Syahrial, mahasiswa doktoral pertama prodi pendidikan IPA Unram saat memaparkan disertasinya |
MATARAM, POS BALI - Program Studi Doktor Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Universitas Mataram (Unram) berhasil meluluskan satu orang mahasiswa program doktoral untuk pertama kalinya, Selasa 5 Agustus 2024.
Adalah, Syahrial A yang berhasil meraih gelar Doktor pertama dengan disertasi berjudul pengembangan model pembelajaran kaffah pada konsep fluida untuk meningkatkan metakognisi, karakter, dan sikap ilmiah mahasiswa calon guru.
Dihadapan para penguji yang umumnya adalah guru besar Unram tersebut, Syahrial pada ujian terbuka di ruang sidang Senat, Rektorat Unram, berhasil memaparkan tema inovatif mengenai integrasi model pembelajaran Kaffah dalam pembelajaran konsep fluida di bidang fisika.
Syahrial mengatakan bahwa model pembelajaran itu, bertujuan untuk meningkatkan tiga aspek penting bagi mahasiswa calon guru, yaitu metakognisi, karakter, dan sikap ilmiah.
"Yang pasti, pembelajaran sains kaffah menjadi solusi bagi permasalahan multidimensional di masa depan. Ini sesuai dengan makna kaffah di surat Al-baqarah ayat 208," ujarnya.
Menurut Syahrial bahwa model pembelajaran Kaffah berbasis pada prinsip pembelajaran menyeluruh dan memberikan pengetahuan utuh kepada mahasiswa. Mulai agama, proses, konsep, aplikasi dan kebermaknaan dapat diterapkan untuk memfasiltasi pemahaman konsep fluida dengan lebih mendalam.
Di mana, lanjut dia, model ini tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga memperhatikan pengembangan karakter dan sikap ilmiah mahasiswa sebagai calon pendidik masa depan.
"Jadi, melalui pendekatan ini, pembelajaran kaffah bertujuan agar mahasiswa tidak hanya memahami materi secara teoritis, tetapi juga mengembangkan sikap ilmiah yang baik dan karakter yang kuat," tegas Syahrial.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa model ini dirancang untuk melibatkan mahasiswa secara aktif dalam proses belajar.
Selanjutnya, memotivasi mereka untuk berpikir secara kritis dan reflektif, serta membangun karakter positif yang penting dalam pendidikan.
"Mahasiswa tidak hanya memahami materi secara teoritis, tetapi juga dapat mengembangkan sikap ilmiah yang baik dan karakter yang kuat," ucap Syahrial.
Dalam sesi tanya jawab Tim penguji yang terdiri dari Prof. Dr A Farid Hemon, sebagai Ketua Sidang; Prof. Dr. Joni Rokhmat, Prof. Dr. Agus Ramdani, Prof. Dr. Aliefman Hakim, Prof. Dr. Festiyed, Prof. Dr. H. Suhirman, dan Dr. Gunawan, tampak memberikan pertanyaan-pertanyaan mendalam mengenai metodologi dan implikasi praktis dari penelitian ini.
Umumnya, para penguji memuji komitmen Syahrial A, dalam mengembangkan model yang holistik dan aplikatif, serta relevansinya dalam konteks pendidikan. (R/L..).