MATARAM, BL - Anggota DPRD NTB yang juga Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI dapil Pulau Lombok dari PPP Dr.TGH Hazmi Hamzar berdiskusi ringan dengan Pengerakse Agung Majelis Adat Sasak (MAS) Dr. H.Lalu Sajim Sastrawan terkait pelestarian nilai budaya masyarakat, pembangunan manusia hingga terkait dengan Pemilu 2024.
H.Lalu Sajim Sastrawan mengatakan, pihaknya di MAS berharap figur-figur yang akan tampil nanti adalah mereka yang dapat berkontribusi langsung kepada masyarakat NTB.
Menurut Mantan Karo Pemerintahan Setda NTB itu, Anggota DPR RI Dapil Lombok dan para anggota DPD RI dapil NTB, diharapkan yang bisa tampil, adalah orang-orang yang memiliki kapasitas, berjaringan luas serta memiliki komitmen membangun daerahnya.
“Bukan berarti figur-figur yang lama ini tak baik dan tak mampu, namun dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan yang kekinian, maka kita membutuhkan orang-orang yang memiliki jaringan yang luas, orang yang memiliki kapasitas dan kapabilitas tertentu,” ujar Lalu Sajim pada wartawan dalam siaran tertulisnya, Kamis (17/8).
Ia melihat, figur tokoh agama sekaligus tokoh masyarakat yang maju di pemilihan legislatif tingkat DPR RI yaitu TGH Hazmi Hamzar sebagai figur yang mumpuni dan memiliki jaringan luas untuk membangun daerah.
“Tuan Guru Hazmi sangat berpotensi kalau beliau ini bisa mewakili kepentingan kita, kepentingan NTB dari partai beliau. Potensi seperti Tuan Guru Hazmi mari kita berikan ruang, berikan kesempatan beliau dan berikan dukungan,” ungkap Miq Sajim, sapaan akrabnya.
Miq Sajim berharap pemilu legislatif tahun depan bisa menghasilkan juru bicara masyarakat NTB di pusat. Diharapkan juga bisa membawa berkah dari komunikasi-komunikasi dengan jaringan yang ada di Jakarta untuk diarahkan bantuannya kepada masyarakat NTB.
Miq Sajim menilai, salah satu problem masyarakat NTB saat ini masih pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah. Artinya aspek yang berkaitan dengan pengembangan SDM, Provinsi NTB masih terbelakang.
“Kemudian rata-rata lama belajar masyarakat NTB baru kelas 1 SMP, belum sampai kelas 2 SMP. Ini artinya SDM kita masih rendah. Ini tak bisa diubah secara alamiah, maka harus ada lompatan-lompatan strategis untuk kita melakukan pembangunan-pembangunan,” jelas dia.
Bagi para penyelenggara negara dan penyelenggara pemerintahan, baik di legislatif maupun eksekutif diharapkan secara sungguh-sungguh memberikan perhatian sesuai dengan amanat yang diberikan oleh Undang-undang.
Sementara itu, Dr.TGH Hazmi Hamzar mengatakan, dalam konteks pelestarian budaya, ia mengaku sangat ingin membangun Balai Budaya sebagai tempat masyarakat untuk memelihara, merawat dan menunjukkan eksistensi budaya masyarakat Lombok. Hal itu menurutnya menjadi salah satu prioritas.
“Saya ingin membangun Balai Budaya ini, jangan sampai dihilangkan situs-situs yang ada. Ini untuk anak cucu kita,” tandas TGH Hazmi yang juga pengurus MAS ini. (R/L..).