Budi Hartawan |
MATARAM, BL - Dari ribuan calon mahasiswa yang mengikuti tes Ujian berbasis Komputer (UTBK) Mandiri di Universitas Mataram (Unram), tampak ada satu siswa tuna netra yang mengikuti tes UTBK tesebut.
Adalah, Budi Hartawan, siswa SMAN 6 Mataram yang terlihat antusias mengikuti UTBK di Laboratorium Komputer Unit Penunjang Akademik Pusat Informasi Teknologi dan Komputer Unram (UPA Pustik),Minggu 14 Juli 2024.
Kendati memiliki keterbatasan fisik. Namun siswa yang lahir di Buwuh itu, terlihat tidak minder untuk bersaing dengan ribuan siswa lainnya untuk memeroleh tiket masuk ke perguruan tinggi negeri terbesar di Provinsi NTB tersebut.
Budi sendiri memilih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Program Studi Ilmu Komunikasi pada seleksi Jalur Mandiri Unram.
Menurut dia, pilihan pada Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia karena linier dengan minat semasa SMA. Sementara, pilihan Ilmu Komunikasi agar ia dapat memperlancar komunikasi.
“Kalau pilihan Bahasa dan Sastra Indonesia karena minatnya dari SMA yang juga jurusan bahasa. Kalau Ilmu Komunikasi itu biar bisa komunikasi dan biar lancar komunikasinya,” ujar Budi.
Ia mengatakan pilihan melanjutkan studi di Unram, lantaran minat dan jurusan yang diinginkan ada di Unram.
Terlebih, dirinya terinspirasi dan termotivasi dari mahasiswa disabilitas lain yang sudah berkuliah di Unram. "Jadi, inilah dasar, saya memilih melanjutkan studi di Unram karena jurusan saya ada. Serta, Unram adalah kampus negeri yang sangat welcome terhadap para penyandang disabilitas selama ini," tegas Budi.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa lingkungan Unram tidak asing baginya. Sebab, Budi mengaku bahwa sudah beberapa kali mengunjungi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unram untuk menyaksikan Teater Putih.
“Teman-teman disabilitas itu banyak yang tidak mampu untuk kuliah. Bukan tidak mampu secara perekonomian, tetapi kadang secara kemampuan dan juga dipengaruhi oleh usia karena waktu SMA saja ada yang sampai umur 22 tahun. Beruntungnya saya usia masuk SMA pas, walaupun sempat pindah sekolah,” jelas Budi.
Dia merasa terbantu dengan adanya bantuan yang diberikan oleh panitia selama Tes UTBK berlangsung. Bantuan yang dimaksud yakni, panitia membacakan soal yang diujikan.
“Saya merasa sangat terbantu sekali, saya dibantu baca soal ujian. Tadi itu saya dikejar waktu jadi yang mendampingi saya membacanya lebih cepat,” kata Budi.
Ia menegaskan bahwa keterbatasan yang dimiliknya tidak akan pernah menghentikan langkahnya untuk bisa melanjutkan kuliah dan menggapai cita-cita yang didambakan.
Budi yang sempat mengikuti Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (PEPARPENAS) X Tahun 2023 di Palembang yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia untuk cabang olahraga lari 100 m dan 200 meter ini, menuturkan bahwa keinginannya untuk bisa menjadi mahasiswa yang rajin serta mandiri dan bercita-cita menjadi dosen serta penulis sehingga besar harapannya bisa diterima di Unram.
“Semangat terus untuk semuanya agar tidak putus sekolah, semoga teman-teman menjadi orang yang sukses,” tegas Budi.
Rektor Unram Prof Bambang Hari Kusumo saat melakukan monitoring pengawasan UTBK Jalur Mandiri. |
Unram dibawah kepemimpinan Rektor Prof Bambang Hari Kusumo, sedari awal berkomitmen untuk dapat menciptakan lingkungan akademik yang adil, merata, dan penuh peluang.
Harapannya, Unram dapat menjadi institusi pendidikan yang inklusif yang mendukung semua kalangan termasuk di dalamnya penyandang disabilitas.
"Saya percaya bahwa setiap orang memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk dapat mengakses pendidikan demi meraih masa depan. Maka, komitmen saya adalah pendidikan di Unram itu harus setara, adil dan merata untuk siapapun," tandas Prof Bambang. (R/L..).