 |
| FOTO. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Penny K. Lukito saat menyerahkan penghargaan untuk Keberlanjutan Lingkungan di Industri Farmasi dan Makanan 2023 kategori Titanium pada Bio Farma. Dalam kesempatan itu, Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki menerima penghargaan itu. |
MATARAM, BL - Bio Farma berhasil meraih penghargaan untuk Keberlanjutan Lingkungan di Industri Farmasi dan Makanan 2023 kategori Titanium yang merupakan kategori tertinggi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Penyerahan penghargaan pada induk holding BUMN Farmasi itu, dilakukan pada acara puncak peringatan World Environment Day dengan tema “Menuju Sustainable Corporate Governance" BPOM.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Penny K. Lukito, mengatakan, bahwa Badan POM bersama Industri Obat dan Makanan akan menjadi bagian terdepan untuk mengawal sustainable lingkungan.
Karena itu, pihaknya berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan produksi, konsumsi obat dan makanan bagi berkelanjutan Indonesia Maju dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023.
Terlebih, jumlah industri obat dan makanan di Indonesia yang kini relatif banyak menuntut metode konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
"Obat dan makanan adalah komoditas hasil dari aktivitas manusia yang dapat berdampak terhadap lingkungan," kata Penny dalam siaran tertulisnya, Rabu (19/7).
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Bio Farma, Shadiq Akasya, menyampaikan bahwa pihaknya memiliki komitmen yang sama dengan Badan POM dalam mendukung produksi obat berkelanjutan yang ramah lingkungan.
“Penghargaan yang diterima oleh Bio Farma ini membuktikan komitmen Bio Farma turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui proses bisnis ramah lingkungan dalam keseluruhan rantai nilai," ujar Shadiq.
Ia menegaskan bahwa, Bio Farma akan terus berupaya menjaga kelestarian lingkungan dalam proses bisnis perusahaan dari hulu ke hilir dalam keseluruhan proses. Mulai dari proses seleksi pemasok, produksi, formulasi, filling, packaging, hingga penanganan produk jadi.
"Penggunaan bahan baku yang lebih ramah lingkungan, pemanfaatan energi terbarukan, penggunaan teknologi pengolahan limbah yang lebih efisien, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan lain-lain akan menjadi komitmen kami,” tegas Shadiq
Senada Dirut. Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki saat menerima penghargaan, mengaku bahwa Bio Farma berkomitmen tinggi dalam menjalankan aktivitas operasi yang ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan alam.
Karena itu, pihaknya menyadari dampak operasinya terhadap lingkungan, sehingga penerapan standar kepatuhan beyond compliance dalam pengelolaan lingkungan akan terus dipastikan.
"Termasuk, kami juga mengintegrasikan kebijakan ramah lingkungan dalam seluruh kegiatan operasional perusahaan. Ini dalam rangka untuk menjaga kelestarian lingkungan,” tandas Sri Harsi. (R/L...).