FOTO. Direktur Pengembangan Usaha Bio Farma, Yuliana Indriati (dua kiri) dan Managing Director Genrics Albert Mburu saat melakukan penandatanganan MoU yang disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Menteri Perdagangan, Investasi dan Industrialisasi Kenya, Moses Kiarie Kuria pada tanggal 14 Juli 2023 di Nairobi, Kenya. |
MATARAM, BL - PT Bio Farma melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU dengan Genrics Afrika, Kenya.
Hal ini dilakukan dalam rangka mengelaborasi dan mengeksplorasi kemungkinan kerja sama di bidang alih teknologi, kontrak manufaktur, registrasi, suplai dan pemasaran di pasar swasta atas portofolio vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma.
Nantinya, kerja sama antar dua negara adalah untuk pemberian dukungan kepada pemerintah negara untuk program hibah di sektor kesehatan.
Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Pengembangan Usaha Bio Farma, Yuliana Indriati dan Managing Director Genrics Albert Mburu yang disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perdagangan, Investasi dan Industrialisasi Kenya, Moses Kiarie Kuria pada tanggal 14 Juli 2023 di Nairobi, Kenya.
Direktur Pengembangan Usaha Bio Farma, Yuliana Indriati, mengatakan bahwa Bio Farma menyambut baik arahan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk mengembangkan peluang kerjasama di Afrika khususnya Kenya.
“Kedatangan Bio Farma ke Kenya ini merupakan bagian dari program Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam rangka persiapan kunjungan Presiden ke Kenya pada bulan Agustus nanti," kata Yuliana dalam siaran tertulisnya, Minggu malam (16/7).
Ia memastikan, pihaknya akan terus memperluas potensi kerjasama global. Karena itu, penadatanganan nota kesepahaman antara Bio Farma dan Kenya akan menambah portofolio kerjasama Biofarma dengan partner global.
"Terima kasih atas kepercayaan dari Menko Marves untuk menggandeng kami membuka peluang kerjasama dengan Kenya," ucap Yuliana.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, mejelaskan bahwa kunjungan ke Kenya kali ini, dalam rangka untuk persiapan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kenya bulan Agustus mendatang.
Menurut Luhur, dalam kunjungan itu, pihaknya juga berhasil menyepakati beberapa hal, baik dalam kerangka G-to-G, maupun B-2-B.
“Kami sangat percaya bahwa banyak hasil potensial, baik G-to-G dan B-to-B, untuk kunjungan tersebut sangat penting dalam memperkuat hubungan antara kedua negara kita,” kata Menko Luhut.
Lebih lanjut Luhur menuturkan, bahwa kegiatan ke Kenya selama dua hari itu juga menjadi ajang forum bisnis dalam mendorong sejumlah capaian. Di antaranya, rencana investasi Pertamina di industri hulu migas serta bidang panas bumi.
Selanjutnya, rencana kerja sama vaksin Bio Farma dengan BUMN Kenya, rencana kerja distribusi Combiphar dengan mitra lokal, rencana importasi hewan ternak.
Serta, rencana investasi perusahaan tekstil Indonesia di Kenya, hingga rencana kerja sama bidang kelapa sawit.
"Negara Kenya memiliki lokasi yang sangat strategis sebagai hub komoditas penting bagi Indonesia. Ini karena ada nilai ekonomi tinggi ke pasar yang lebih luas dengan lebih dari 300 juta orang ke negara-negara sekitar Kenya, seperti Uganda, Sudan Selatan, Rwanda, DRC, dan banyak lagi," tandas Menko Luhut. (R/L..).