Soal Dua PMI Disiksa Majikan di Libya, HBK Sebut Berantas TPPO Butuh Sinergi Semua Pihak -->

Soal Dua PMI Disiksa Majikan di Libya, HBK Sebut Berantas TPPO Butuh Sinergi Semua Pihak

Selasa, 04 Juli 2023, Selasa, Juli 04, 2023

 

FOTO. Wakil Ketua Komisi I DPR RI H. Bambang Kristiono (HBK) didampingi putri semata wayangnya, Rannya (kanan) saat menyerahterimakan kedua PMI kepada keluarganya masing-masing di Pendopo Gubernur NTB. 










MATARAM, BL - Wakil Ketua Komisi I DPR RI H. Bambang Kristiono (HBK) mendorong Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengungkap kasus dugaan tidak pidana perdagangan orang (TPPO) dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTB  yang disiksa majikannya selama bekerja di Libya. 


Hal tersebut disampaikan HBK saat mendampingi pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyerahterimakan kedua PMI kepada keluarganya masing-masing di Pendopo Gubernur NTB, Senin (3/7) kemarin.


Sebelumnya, dua PMI asal NTB berinisial SM dan JL membuat pengakuan menghebohkan perihal penyiksaan dirinya oleh majikan tempat Ia bekerja yang kemudian viral di media sosial. 


SM dan JL terindikasi menjadi korban TPPO sebab keduanya diberangkatkan ke luar negeri tanpa melalui jalur dan prosedur yang legal.


Dalam momen tersebut, HBK menceritakan kisah awalnya mengetahui musibah yang menimpa dua PMI tersebut. 


"Beberapa waktu lalu, saya didatangi oleh perwakilan keluarga korban di kantor saya di DPR RI. Dan saya sampaikan kepada mereka, kalau memang belum ada yang mengurusnya. Insya Allah, akan saya ikhtiarkan. Kebetulan Kemenlu RI adalah salah satu mitra saya di Komisi 1 DPR RI," kata HBK di hadapan Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan keluarga korban. 


Setelah mendapat informasi tersebut, kemudian HBK menindaklanjutinya dengan menghubungi pihak Kemenlu RI dan Kedubes RI (KBRI) di Tripoli, Libya. HBK meminta pemerintah, yang dalam hal ini Kemenlu RI untuk memberikan atensi serius terhadap persoalan kemanusiaan tsb.


"Dan alhamdulillah, dengan komunikasi dan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, proses pemulangan kedua PMI dari Benghazi, Libya tsb dapat berjalan lebih cepat dari waktu yang diperkirakan," kata HBK.


Atas usaha tersebut, pada Rabu (28/6) lalu, SM dan YL akhirnya bisa dipulangkan ke Tanah Air menggunakan pesawat Saudi Airlines. HBK menjemput langsung kedua PMI tersebut saat tiba di Indonesia, didampingi putri semata wayangnya, Rannya. 


Selanjutnya,  laporan yang diterima HBK dari pihak keluarga didapatkan informasi bahwa masih banyak PMI dari NTB yang tidak jelas nasibnya di luar negeri dan berharap bantuan pemulangan oleh Pemerintah Indonesia.


 "Mari sama-sama kita cari tahu, kita cari informasi, dengan semua akses yang kita miliki seperti media sosial dan lain-lain, bagaimana kondisi mereka sekarang. Mudah-mudahan semuanya baik-baik saja, tapi kalau mereka mendapatkan masalah dan mengalami penderitaan, wajib kita bantu dan kita selamatkan. Tidak boleh ada pembiaran," papar HBK. 


Di hadapan awak media, HBK menjelaskan bahwa kerja-kerja pemberantasan TPPO  harus ada sinergitas dari semua pihak. Tidak bisa dilakukan oleh satu lembaga saja (parsial), apalagi orang-perorang. 


Ia pun mengajak semua pihak terkait untuk merapatkan barisan, memperhatikan nasib para pahlawan devisa ini. Sebab, Masih banyak diantara mereka, yang saat ini, mungkin sedang mengalami tragedi kemanusiaan.


