Siapkan Sanksi ke Kader PDIP NTB, Rachmat Sebut Target Kemenangan Ganjar di Pilpres Capai 51 Persen -->

Siapkan Sanksi ke Kader PDIP NTB, Rachmat Sebut Target Kemenangan Ganjar di Pilpres Capai 51 Persen

Minggu, 18 Juni 2023, Minggu, Juni 18, 2023

 

FOTO. Ketua DPD PDIP NTB H. Rachmat Hidayat bersama Ganjar Pranowo, pengurus DPP, dan ribuan kader PDIP NTB saat konsolidasi struktural PDIP NTB. 










MATARAM, BL - Ketua DPD PDIP NTB H. Rachmat Hidayat menegaskan, bahwa orang NTB jika tidak memilih Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, maka orang itu masuk katagori tidak pandai bersyukur. 


Pernyataan itu dikemukakan Rachmat, lantaran saat Pilpres lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi), dua kali kalah. Namun provinsi NTB, tetap memperoleh perioritas dalam pembangunan. 


"Coba anda lihat semuanya warga NTB. Di sana sini, tak ada wilayah di NTB yang enggak Pak Jokowi support. Mulai infrastruktur hingga KEK Mandalika. Nah,  kalau sekarang (2024) Pak Ganjar tidak menang, maka orang NTB tidak tahu diri. Kita nggak bisa bersyukur namanya itu," tegas Rachmat saat menyampaikan sambutannya di depan bakal calon presiden (bacapres) PDIP Ganjar saat menghadiri konsolidasi di Kantor DPD PDIP NTB, Mataram, Minggu (18/6). 


Menurut Anggota DPR RI itu, dalam dua episode pilpres sebelumnya, yakni 2014 dan 2019, Presiden Joko Widodo selalu kalah di NTB. 


Namun, kata Rachmat, kekalahan tersebut tidak sedikitpun mengurangi perhatian Jokowi kepada NTB. "Pokoknya, Mas Ganjar. Warga NTB ini, jika enggak memilih sampean (Ganjar) di Pemilu 2023. Mereka  masuk katagori tidak pandai bersyukur," ucap dia lantang. 


Lantaran menargetkan meraih kemenangan mencapai sekitar 51 persen suara di NTB untuk Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Tentunya, Rachmat, mengaku tak segan akan memecat kadernya yang tidak bekerja memenangkan Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.


"Sanggup nggak kalian menangkan Pak Ganjar?" tanya Rachmat pada ribuan kader PDIP yang hadir.


"Kalau tidak sanggup, dan saya tahu kalian tidak mendukung, siap-siap, saya langsung tanda-tangani pemecatan. Buat apa kalian di partai ini. Ingat ya, memilih Ganjar itu, sama dengan mematuhi instruksi Ibu Ketua Umum. Jadi, jika enggak patuh ya, maaf saya akan langsung pecat," ujar Rachmat lantang. 


Ia meminta agar seluruh kader PDIP NTB di semua wilayah. Mulai tingkat DPD, DPC, PAC hingga ranting dan anak ranting, harus gotong royong dan tegak lurus kepada instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.


Terlebih, lanjut dia, Ketua Umum Hj. Megawati Soekarnoputri telah melalui pertimbangan mendalam sebelum memutuskan memerintahkan Ganjar untuk menjadi Bacapres PDIP di Pilpres 2024. Maka, wajib bagi kader bekerja keras memenangkan Ganjar.


"Kalian tahu semuanya. Saya ini, setiap malam selalu WhatsApp beliau (Ganjar). Dan Mas Ganjar ini sudah ditetapkan oleh Tuhan. Jika enggak oleh Tuhan mana ibu mau tanda tangan. Ingat, anda semuanya ini, adalah petugas Partai maka harus memenangkan Mas Ganjar gimanapun caranya," papar Rachmat Hidayat. 





*Strategi Komunikasi Perluas Basis 


FOTO. Ketua DPD PDIP NTB H.Rachmat Hidayat saat membakar semangat ribuan kader PDIP saat konsolidasi internal struktur DPD, DPC, PAC dan Ranting se-NTB. 




Sementara itu, Bakal capres PDIP, Ganjar Pranowo mewanti-wanti ke ribuan kader PDIP di NTB terkait potensi politik identitas yang akan menguat di Pilpres 2024.


Ganjar menyampaikan bahwa setidaknya politik identitas kembali akan digunakan di 2024. Oleh karena itu, dia meminta kader agar mewaspadai hal itu.


"Tadi disampaikan ya politik identitas akan menguat. Setidaknya akan dipakai lagi lah. Maka bapak ibu ya, mesti masuk dengan cara yang lebih elegan," tegas Ganjar di depan ribuan kader PDIP di NTB, Minggu (17/6). 


Ganjar pada kesempatan itu berbicara soal strategi komunikasi untuk memperluas basis pendukungnya di daerah tersebut. Dalam presentasinya itu, dia bilang banyak tokoh masyarakat dan ormas yang belum menentukan sikap di Pilpres 2024.


Oleh karena itu, Ganjar meminta kondisi itu agar bisa menjadi peluang. Caranya, kata dia, semua kader PDIP hingga tingkat ranting dan anak ranting membangun komunikasi dan pendekatan dengan baik.


"Caranya macam-macam tadi. Segmentasinya sekarang ada. Yang tua-tua. Usianya kayak Pak Rachmat (Ketua DPD PDIP NTB) giitu ya. Sambil ngobrol ngopi pengajian. Diajak selesai. Yang anak muda ini beda pendekatannya," kata Ganjar.


Menurut Ganjar, salah satu komunikasi yang bisa digunakan untuk mendekat kepada masyarakat yakni menceritakan keberhasilan Presiden Joko Widodo. Gubernur Jawa Tengah itu meminta kader untuk melakukan segala cara untuk mulai mendekat kepada masyarakat.


Gubernur Jawa Tengah itu, meminta agar semua cara itu juga dilaporkan ke pengurus pusat PDIP. Nantinya, pengurus pusat akan menguji komunikasi yang dibangun kader daerah.


"Kita tes. Apakah komunikasi kita cukup berhasil. Dan agresifitas parpol lain itu juga akan menjadi kompetitor bapak ibu. Memangnya semuanya diam? Kan nggak juga," kata Ganjar.


Ganjar melanjutkan safari politiknya pekan ini ke NTB setelah sebelumnya ia telah melakukan safari ke beberapa daerah lain seperti Medan, Manado, Makassar, Palembang, Cirebon hingga Provinsi Bali. (R/L..).

TerPopuler