Dosen Universitas Budi Luhur Hakam Ali Niazi saat memaparkan penelitiannya tentang strategi Branding PDI Perjuangan pada Pilkada NTB 2024 |
MATARAM, BL - Membingkai kandidat, dalam pemasaran politik modern, nampaknya memiliki andil yang cukup besar untuk membentuk persepsi dan citra positif pemilih terhadap kandidat dan partai.
Hal itu menyusul, dinamika komunikasi politik dalam masyarakat pada berbagai tahap penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya persiapan dari partai politik atau kandidat perorangan sebagai kontestan dalam upayanya untuk meraih kemenangan.
"Tentunya, melalui usaha-usaha menarik perhatian dan dukungan publik melalui strategi branding politik yang terukur dan sistematis sangat diperlukan dalam Pemilu dan Pemilukada Serentak 2024," ujar Dosen Universitas Budi Luhur Hakam Ali Niazi saat memaparkan penelitiannya tentang strategi Branding PDI Perjuangan pada Pilkada NTB 2024, Sabtu 3 Agustus 2024.
Bersama dua rekannya, yakni Retno Fuji Oktaviani dan Yesi Puspita Dewi. Hakam mengaku bahwa strategi branding pemenangan partai hingga para kandidat di Pemilukada Serentak di Provinsi NTB, melalui komunikasi atau konten-konten yang efektif, inovatif dan aktraktif di media sosial menjadi salah satu kunci dalam menggaet para pemilih milineial di ajang pemilu hingga Pemilukada kali ini.
Hakam mencontohkan di Provinsi NTB misalnya DPC PDIP Kota Mataram telah mampu menunjukkan eksistensinya dalam pemenangan partai yang terukur. Itu ditandai dengan stabilnya raihan suara partai hingga kursi DPRD Kota Mataram, DPRD Provinsi hingga DPR RI. Hal ini sejalan dengan kestabilan dengan penyajian konten medsos yang unik, atraktif di Facebook, Instagram hingga TikTok.
"Para pemilih itu sesungguhnya membutuhkan komunikasi yang efektif, kompetensi kepemimpinan, pesan yang aspirasional dan sederhana. Di situ, pesan yang ditampilkan harus sederhana, simpel namun mengandung sebuah kebijakan dan diferensiasi didalamnya," ujar Hakam.
"Untuk level Provinsi NTB, DPC PDIP Kota Mataram telah memulai pemenangan medsos yang terukur dan kontinyu, efeknya sudah dirasakan dalam Pemilu lalu," sambung dia.
Hakam menjelaskan bahwa komunikasi politik merupakan elemen yang dinamis dalam mengkomunikasikan pengetahuan pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap yang akan turut menentukan bentuk dan kualitas sosialisasi dan partisipasi politik di suatu negara.
Menurut Hakam, keterbukaan terhadap partisipasi politik dapat mempengaruhi orang agar secara aktif dapat terlibat aktif dengan politik namun juga bisa menekan partisipasi politik.
Karena itu, simbolisme positif seperti solidaritas dan kerja sama akan memperkuat identitas merek politik. "Jadi, simbolisme yang mencerminkan nilai-nilai nasional akan membangun kebanggaan dan keterikatan pada pemilihnya," kata Hakam.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa dalam temuan penelitian kalitatif yang dilakukannya pada Mei – Juni 2024 dengan Nvivo, bahwa diperlukan kandidat yang mampu menjadi magnet kuat untuk menarik konstituen dalam memenangkan pertarungan di daerah dalam kontestasi Pemilukada.
Selanjutnya, untuk PDI Perjuangan sejauh ini, sudah mampu berhasil membentuk personal branding yang relevan dengan harapan masyarakat dengan menerapkan strategi yang terfokus dan terintegrasi.
"Dengan pendekatan nilai dan visi kandidat, PDI Perjuangan dapat membangun citra kandidat yang kuat dan terpercaya. Ini karena konsistensi membangun komunikasi dengan pesan yang relevan dan autentik menciptakan citra positif," ungkap Hakam.
Ia mengatakan bahwa pengelolaan media sosial yang baik, akan dapat memiliki pengaruh yang luar biasa dalam membentuk opini publik. Sebab, platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube memungkinkan kandidat dan tim kampanye untuk berkomunikasi secara langsung dengan pemilih. Selanjutnya, menyebarkan pesan kampanye, dan membangun citra positif.
"Jadi, jika sebuah kandidat ingin memenangkan sebuah pertarungan lokal. Yakni, Pemilukada, maka pengelolaan media sosial harus benar-benar diperhatikan. Ini karena media sosial yang aktraktif, inovatif dan kontinyu dilakukan, sesungguhnya hal ini akan menjadi kunci dalam mempengaruhi opini publik dan memperkuat basis dukungan," tandas Hakam Ali Niazi. (R/L..).