"Penyelesaian tindak TPPO adalah pekerjaan besar, yang tidak mungkin terselesaikan oleh pekerjaan orang perorang. Semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat NTB, harus melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam penyelesaian TPPO ini," ungkap HBK. 


"Cara kerja dan jaringan TPPO ini ibaratnya sudah seperti kegiatan mafia, jejaring mereka sudah merambah kemana-mana, melibatkan banyak oknum dan kaki tangannya. Kita harus mencegahnya sedemikian rupa supaya peristiwa-peristiwa seperti ini tidak terus berulang di kemudian hari," sambung dia.


Oleh karenanya, HBK meminta APH untuk mengusut tuntas kasus yang membelit dua PMI asal NTB itu. Mengingat, HBK khawatir jika dibiarkan, akan makin banyak persoalan serupa terjadi di kemudian hari.


HBK meminta, perlu adanya efek jera yang diberikan kepada para pelaku tindak pidana perdagangan orang ini.


"Atas permintaan pihak Kemenlu RI, tindak pidana TPPO ini harus ditindak-lanjuti dengan penegakan hukum supaya menimbulkan efek jera bagi para pelaku TPPO. Dan saya mendukung penuh upaya pak Gubernur, juga pak Kapolda yang beberapa waktu lalu telah menanda-tangani kerjasama pencegahan dan penindakan TPPO. Kita warga NTB harus bersyukur, memiliki seorang Kapolda yang sangat berintegritas, seorang Gubernur yang sangat peduli kepada warganya. Dan saya percaya kepada beliau berdua," jelas HBK. 


Di tempat yang sama, Gubernur NTB Zulkieflimansyah pada saat menerima kepulangan kedua korban TPPO tersebut tidak menafikkan banyaknya kasus TPPO yang menimpa masyarakat NTB. 


Pihaknya pun dengan tegas menugaskan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB untuk melakukan tindakan tegas. 


"Ini yang harus disosialisasikan, agar jangan sampai setelah ada masalah, baru mengaku dari NTB. Padahal mereka berangkatnya dari luar NTB" tegas Gubernur. 


Sebagai kepala daerah, Zulkieflimansyah pun mendukung penuh kedua korban untuk melaporkan hal tersebut ke APH.


Salah satu korban, JL, menceritakan bahwa dirinya direkrut oleh calo dari Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa. Ia dijanjikan bekerja ke Turki, tapi malah dikirim ke Libya.


"Passport saya atas nama orang lain, makanya nama saya pun disebutnya Anisa, padahal di KTP nama saya adalah JL. Saya baru dikasih passport pada saat tiba di Bandara. Karena passport selama itu  dipegang Calo," tuturnya.


Sebelumnya, teman korban atas nama SM mengaku mengalami penyiksaan fisik oleh  majikannya di Libya. Video pendek tsb beredar viral di media sosial sekitar pertengahan Juni lalu.


Dalam video yang viral tersebut, SM mengatakan bahwa dirinya dicambuk pakai selang, dan kepalanya dihantam.


SM minta dipulangkan ke kantor agensinya, tapi tidak dikasih oleh majikannya. Ia juga menelepon pihak agensi, tetapi tidak direspons. 


Karena tidak tahan diperlakukan semena-mena, kemudian Ia bersama salah satu TKW lainnya memilih kabur.


Setelah berhasil kabur dari rumah majikannya, kemudian Ia menelepon pihak agensi untuk minta perlindungan, tapi pihak agensi malah datang bersama majikannya.


Dan kembali membawanya pulang ke rumah majikannya tersebut. 


Sesampai di rumah majikannya, Ia kembali mengalami penyiksaan, kepalanya dihantam dan dipukuli. Selain itu, tubuhnya pun dicambuk memakai selang. Bekas cambukannya masih berbekas, berupa luka memar di bahu sebelah kanan. (R/L..).

TerPopuler