FOTO. Para rekanan yang tergabung dalam Kontraktor Bersatu menggelar aksi keprihatinan dengan membuat karangan bunga dan kue tart lengkap dengan lilin sebagai kado pada Gubernur Zulkiefimansyah yang belum mampu menuntaskan hutangnya hingga dua tahun mereka dijanjikan. |
MATARAM, BL - Puluhan kontraktor (rekanan) yang tergabung dalam Kontraktor Bersatu di Provinsi NTB melakukan aksi keprihatinan dengan membuat karangan bunga dan kue tart lengkap dengan lilin menjelang akhir masa jabatan Gubernur Zulkieflimansyah pada 19 September 2023 ini.
Aksi yang berlangsung di Kota Mataram sebagai wujud kedukaan atas 2 tahun pemerintahan Gubernur Zulkieflimansyah dan Wagub Sitti Rohmi Djalilah atau Zul-Rohmi yang tidak mampu melunasi beban hutang Pemprov NTB atas pelaksanaan proyek fisik yang sudah tuntas dikerjakan sejak APBD Murni tahun 2022 hingga berlanjut di APBD Perubahan 2022.
Koordinator Kontraktor Bersatu, Amrullah mengaku, dirinya berterima kasih pada Gubernur Zulkieflimansyah yang sudah mampu berbuat pada rakyat NTB dalam rangka meninggalkan hutang daerah hingga kini.
Mengingat, adanya hutang daerah hingga akhir jabatan gubernur yang tinggal sebulan lagi, dirasa merupakan sejarah bagi provinsi NTB.
"Kami berterima kasih atas peninggalan hutang atas pekerjaan yang sudah kami kerjakan itu. Maka, atas pencapaian itu, kami memberikan hadiah berupa karangan bunga dan roti tart," ujarnya pada wartawan, Selasa Malam (15/8) kemarin.
Menurut dia, aksi membuat karangan bunga bertuliskan 'Selamat Purna Bakti Gubernur Zulkieflimansyah, Hutang Pemprov NTB tahun 2022...??? Selamat untuk NTB Gemilang' tidak lain agar Penjabat Gubernur NTB dapat menuntaskan kewajiban atas proyek fisik yang tak kunjung dapat dituntaskan.
"Kami sudah sabar hingga dua tahun menunggu jawaban kesanggupan hutang daerah itu. Dan, hutang itu jumlahnya bervariasi antar para kontraktor yang tidak bisa diselesaikan. Bahkan, ada salah satu rekanan di Pulau Sumbawa di APBD Murni 2022 yang hutangnya mencapai Rp 4 miliar yang belum dibayarkan," jelas Amrullah.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa jika seandainya Pemprov NTB tidak mampu menuntaskan segala beban hutangnya, lazim di sejumlah pemerintahan daerah di republik Indonesia, maka Pemprov tinggal membuatkan surat pengakuan hutang daerah.
Hal ini, lanjut Amrullah, agar pemerintahan selanjutnya dapat membayarkan segala hutang dan kewajibannya.
"Jadi, kenapa kita buatkan aksi dengan adanya kue tart lengkap dengan lilinya. Ini adalah tanda jika Pak gubernur sangat baik dalam hal belum menuntaskan kewajibannya. Dan, karangan bunga awalnya kita akan bawa ke Pendopo tapi enggak jadi, tapi kita akan berikan lanjutannya esok hari di kantor gubernur," papar dia.
Sementara itu, kontraktor lainnya H.Rahmat menambahkan bahwa masih adanya beban hutang daerah pada rekanan hingga dua tahun ini, merupakan tanda jika pengelolaan anggaran atau manajemen keuangan Pemprov sangat buruk.
"Boleh kita katakan beban hutang pada kami ini, tanda jika manajemen keuangan daerah enggak becus di Pemprov NTB," ucap dia.
Menurut Rahmat, pihaknya sudah dijanjikan sejak awal Juni hingga awal Agustus 2023, semua beban hutang Pemprov akan bisa terselesaikan sesuai pernyataan Kepala BPKAD NTB Syamsul Rizal.
Namun hingga kini, tanda-tanda pembayaran itu tak kunjung ada titik terang. "Bagaimana ada sebuah kejelasan iklim usaha di daerah manakala Pemprov NTB tidak komit pada janjinya," tandas dia. (R/L...).