FOTO. Para dosen dan peneliti UGR melalui program Kosabangsa saat turun di wilayah Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU). |
MATARAM, BL - Universitas Gunung Rinjani (UGR) bersama Kosabangsa melakukan pengembangan teknologi untuk memajukan sektor pertanian dan perikanan di wilayah Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Hal itu menyusul, di wilayah Sukadana saat ini, terdapat sekitar kurang lebih 700 hektar areal lahan kering yang belum difungsikan.
Kepala Desa Sukadana, Zul Rahman mengaku, berterimakasih pada UGR melalui program Kosabangsa untuk memajukan wilayahnya.
Mengingat, di wilayah setempat dikenal memiliki sumberdaya air yang terbatas. Di mana, para petani selama ini, justru hanya memanfaatkan sumur bor sebagai pemenuhan kebutuhan air tanaman.
"Dengan areal lahan kering yang mencapai ratusan hektare, namun belum dimanfaatkan, tentunya intervensi dan bantuan dari UGR dan Kosabangsa dalam rangka pengembangan teknologi pertanian tepat guna akan sangat membantu warga Sukadana," ujar Zul dalam siaran tertulisnya, Minggu 12 November 2023.
Senada Kepala Desa. Ketua Kelompok Tani Mekar Tani Desa Sukadana, Sarmanem, mengatakan, tidak optimalnya pengembangan pertanian di wilayah setempat, dipicu karakteristik lahan kering yang sangat membutuhkan suplai air yang lebih.
Namun, lantaran sumberdaya air yang terbatas. Hal ini menjadi persoalan selama ini. "Dengan adanya sentuhan teknologi yang kini dilakukan UGR, maka peningkatan produksi dan produktivitas lahan hingga tanaman, akan menjadi kian baik," ujarnya.
Sarmanem mengakui, perbaikan sistem pertanian yang ada di wilayah Sukadana menjadi perioritas. Sebab, pola pertanian dengan teknik irigasi konvensional, yakni mengalirkan air dari sumur bor menggunakan pompa BBM.
Selanjutnya, menggunakan selang menuju lahan garapan, justru metode ini dianggap kurang efektif, lantaran membutuhkan biaya produksi yang cukup tinggi, SDM, dan waktu produksi. Serta, boros air.
"Dengan adanya teknologi baru tepat guna, seperti SIRCO yang dikembangkan UGR. Ini sangat membantu petani Sukadana dalam rangka perbaikan produktivitas usaha tani jagung," ungkapnya.
FOTO. Para peneliti UGR tengah mencoba melakukan teknologi baru tepat guna, seperti SIRCO dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian lahan kering di wilayah Sukadana, KLU. |
Tak hanya pertanian. Di wilayah Sukadana juga sangat cocok dikembangkan budidaya udang vaname. Namun, kendala yang dihadapi selama ini, terkait belum tersedianya sistem peringatan dini (early warning system), dan monitoring kualitas air kolam secara real time (suhu, Ph, kekeruhan, dan DO) yang dapat diakses secara langsung oleh setiap anggota kelompok/pembudidaya.
"Padahal, hal ini sangat penting dalam pembudidayaan udang untuk menanggulangi kematian udang sebagai dampak penurunan kualitas air kolam secara drastis," tegas Ketua Pokdakan Putri Mandiri, Saraiyah
Lebih lanjut dikatakan Saraiyah, adanya, teknologi SIMORIKA yang dikenalkan UGR dan Kosabangsa di Sukadana, antisipasi risiko gagal panen petani kelompok udang vaname yang selama ini menjadi keluhan utama, akan bisa dihindari.
"Terimakasih UGR melalui Kosabangsa, sebab masyarakat di Sukadana kini akan dapat terbantu. Utamanya, dari sisi tekonologi yang bisa mengatasi dan menurunkan angka risiko gagal panen udang vaname yang menjadi hantu masyarakat di wilayah setempat," tandas Saraiyah. (R/L..).