MATARAM, BL - Sebanyak tiga guru besar dikukuhkan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. Tiga guru besar itu, yakni Prof. Dr. Syarifudin, sebagai Guru Besar ke-29 bidang Ilmu Teaching English as a Foreign Language (TEFL).
Selanjutnya, Prof. Dr. H. Maimun menjadi Guru Besar ke-30 bidang Ilmu Teknologi Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Prof. Dr. Hj. Nurul Lailatul Khusniyah, sebagai Guru Besar ke-31 bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
"Dari, pengukuhan tiga guru besar ini, maka jumlah Guru Besar yang dimiliki UIN Mataram telah mencapai 31 orang," ujar Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. TGH. Masnun Tahir dalam sambutannya, Senin (17/7).
Ketua PWNU NTB ini, mengatakan bahwa para Guru Besar yang dikukuhkan kali ini, merupakan para ahli waris keilmuan, sehingga dihadiri oleh keluarga besar, para guru dan guru besar sebagai tamu terhormat dalam walimah jami'ah.
Menurut Prof Masnun, dalam waktu dekat ini, akan ada calon guru besar yang akan dikukuhkan kembali, sehingga nantinya UIN Mataram akan memiliki sebanyak 50 orang guru besar.
"Jumlah 50 guru besar ini, sesuai target, menjadi barakna haulahu," ucap dia.
Lebih lanjut Rektor mengaku, untuk mendukung target tersebut, UIN Mataram telah menetapkan berbagai kebijakan-kebijakan untuk mendorong percepatan Guru Besar. Salah satu kebijakan tersebut yakni dibentuknya tim percepatan peningkatan jabatan fungsional bagi dosen-dosen UIN Mataram.
"Termasuk, percepatan guru besar, lektor kepala, dan lektor. Kami (UIN Mataram) juga berkomitmen untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang mendukung percepatan peningkatan jabatan fungsional," jelas Prof Masnun.
Ia menegaskan, jika guru besar menjadi idaman akademis sebagai strata tertinggi di kampus. Di mana, untuk mencapai guru besar jalannya berliku-liku, menunggunya lama dengan antrian panjang.
Oleh karena itu, Prof Masnun berpesan agar Profesor harus menjadi motor penggerak dalam mengembangkan dan melahirkan SDM yang bermanfaat untuk agama dan bangsa melalui UIN Mataram.
"Kita terlahir tidak paket jadi, ada proses pencarian untuk lahir sebagai profesor. Sosok profesor sebagai gelar jabatan fungsional tertinggi dalam keilmuan, panutan dan menjadi referensi otoritatif.
Keberadaannya menjadi modal akreditasi unggul dan branding UIN Mataram. Selamat kepada tiga guru besar dan kepada keluarga besar yang mendampingi Semoga menjadi sedekah ilmiah bagi UIN Mataram dan peradaban," tandas Rektor UIN Mataram. (R/L..).