FOTO. dr. Syarifa Soraya Fairuzha. |
MATARAM, BL - Salah satu alumni Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (FK Unram), dr. Syarifa Soraya Fairuzha menjadi satu-satunya perwakilan NTB yang mengikuti program Sekolah Staf Presiden (SSP) Batch 2.
Menariknya, dari total 66.239 pendaftar dari seluruh Indonesia, Syarifa berhasil lulus untuk mengikuti program tersebut bersama 34 peserta lainnya.
dr. Syarifa bersama rekannya telah berhasil menjalankan program SSP ini selama 14 hari, sejak tanggal 2 sampai 15 Juli 2023. Ia pun menceritakan pengalamannya mengikuti program tersebut.
“Alhamdulillah selama program SSP dapat kesempatan untuk magang di Istana Negara Gedung Bina Graha selama 14 hari. Di sana, diberikan untuk magang dalam kedeputian untuk bekerja secara strategis, taktis, dan praktis dalam lingkungan eksekutif negara. Magang ini dijalankan di bawah lima kedeputian yang ada di Kantor Staf Presiden (KSP),” ujarnya pada wartawan, Senin (31/7).
Syarifa lantas membagikan cuplikan kegiatan selama program SPP melalui akun media sosial miliknya. Terlihat saat menjalankan magang di bawah Deputi II KSP, ia bersama rekannya melakukan kunjungan lapangan ke salah satu program prioritas nasional, yakni Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).
Di mana, UIII dibangun di atas lahan seluas 142,5 hektare.
Menurut dia, UIII merupakan perguruan tinggi berskala internasional yang dirancang sebagai kampus masa depan bagi kajian dan penelitian peradaban Islam di Indonesia.
"Jadi sangat tepat dan cerdas Pak Presiden Jokowi merintis terbangunnya UIII itu. Ini karena negara Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia," kata Syarifa.
Selain itu, ia bersama rekannya juga mendapat kesempatan berdiskusi secara langsung dengan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, Andi Widjajanto mengenai dinamika geopolitik dunia, pembangunan Pancasila. Lalu, tantangan dan visi pembangunan pilar-pilar strategis Geo V Indonesia.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresiden, Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, berpesan bahwa tujuan dibentuknya SSP agar generasi muda calon pemimpin bangsa dapat memahami kompleksitas dalam mengelola negara, serta tetap memiliki semangat berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara.
“Harapannya para lulusan program SSP ini nantinya dapat menjadi pemeran aktif untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tandas Moeldoko. (R/L..).