Enam Guru Besar Tetap Dikukuhkan, Prof Bambang Sebut Peran Guru Besar Penting Tingkatkan Reputasi Akademik -->

Enam Guru Besar Tetap Dikukuhkan, Prof Bambang Sebut Peran Guru Besar Penting Tingkatkan Reputasi Akademik

Minggu, 11 Agustus 2024, Minggu, Agustus 11, 2024



Rektor Unram Prof Bambang Hari Kusumo saat bersama enam guru besar tetap Unram yang dikukuhkan di ruang sidang senat, Rektorat Unram, kemarin (9/8).

















MATARAM, BL - Sebanyak enam orang guru besar tetap di Universitas Mataram (Unram) dikukuhkan, Sabtu  (9/8) kemarin.


Rektor Unram Prof Bambang Hari Kusumo mengukuhkan secara langsung enam guru besar tetap yakni, Prof. Dr. Ir. M. Junaidi, M.Si, Prof. Dr. Ir. Aliefman Hakim, S.Si., M.Si, Prof. Dr. Nuriadi, S.S., M.Hum, Prof. Dr. Ir. I Wayan Sudika, MS, Prof. Ir. Muktasam, M.Agr.Sc., Ph.D, dan Prof. Ir. I Wayan Wangiyana, M.Sc.(Hons), Ph.D.


Rektor Unram Prof Bambang mengucapkan selamat kepada keenam guru besar tetap yang baru dikukuhkan. Menurut dia, peran guru besar sangat penting dalam rangka meningkatkan reputasi akademik Unram.


”Guru besar kita terus bertambah, pada hari ini jumlah guru besar Unram yakni 99 orang. Tentunya peran guru besar ini sangat signifikan terutama pada publikasi,” ujarnya dalam sambutannya. 


Prof Bambang mengaku bahwa reputasi Unram akan terus meningkat akan adanya karya guru besar dan civitas akademika.


Oleh karena, ia mengajak para guru besar untuk dapat bergerak serentak bekerja sama dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam rangka  mengembangkan apa yang sudah dilakukan. 


Terlebih, Unram saat ini terus mendorong empat program utama dalam menyetarakan posisinya dengan universitas-universitas maju di Indonesia.


"Jadi, menuju universitas yang unggul dan berdaya saing global melalui percepatan akreditasi unggul, program pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU), menuju World Class University, dan PTN-BH, tentunya butuh akan hadirnya peran guru besar tetap," jelas Rektor. 


Sementara itu, Prof M Junaidi dari Fakultas Pertanian menyampaikan orasi ilmiah berjudul  ”Pengelolaan Berkelanjutan Budi daya Lobster untuk Mendukung Potensi Blue Food di Indonesia”.


Di mana, dalam orasinya Prof Junaidi membahas pentingnya pengelolaan berkelanjutan dalam budi daya lobster sebagai upaya untuk meningkatkan potensi sumber pangan laut yang dikenal sebagai Blue Food di Indonesia.


Menurut dia, penggunaan teknologi ramah lingkungan dan strategi pengelolaan berbasis ekosistem.


”Untuk memastikan kelestarian dan produktivitas sektor perikanan ini,” ujarnya.


Sementara itu, dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Prof Aliefman Hakim menyampaikan orasi berjudul  ”Penerapan Ilmu Murni dalam Pendidikan Praktikum Kimia Bahan Alam Berbasis Proyek Isolasi Metabolik Sekunder”.


Menurut Prof Aliefman, penerapan ilmu kimia dalam pendidikan praktikum yang berbasis proyek dengan fokus pada isolasi metabolit sekunder dari bahan alam.


Metode ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dalam pengembangan produk alami dengan nilai tambah.


”Serta memupuk keterampilan praktis dan analitis mahasiswa dalam bidang kimia,” kata Prof Aliefman..


Selanjutnya Prof Nuriadi yang juga dari FKIP Unram membawakan orasi ilmiah bertajuk ”Pemikiran Tokoh Quaker dalam Memperjuangkan Nilai Kemanusiaan (HAM) di Amerika Serikat: Tinjauan Sastra Interdisipliner”.


Dalam orasinya, Prof Nuriadi mengulas kontribusi tokoh Quaker dalam sejarah perjuangan HAM di Amerika Serikat.


Ia menggunakan pendekatan sastra interdisipliner untuk menyoroti bagaimana nilai-nilai kemanusiaan diperjuangkan melalui karya sastra dan pemikiran sosial.


”Menggambarkan bagaimana sastra dapat menjadi medium penting dalam menyuarakan isu-isu kemanusiaan,” ujarnya 


Prof I Wayan Sudika dari Fakultas Pertanian Unram mengemukakan orasi ilmiahnya berjudul ”Pembentukan Varietas Unggul Jagung Lahan Kering Melalui Pemuliaan Konvensional”.


Dalam orasinya, Prof Sudika memaparkan hasil penelitiannya dalam pengembangan varietas unggul jagung yang tahan terhadap kondisi lahan kering.


Melalui pemuliaan konvensional, varietas ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di daerah dengan keterbatasan air.


”Memberikan solusi bagi tantangan ketahanan pangan di Indonesia,” ucap Prof Sudika. 


Prof Muktasam juga dari Fakultas Pertanian Unram menyampaikan orasi berjudul ”Posisi dan Peran Penyuluhan Pertanian dalam Sistem Agribisnis dan Peningkatan Ekonomi Petani”.


Menurut dia, peran penyuluhan pertanian dalam sistem agribisnis untuk meningkatkan ekonomi petani, sangat penting. 


Prof Muktasam membahas strategi pemberdayaan petani melalui pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.


”Orasi ini menyoroti sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam memajukan sektor pertanian,” tekannya.


Terakhir Prof I Wayan Wangiyana dari Fakultas Pertanian Unram mempresentasikan orasi ilmiah berjudul ”Teknologi Padi Sistem Irigasi Aerobik Tumpangsari dengan Kacang-Kacangan (Padi SIA-TK) dan Pupuk Hayati untuk Meningkatkan Produktivitas Padi dan Kesuburan Lahan Sawah”.


Prof Wangiyana memperkenalkan teknologi inovatif dalam budi daya padi dengan sistem irigasi aerobik dan teknik tumpangsari dengan kacang-kacangan.


”Pendekatan ini menggunakan pupuk hayati untuk meningkatkan produktivitas,” tandasnya.  (R/L..).



TerPopuler