FOTO. Ganjar Pranowo saat berdiskusi dengan Tuan Gita Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi (kanan). |
MATARAM, BL - Ketua Harian DPP Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhamad Zainul Majdi optimis popularitas calon presiden, Ganjar Pranowo yang kini terus naik akan terus meningkat hingga pencoblosan pada Pemilu tanggal 14 Februari 2024.
Optimisme Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP) dipicu, dalam rilis survei sejumlah lembaga kredibel.
Salah satunya, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, yang merilis tiga nama yang dilakukan survei dengan hasilnya, Ganjar berada di peringkat teratas dengan 37,4 persen, lalu disusul dengan Prabowo dengan 33 persen, dan Anies Baswedan di posisi ketiga dengan angka 21,5 persen.
"Biasanya, ketika popularitas meningkat, maka elektabilitas juga akan terdongkrak. Saya mengalami kondisi yang kini dialami Mas Ganjar saat maju Pilgub NTB dua kali. Bahkan, yang pertama kali maju saya melawan incumbent dengan kekuatan partai besar ada disana semuanya, Tapi, Alhamdulillah kontestasi bisa saya menangkan dengan pola-pola yang serupa dengan Mas Ganjar lakukan," jelas Tuan Guru Bajang dalam video yang diterima BERITA LOMBOK, Kamis (5/10) kemarin.
Menurut Ketua Ikatan Alumni Al Azhar Cabang Indonesia ini, ia tidak menampik ada salah satu lembaga survey yang menempatkan Ganjar Pranowo masih di bawah Prabowo Subianto dari sisi popularitas.
Hal ini tidak lepas dari Prabowo yang sudah lama mengikuti kontestasi pemilihan presiden.
Meski demikian, TGB meyakini bahwa dalam popularitas Prabowo Subianto yang sudah mentok akan diketahui tingkat elektabilitasnya.
Dalam banyak survei, posisi Ganjar Pranowo yang merupakan sosok baru di kontestasi Pilpres bersaing ketat dengan Prabowo.
Kadang Ganjar Pranowo lebih tinggi, dan saling salip dengan Prabowo Subianto.
"Tapi ada room (ruang) untuk meningkatkan popularity dari Mas Ganjar, nah itu yang sedang kita ikhtiarkan bersama parpol koalisi dan para relawan," ujar TGB.
"Bagaimana (caranya) ya sosialisasi, sampaikan ke publik, ada Bacapres Mas Ganjar begini-begini, turun ke bawah," sambung dia.
Lebih lanjut TGB mengaku, ketika Ganjar Pranowo tidak lagi menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, hal itu menjadi tantangan tersendiri untuk meningkatkan popularitas Ganjar.
"Itu tantangan, kami sih sangat optimis karena sebenarnya salah satu sekarang jadi agenda mendesak TPN adalah mengatur jadwal Mas Ganjar," ucap dia.
"Kenapa perlu diatur? karena demikian banyak permintaan (minta dikunjungi), sampai harus video call karena tidak bisa didatangi, ya beragam caralah lagi kita pikirkan, supaya bisa mengakomodir maksimal, jangan sampai ada yang kecewa," sambung TGB.
Ia mengaku, bahwa animo masyarakat untuk didatangi Ganjar Pranowo saat ini semakin tinggi. Bahkan, surat yang masuk ke kantor TPN GP hingga ke ponsel para pengurus TPN hingga pimpinan parpol tiap menit selalu ada dari kelompok dan komunitas masyarakat, tokoh masyarakat jga agama, perguruan tinggi hingga kelompok Milenial genZ meminta jadwal untuk dikunjungi Ganjar.
"Banyaknya permintaan ini, tanda Mas Ganjar, Insya Allah tetap dinanti dan dihati masyarakat. Apalagi, jika sudah mengenal dan memahami gagasan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden RI, maka akan lebih cinta lagi dengan Mas Ganjar," ungkap TGB yang juga Ketua Umum Pengurus Besar (PB) NWDI ini.
*Ganjar Naik di Survei Indikator Politik Indonesia
Diketahui pada survei elektabilitas dalam hasil jajak pendapat terbaru dengan tema 'Swing Voters, Efek Sosialisasi dan Tren Elektoral Jelang Pilpres 2024' yang dilakukan Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia. Serta dibagikan Sabtu (30/9).
Para responden diberikan pertanyaan jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan dipilih sebagai presiden. Sebanyak 8,2 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
"Ini tiga nama, Anies 21,5 persen, Ganjar 37 (37,4) persen, Prabowo Subianto 33 persen. Nah ini sebelah kanan adalah tren elektabilitas capres tiga nama," ungkap peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/10)
Lebih jauh, menilik tren elektabilitas ketiga calon pada Juli-Agustus 2023, Ganjar cenderung naik. Sedangkan Anies dan Prabowo mengalami penurunan elektabilitas. Diketahui Ganjar meraih sebesar 35,2 persen di bulan Juli 2023, sedangkan elektabilitas Prabowo di angka 33,2 persen dan Anies 23,9 persen.
Kemudian Agustus 2023 tren elektabilitas Ganjar sebesar 37,4 persen atau naik 2,2 persen dari bulan sebelumnya. Prabowo meraih 33 persen atau turun 0,2 persen serta Anies memperoleh 21,5 atau merosot sekitar 2,4 persen.
Survei nasional Indikator Politik Indonesia dilaksanakan pada 25 Agustus sampai 3 September 2023 dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Para responden berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Jajak pendapat itu dilakukan menggunakan metode simple random sampling. Ukuran sampel basis itu memiliki margin of error atau toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (R/L..).