Turun ke Dusun Unik di Bima, KPU NTB Minta Pantarlih Lakukan Coklit Data Pemilih Door to Door -->

Turun ke Dusun Unik di Bima, KPU NTB Minta Pantarlih Lakukan Coklit Data Pemilih Door to Door

Jumat, 28 Juni 2024, Jumat, Juni 28, 2024

 

Salah satu Tokoh Agama Katolik Dusun Tolonggeru, Desa Monggo, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Albertus Ngite saat menunjukkan kartu sudah dicoklit pada Komisioner KPU NTB Agus Hilman dan jajaran KPU Kabupaten Bima. 














BIMA, BL  - Tahapan pencocokan dan Penelitian (coklit) Pilkada 2024 telah dimulai 24 Juni 2024-24 Juli 2024. Tahapan itu berjalan, termasuk, di wilayah Kabupaten Bima.


Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) telah diterjunkan untuk melakukan coklit. Sejumlah tokoh juga telah didatangi oleh mereka. 


Menariknya, di Dusun Tolonggeru, Desa Monggo, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, di TPS 8, justru pemilihnya memilki dua agama dalam satu kepala keluarga (KK). Yakni, Islam dan Katolik. 


Kehidupan keseharian masyarakat setempat yang berbaur dalam satu atap dengan dua keyakinan tersebut menjadi satu keunikan tersendiri.


Ketua Divisi Parhumas dan SDM, Agus Hilman mengatakan bahwa kedatangannya adalah  untuk melakukan monitoring Coklit di wilayah Kecamatan Madapangga, lantaran ada salah satu TPS di wilayah setempat yang dirasa unik. 


Sebab, selain satu KK di wilayah Dusun Tolonggeru memiliki dua agama. Namun wilayah setempat dirasa sangat padat penduduknya. 


"Disini ini, sesuai informasi salah satu Pantarlih yakni, Mariati ada total sebanyak 531 jumlah pemilih. Rinciannya untuk laki-laki sebanyak 268 laki-laki dan sebanyak 263 adalah perempuan," ujar Agus, Jumat 28 Juni 2024. 


Komisioner KPU NTB Agus Hilman (kanan) saat memantau Pantarlih melalukan coklit di salah satu rumah warga yang memiliki KK beda keyakinan di satu atap yang sama di Dusun Tolonggeru, Desa Monggo, Kecamatan Madapangga



Agus mengaku bahwa kegiatan monitoring terhadap pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih kali ini, tidak lain untuk memastikan proses coklit berjalan semestinya.


"Kita tekankan tidak ada Pantarlih hanya menggarap di rumah saja, harus door to door, dan tidak ada joki," tegasnya.


Lebih lanjut dijelaskan, proses coklit di Provinsi NTB sudah serentak berlangsung di 10 kabupaten/kota setempat sejak 24 Juni yang diawali dengan apel serentak dan gerakan coklit serentak, dan akan berakhir pada 24 Juli.


"Kami mewanti-wanti betul Pantarlih dapat bertangungjawab dalam menjalankan tugasnya sesuai ketentuan yang ada," tegas  Agus. 


Dalam kesempatan itu. Agus juga meminta agar Pantarlih juga menyolisasikan terkait kapan waktu pelaksanaan pemilihan gubernur NTB dan   Wakil Gubernur hingga calon bupati dan calon wakil bupati Bima pada tanggal 27 November 2024


"Kenapa penting tanggal pencoblosan perlu disosialisasikan usai coklit oleh Pantarlih. Ini agar masyarakat juga tahu akan waktu pelaksanaan pemilihan serentak tahun 2024," ungkap dia. 


Jadwal Pilkada serentak 2024 tercantum dalam Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024. 


Berdasarkan surat tersebut, pemungutan suara Pilkada serentak tahun ini dijadwalkan akan berlangsung pada Rabu, 27 November 2024.


Sementara itu, salah satu tokoh penting di Dusun Tolonggeru, Desa Monggo, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Albertus Ngite, mengaku pihaknya mendukung penuh pelaksanan Coklit yang dilakukan KPU setempat. 


"Kami mendukung penuh program Coklit. Program ini sangat baik karena kita tahu akan kapan memilih," tandas dia. (R/L...).

TerPopuler