MATARAM, BL - Petani wanita di desa sangat berperan penting sebagai salah satu tonggak penghasil pangan. Itu menyusul para petani wanita juga memiliki peran yang hampir sama dengan petani laki-laki.
Terlebih, selama ini mereka mereka terlibat langsung dalam berbagai tahap kegiatan, khususnya pada saat masa tanam maupun panen.
Oleh karena itu, The Center for Sustainable Farm Systems (CESFARMS) University Mataram (Unram) bersama Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur (Lotim) melaksanakan kegiatan pelatihan pengolahan bawang putih untuk petani Kabupaten Lombok Timur melalui UPLAND Project.
Ketua Pelaksana Pelatihan, Ir. I Gusti Lanang Parta Tanaya, M.App.Sc., Ph.D, mengatakan, pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan sumber daya manusia yang potensial. Sebab, jika mereka diberdayakan maka akan dapat berperan aktif meningkatkan perekonomian desa.
"Untuk pelatihan ini, kami fokuskan pada KWT di tiga kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, yakni Kecamatan Suela, Sembalun, dan Wanasaba," ujar Gusti Lanang dalam siaran tertulisnya, Jumat 17 November 2023.
Menurut dia, dalam rangka meningkatkan taraf hidup petani perempuan, diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas mereka. Salah satunya melalui pemberdayaan dengan bentuk giat pelatihan mengolah bahan pangan potensi lokal yang ada.
"Tiga kecamatan di Lotim ini, dikenal sebagai penghasil bawang putih terbesar di NTB. Jadi, adanya pelatihan untuk perempuan yang tergabung dalam kelompok wanita tani, hal ini akan mampu mendongkrak perekonomian keluarga," kata Gusti Lanang.
Ia mengaku, CESFARMS dikenal merupakan pusat penelitian di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mataram (LPPM Unram). Di mana, UPLAND Project terus mengembangkan potensi pertanian di daerah-daerah perbukitan dan pegunungan.
"Proyek ini menyasar peningkatan produksi pertanian dan kesejahteraan petani di berbagai daerah," ucap Gusti Lanang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lotim, Darajata, mengaku bahwa pengembangan bawang putih pada UPLAND Project termasuk dalam kategori respon yang tinggi. Mengingat, pengembangan pertanian dengan komoditas bawang putih ini mendapat sambutan dan respon yang sangat baik dari petani.
Bahkan, tidak hanya mendapatkan bantuan budidaya, namun juga pada UPLAND Project petani diharapkan mendapat banyak manfaat.
“Manfaat-manfaat yang dirasakan para petani tersebut di antaranya, pengadaan infrastruktur sarana pertanian, pembentukan dan penguatan kelembagaan pertanian, permodalan, dan beberapa kegiatan pelatihan pendukung lainnya,” ungkap Darajata.
Terpisah, Kepala LPPM Unram Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr, menjelaskan, secara umum program pelatihan pengolahan bawang putih untuk petani perempuan di Kabupaten Lotim, bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi para wanita tani.
Selanjutnya, memperbaiki taraf hidup, serta meningkatkan peran dan pengaruh wanita tani dalam pembangunan pedesaan.
"Program ini juga ditujukan untuk membantu mengurangi kesenjangan gender dalam sektor pertanian dan membantu wanita tani memainkan peran yang lebih aktif dalam pengembangan pertanian di pedesaan," tandas Sukartono. (R/L..).