FOTO. Rektor Unversitas Mataram (Unram), Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo M.Agr.St., Ph.D (kanan) bersama Pj Sekda NTB Faturrahman dan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Prof. Warsito saat menghadiri Rakorda penguatan PT di NTB. |
MATARAM, BL– Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko-PMK) menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Penguatan Perguruan Tinggi (PT) dalam Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia Unggul di Provinsi NTB, Kamis 2 November 2023.
Dalam kesempatan itu. Rektor Unversitas Mataram (Unram), Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo M.Agr.St., Ph.D menjadi salah satu narasumbernya.
Menurut Rektor, dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada Perguruan Tinggi (PT) terdapat banyak faktor yang harus ditentukan. Karenanya, tidak bisa dilakukan dengan beberapa pihak saja.
Ia mencontohkan, di Unram saat ini, pihaknya masih terus bekerja keras dalam mencukupkan kebutuhan-kebutuhan untuk pengembangan sarana dan prasarana SDM, meningkatkan fasilitas, seperti laboratorium, perpustakaan, sarana belajar dan mengajar, serta meningkatkan kualitas pendidikan.
"Ini karena, dalam setiap pembangunan harus mengacu pada bagaimana mengoptimalkan pengembangan potensi yang ada," tegas Prof Bambang.
Ia mengaku, peningkatan kualitas dan kuantitas SDM di Unram dilakukan dengan mulai membuka beberapa program studi baru. Di antaranya, Program Studi (Prodi) Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn), Prodi Bedah Saraf, dan prodi untuk lulusan sarjana farmasi yang ingin melanjutkan ke Apoteker.
"Jadi, untuk menopang itu, fasilitas perpustakaan yang saat ini, kami buka sampai jam 10 malam. Hari ini kami juga akan membuka 2 prodi S-3 bedah saraf dan pernafasan. Ke depan tentunya, bagi lulusan Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta yang ingin melanjutkan S-3 kami sudah punya S-3 Ilmu Hukum, Pendidikan MIPA, dan akan mengajukan S-3 Ilmu Pendidikan. Inilah cara kami untuk meningkatkan kualitas kuantitas Sumber Daya Manusia yang ada,” jelas Rektor.
Prof Bambang menegaskan, untuk berpose maju, maka harus ada proses berkolaborasi dalam membangun dan meningkatkan kualitas, serta kuantitas SDM menjadi lebih baik.
Selanjutnya, berkomitmen dalam pembangunan SDM di NTB. "Kami berharap, dukungan Deputi Warsito dalam rangka mengembangkan dan membangun SDM melalui sektor pendidikan. Tentunya, baik Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta bisa mendapatkan bantuan dan bersinergi bersama dalam memajukan SDM di NTB," ungkap dia.
“Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat dan semoga kita tetap sehat agar kita bisa menjalankan amanah yang diberikan kepada kita dan bisa memanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya agar bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada nusa bangsa dan negara,” sambung Prof Bambang.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Prof. Warsito, mengatakan terdapat lima sasaran dalam visi Indonesia Emas 2045.
Kelima sasaran itu, yaitu pendapatan perkapita setara negara maju, kemiskinan menuju 0% dan ketimpangan berkurang, kepemimpinan dan pengaruh di dunia internasional meningkat, daya saing sumber daya manusia meningkat, dan intensitas emisi GRK menurun menuju net zero emission.
“Tantangan yang ada saat ini seperti pendidikan tidak merata, diskriminasi gender dalam pendidikan, pendidikan berkualitas itu ‘mahal’, dan keterbatasan akses, harus bisa segera dijawab dan dicari solusinya, berbagai tantangan harus dapat diinterpretasikan menjadi isu strategis pendidikan tinggi dalam intervensi kebijakan. Tantangan ini harus dibawa dalam faktor penyusunan RPJPN 2025 - 2045 dan RPJMN 2025-2029,” jelas Prof. Warsito.
Ia menjelaskan, pemerintah gencar meningkatkan kualitas SDM menuju Visi Indonesia Emas 2045 melalui pendidikan dan pelatihan kewirausahaan berkualitas sesuai Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Karena itu, penguasaan teknologi digital dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 harus dimiliki oleh generasi muda.
Sebab, perkembangan teknologi ini akan berdampak besar terhadap kehidupan dan pendidikan. Apalagi, transformasi dalam pendidikan SDM unggul diperlukan untuk menghadapi fenomena abad kreatif.
Hal ini meliputi penekanan pada informasi, kreativitas, inovasi, dan jejaring sumber daya strategis bagi individu, masyarakat, korporasi, dan negara.
"Jadi, sinergi antara pemerintah, kementerian, lembaga, dan perguruan tinggi sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM unggul. Apalagi, Perguruan tinggi memiliki keahlian dan pemahaman mendalam terhadap karakteristik daerah serta sumber daya ahli dari berbagai disiplin ilmu," tegas Prof. Warsito menjelaskan.
Terpisah, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Faturrahman, mengatakan, bahwa kualitas atau progres dalam meningkatkan Perguruan Tinggi adalah dengan memastikan kuantitas dengan pemerataan Perguruan Tinggi di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi NTB.
Hal ini menjadi suatu keharusan yang akan memungkinkan akses ke pendidikan tinggi yang lebih luas di masyarakat NTB.
Selanjutnya, aksesibilitas ke pendidikan tinggi harus diutamakan. Berikutnya, kualitas sarana dan prasarana yang kurang memadai juga menjadi perhatian di NTB.
"Keempat, relevansi atau penyesuaian dengan lapangan kerja dan akses, yang mana pendidikan tinggi harus relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan pembinaan sosial. Serta Perlu ditingkatkan keterlibatan dunia industri dalam proses pendidikan, memfasilitasi perhatian untuk berfokus pada masalah lokal dan pengadaan dialog terus-menerus dengan stakeholder untuk memahami kebutuhan mereka," papar dia.
“Langkah-langkah inilah bagian dari upaya komprehensif untuk memperkuat sistem pendidikan tinggi di Provinsi NTB. Kami perlu bekerja sama dan berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama, baik pemerintah Provinsi NTB, Perguruan Tinggi, dan masyarakat harus berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem pendidikan predikat tinggi yang berkelanjutan dan berdaya saing,” sambung Faturrahman. (R/L..).