu Wirasapta Karyadi mengatakan bahwa sebanyak 87 persen responden menyebut bahwa event MotoGP Mandalika, telah mampu mengangkat citra pariwisata NTB.
Selain itu, sebanyak 52 persen masyarakat juga menyatakan setuju bahwa event tahunan tersebut dapat meningkatkan angka kunjungan pariwisata ke Provinsi NTB.
"Maka, wajarlah jika kesimpulan kami bahwa event MotoGP Mandalika ini, dipastikan mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia dan Provinsi NTB di kancah internasional," ujarnya.
Guru Besar Ilmu Sosiologi Pembangunan Fakultas Pertanian ini, mengaku bahwa metodelogi survei yang dilakukan pihaknya adalah dengan menyebar kuesioner pada berbagai stakeholder terkait selama dua minggu lalu dengan juga dilakukan wawancara pada para responden.
Di mana, informasi yang dihasilkan adalah dalam rangka menjaring informasi terkait persoalan yang terjadi selama berlangsungnya event MotoGP sebelumnya.
"Yang pasti, FGD yang kita lakukan ini adalah pelengkap untuk menyempurnakan informasi yang sudah kita serap sebelumnya bahwa perhelatan MotoGP Mandalika harus memerlukan kolaborasi dan sinergisitas semua unsur untuk menggaungkan dan menyukseskannya," kata Prof Karyadi.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa perhelatan MotoGP Mandalika tidak bisa hanya menjadi milik penyelenggara yakni, ITDC dan MGPA. Namun event balap motor bergengsi dunia ini, harus juga disukseskan oleh jajaran Pemprov, Pemda kabupaten/kota di NTB, masyarakat, para pelaku pariwisata hingga jajaran TNI/Polri.
Terlebih, MotoGP Mandalika sudah mampu memberikan dampak yang cukup besar pada pertumbuhan ekonomi NTB selama ini.
Hal itu, terlihat pada penyelenggaraan event MotoGP Mandalika tahun 2023 lalu. Yakni, angka perputaran uang oleh penonton dalam empat pekan, baik sebelum maupun setelah gelaran MotoGP mencapai Rp 887 miliar.
Sedangkan, dampak nasional selama event MotoGP itu mencapai Rp 4,5 triliun yang berdampak di luar dari kawasan itu sendiri.
"Dan ingat, MotoGP Mandalika juga mampu menyedot tenaga kerja lokal. Angkanya, sesuai informasi ITDC mencapai 90 persen tenaga kerja asal Pulau Lombok atau setara dengan 4.600 orang warga yang terserap berkerja selama perhelatan MotoGP Mandalika," ungkap Prof Karyadi.
Oleh karena itu, lantaran begitu strategisnya perhelatan MotoGP ini, pihaknya berharap agar semua pihak dan stakeholder terkait untuk bersatu padu dan berkolaborasi bersama menyukseskannya. Salah satunya, bagaimana mengubah kesan event MotoGP itu dari event ekslusif menjadi event yang lebih familiar bagi masyarakat.
Terlebih, lanjut Prof Karyadi, keberadaan Sirkuit Mandalika, merupakan satu-satunya di Indonesia yang berada di Provinsi NTB yang kini, dipercaya oleh Dorna Sports untuk menjadi tuan rumah event balap motor dunia.
"Karena event MotoGP Mandalika mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia, maka sudah sepatutnya kita menurunkan ego masing-masing untuk menyukseskan event MotoGP Mandalika. Disini, Unram berkontribusi menjadi jembatan agar persoalan yang dihadapi para stakeholder dapat terpecahkan, sehingga event balap dunia itu kedepannya berjalan baik dan lancar," papar dia.
"Saran kami, Pemprov hingga jajaran pemerintahan tingkat bawah harus membangun kebersamaan untuk menyukseskan event MotoGP Mandalika. Ini karena adanya event bergensi balap motor ini, sudah memberikan dampak multiplayer baik dari sisi ekonomi dan sosial pada masyarakat di Provinsi NTB selama ini," sambung Prof Karyadi.
Sementara itu, sejumlah pelaku wisata, mulai kalangan hotel, asosiasi perjalanan wisata, BPPD, pihak desa lingkar KEK Mandalika dan kecamatan Pujut di Kabupaten Lombok Tengah serta, OPD lingkup Pemprov hingga DPRD NTB menyampaikan berbagai saran dan masukan mereka dalam FGD tesebut.
Sementara itu, Ketua LPPM Universitas Mataram, Prof Sukartono mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih atas banyaknya masukan, saran dan kritik dalam pelaksanan FGD kali ini.
Menurut dia, semua masukan dan saran hingga kritik telah dicatat oleh tim pengkajian Unram untuk disampaikan pada pihak terkait mulai Pemprov NTB, Pemda kabupaten/kota, ITDC dan MGPA hingga Kementerian Pariwisata.
"Yang pasti, semangat kita dalam diskusi ini adalah untuk membangkitkan semangat pariwisata NTB yang berkelanjutan. Insya Allah, apa yang menjadi kelemahan dalam event MotoGP Mandalika akan bisa kita perbaiki secara bersama-sama kedepannya," tandas Prof Sukartono. (R/L..).