MATARAM, BL - Sebanyak 40 peserta akan mengikuti kegiatan Indian Ocean Wave Exercise (IOWave23) di wilayah Provinsi NTB.
Direncanakan, ada dua lokasi yang dipilih menghelat kegiatan latihan rutin dua tahunan sistem peringatan dini dan mitigasi tsunami untuk negara negara di sepanjang tepian Samudera Hindia tersebut.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Mataram, Ardhianto Septiadhi, mengatakan bahwa dua lokasi yang dipilih di Provinsi NTB, yakni kantor BPBD Provinsi NTB dan di Desa Kuta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng).
Menurut dia, puluhan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut yakni, perwakilan dari BPBD Provinsi NTB, BPBD Kota Mataram, Basarnas Kota Mataram, RRI Mataram, Mahasiswa Program Magister Mitigasi Bencana Universitas Negeri Mataram.
Sedangkan, peserta IOWave di Desa Kuta terdiri atas perwakilan dari BPBD Lombok Tengah, ITDC Mandalika, Komunitas Siaga Tsunami Desa Kuta, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Kuta.
"Kegiatan latihan simulasi gempa bumi kuat dan tsunami di Provinsi NTB dilakukan dengan latihan Table Top Exercise (TTX). Yakni, peserta terbagi dalam beberapa kelompok meliputi BPBD, Masyarakat, Sekolah, SKPD terkait, serta media untuk menuliskan respon terhadap setiap skenario peringatan dini gempa bumi kuat dan tsunami yang diberikan oleh BMKG," ujar Ardhianto pada wartawan, Kamis 26 Oktober 2023.
Ia mengaku, bahwa skenario latihan IOWave23 difokuskan untuk mensimulasikan kejadian tsunami, yaitu gempa bumi berkekuatan 9.0 di Java Trench yang terjadi pada jam 09.00 WIB (25 Oktober 2023) yang berdampak ke beberapa wilayah Indonesia, seperti Sumbar, Lampung, Bengkulu, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB.
Selanjutnya, kata Ardhianto, alur pelaksanaan IOWave23 adalah BMKG Pusat akan mengirimkan Peringatan Dini Tsunami pertama (PDT 1) sampai dengan pengakhiran (PDT 4) melalui moda diseminasi SMS, Email dan Warning Receiver System (WRS) di wilayah latihan kepada BMKG Daerah, BPBD, stakeholder terkait.
"Nantinya, informasi ini diteruskan kepada masyarakat untuk melakukan respon terhadap arahan BPBD dalam pengambilan keputusan evakuasi," kata dia.
Lebih lanjut Ardhianto, mengungkapkan adanya terselenggaranya program gladi yang dilakukan rutin setiap 2 tahunan ini. Serta, pelaksanaanya dimulai serentak secara nasional pada Rabu (25/10) hingga hari ini, akan dapat meningkatkan kesiapsiagaan seluruh elemen meliputi SKPD terkait maupun masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi tsunami.
"Yang pasti, ada 11 provinsi di Indonesia yang melakukan kegiatan IOWave23 selain di Provinsi NTB, yakni Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, dan Provinsi NTT," tandas Ardhianto Septiadhi. (R/L..)..