MATARAM, BL - Sebanyak 279 orang mahasiswa terbaik dari 13 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) wilayah Indonesia Timur, mengikuti Pekan Olahraga, Riset dan Ornamen Seni atau Poros Intim 3 Tahun 2024 di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 5-9 Juli tahun ini, mempertandingkan tiga mata lomba yakni, cabang olahraga (Cabor), cabang riset dan Ornamen Seni.
Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. H. Masnun Tahir, mengaku, berterimakasih pada Kementrian Agama RI yang sudah menunjuk pihaknya menjadi tuan rumah ketiga setelah pelaksanaan Poros Intim ke 1 berlokasi di UIN Alauddin Makassar, dan Poros Intim ke 2 di IAIN Sultan Amai Gurun Talo.
Di mana, ratusan peserta yang mengikuti Poros Maritim tahun ini, yakni UIN Mataram, UIN Alauddin Makassar, UIN Datuk Karama Palu, IAIN Sultan Amai Gurun Talo, IAIN Kendari, IAIN Manado, IAIN Ternate, IAIN Palopo, IAIN Bone, IAIN Pare Pare, IAIN Fathul Muluk Papua, IAIN Sorong, dan STAIN Majene.
"Untuk tema kegiatan kali ini, yakni transformasi nilai-nilai keislaman dan Kebersamaan menuju keunggulan," kata Prof Masnun pada wartawan, Senin 8 Juli 2024.
Menurut dia, adapun rangkaian dari tanggal 5 – 9 Juli 2024, yakni Cabang Olahraga. Di antaranya catur klasik, tenis meja: dan badminton.
Selanjutnya, Cabang Riset yakni, Karya Tulis Ilmiah (KTI) Al-Qur’an, Karya Tulis Ilmiah (KTI) Al-Hadits.
Berikutnya, Cabang Ornamen Seni, yakni Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqah Hifzhil Qur’an (MHQ), Musabaqah Qira’atul Kutub (MQK), Kaligrafi, Pidato Tausiyah, Pop Solo Islami dan Debat Konstitusi.
"Khusus debat ini, akan menguji pemahaman mahasiswa terhadap konstitusi dan hukum Islam," ucap Prof Masnun.
lebih lanjut dikatakannya bahwa Poros Intim ke 3, adalah kegiatan nasional yang tidak membedakan kondisi perguruan tinggi baik barat dan timur. Sebab, kendati dua perguruan tinggi agama yakni, UIN Alauddin Makassar dan IAIN Manado, memiliki akreditasi unggul.
Namun, ratusan peserta kali ini memiliki kesempatan untuk berkompetisi dan berprestasi.
"Jadi, sesuai kegiatan kita di ajang Poros Intim ke 3 saat ini, yang penting kita ingat pesan pak Sekjen Kemenag RI. Yakni, kalau cepat larilah sendiri, tetapi kalau mau selamat larilah secara bersama-sama. Oleh karena itu, Intim bukan Intimidasi, tetapi bestie," jelas Prof Masnun.
"Intim di sini bermakna menjalin persahabatan yang setara dengan seluruh PTKIN wilayah Indonesia Timur," sambung dia.
Prof Masnun menambahkan bahwa kegiatan Poros Intim perlu terus dilestarikan sebagai tradisi akademik dalam rangka kebersamaan dan silaturrahim.
"Jadi, kegiatan ini, tidak sekedar kompetisi, tetapi saling mengisi, bersinergi tanpa mendegradasi," kata dia lantang.
Sementara itu, Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Kemenag RI Dr. Nur Soib, mengatakan bahwa tantangan hari ini akan jauh berbeda dengan tantangan ke depan.
Terlebih, di era peradaban digital dan semua harus bersiap. "Meskipun adik-adik mahasiswa yang ada di sini adalah aktivis UKM dan UKK, tetapi adik-adik sekalian juga bagian dari aktivis organisasi kemahasiswaan. Sehingga, bakat dan minat ini ke depan perlu diasah, ditingkatkan, diperkuat kapasitasnya, karena ke depan tentu tantangannya lebih berat dari sekarang," papar dia. (R/L..).