Singgung Pernyataan Jokowi Soal Debat Capres, Pengamat Ari Junaidi : Bukti Ketidaknetralan Presiden Terlihat Jelas -->

Singgung Pernyataan Jokowi Soal Debat Capres, Pengamat Ari Junaidi : Bukti Ketidaknetralan Presiden Terlihat Jelas

Senin, 08 Januari 2024, Senin, Januari 08, 2024



FOTO. Ari Junaedi. 












MATARAM, BL -  Pernyataan Presiden Jokowi yang meminta agar format debat Pilpres lebih baik ke depannya, dinilai memperlihatkan ketidaknetralannya.


Hal itu dikemukakan Pengamat Komunikasi Politik dari Nusakom Pratama Institut, Ari Junaedi. 


Ari mengaku perlu menanggapi pernyataan Presiden Jokowi, lantaran pelaksanaan debat ketiga Pilpres justru ingin mengulik postur Kementerian Pertahanan sesuai topik debat mengenai pertahanan.


"Publik harus dipahamkan terkait kebijakan Menhan Prabowo yang sulit dipahami. Salah satunya, pembelian alutsista bekas," ujarnya dalam pesan tertulisnya, Senin 8 Januari 2024. 


Pengajar Program Pascasarjana Universitas Islam Bandung (Unisba) ini, mengatakan bahwa sejumlah kebijakan di Kementrian Pertahanan. 


Di antaranya, pelibatan pihak ketiga dalam proses pembelian alutsista. Serta, keterlibatan lingkar dalam Prabowo dalam proyek-proyek strategis di Kemenhan juga perlu dijelaskan pada publik. 


Untuk itu, Ari mengaku bahwa adanya tudingan serangan personal, justru lebih dikarenakan ketidakmampuan Prabowo menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis dari capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo maupun capres nomor urut 1, Anies Baswedan. 


"Di debat semalam, kita melihat bahwa Prabowo tidak bisa menjaga emosi dan temperamental sehingga mengalihkan jawaban-jawaban yang dinanti publik menjadi kemarahan yang diumbar ke publik," jelas dia. 


Karena itu, Ari memandang bahwa Presiden Jokowi menjadi tidak netral dalam kontestasi Pilpres kali ini, lantaran keterkaitan putranya, Gibran Rakabuming Raka yang menjadi Cawapres Prabowo ikut tersentil karena pertanyaan Anies yang "menguliti" masalah etis yang merembet ke proses pencawapresan Gibran.


Padahal, lanjut Ari, sebaiknya Jokowi sebagai Presiden harus memperlihatkan kenegarawanannya. Yakni, harus berjarak dengan ketiga Paslon. 


"Jika memang tidak bisa menjaga sikapnya, sebaiknya Jokowi mundur saja. Menjadi terhormat dan akan dikenang oleh publik yang selama ini telah memberi stigma buruk akan legacy nya dipenghujung jabatannya," tegas Ari menjelaskan. 


Terhadap jalannya debat ketiga Pilpres 2024, Ari Junaedi bersyukur kepada Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan yang telah menunjukkan kelemahan dan amburadulnya pengelolaan pertahanan.


Terkait pernyataan-penyataan Ganjar, Ari Junaedi sebagai anak pensiunan TNI AD dan cucu dari  personil Polri, mengaku salut atas kepedulian Ganjar dalam menyelami kesulitan-kesulitan para prajurit berpangkat rendah


Di mana, kata dia, rencana pemberian beasiswa program sarjana untuk putra-putri personil TNI/Polri berpangkat tamtama hingga Bintara adalah program jitu dan tidak pernah menjadi "omon-omon" Capres yang lain


"Omon-omon" adalah kosakata plesetan dari Capres Prabowo Subianto untuk mengkritisi Capres Anies Baswedan yang dianggapnya terlalu banyak bicara," tandas Ari Junaedi. (R/L..).


TerPopuler