FOTO. Prof. Dr. Ir. Sitti Hilyana, M.Si. |
MATARAM, BL - Universitas Mataram (Unram) kembali menambah jumlah guru besarnya di berbagai bidang keilmuan. Kali ini, sebanyak empat orang akan siap dikukuhkan pada prosesi wisuda yang dihelat pada tanggal 21-22 Juni.
Keempat guru besar itu, yakni Prof. Dr. Ir. Sitti Hilyana, M.Si. sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut.
Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Erwan, M.Si. sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak. Berikutnya, Prof. Dr. Ir. Syamsul Hidayat Dilaga, M.S. sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak. Serta Prof. Drs. Kamaludin, M.A., Ph.D. sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Linguistik.
Wakil Rektor I Unram, Prof. Dr. Ir. Sitti Hilyana, M.Si mengatakan, sepanjang kepemimpinan Rektor Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo yang diangkat pada periode Maret 2022 hingga kini, telah terjadi peningkatan jumlah guru besar di perguruan tinggi negeri terbesar di Provinsi NTB itu.
Padahal, jumlah awal Guru Besar di Unram hanya mencapai sebanyak 54 orang. "Tapi dibawah kepemimpinan Pak Prof Bambang, angkanya sudah mencapai sebanyak 85 orang. Itu termasuk tambahan yang empat orang Guru Besar saat ini," ujarnya pada wartawan, Kamis Sore (15/6).
Menurut dia, lonjakan jumlah Guru Besar di Unram hingga saat ini, angkanya mencapai sekitar 60 persen lebih dalam kurun waktu hanya satu tahun tiga bulan.
"Kita optimis hingga akhir tahun ini, angkanya bisa tembus mencapai sebanyak 95 orang Guru Besar," kata Prof Hilyana.
Ia mengaku, bahwa dengan adanya perubahan-perubahan dari Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2023 ini. Tentunya, perbaikan kinerja di bidang akademik, akan selalu menjadi sebuah keharusan yang harus terus ditingkatkan..
Terlebih, terbitnya aturan itu dengan sangat rinci mengatur jumlah Kredit (PAK) dan penetapan angka kredit dosen.
"Maka, penambahan jumlah guru besar, lektor kepala dan asisten ahli ke lektor, terus kita lakukan. Bahkan di era Pak Rektor Prof Bambang, setiap minggunya akan selalu ada usulan dari sembilan fakultas dan 72 program studi Unram terkait hal ini," jelas Prof Hilyana.
Saat ini, jumlah tenaga pengajar di Unram mencapai sebanyak 1580 orang. Mereka terdiri dari dosen negeri dan PPPK.
Selanjutnya, untuk mengejar mutu dan kualitas Unram, pihaknya juga membuka jurusan baru. Yakni, spesialis dokter kelautan dan Spesialis kandungan atau Obgyn.
"Untuk spesialis dokter kelautan ini, adalah yang kedua di Indonesia. Kenapa ada kita buka itu, adalah karena kita di NTB, merupakan daerah pariwisata bahari. Sehingga, jika wisatawan ingin snorkling dan diving, maka akan mudah tertangani," jelas Prof Hilyana.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa pembukaan dua jurusan baru di Fakultas Kedokteran itu, langsung bekerja sama dengan RSUD Provinsi NTB. Di mana, Obgyn, memiliki peluang sangat besar, lantaran kebutuhan masyarakat terhadap tenaga dokter di perkampungan dan pedesan di NTB, relatif sangat besar.
"Yang pasti semua jurusan dan fakultas yang kita buka di Unram, adalah untuk merespon kebutuhan masyarakat," ucap Prof Hilyana.
Terkait untuk porsi calon mahasiswa dari kalangan tidak mampu. Ia menambahkan, bahwa sesuai program dan kebijakan Rektor, maka mereka akan tetap diberikan porsi khusus.
Di mana, Unram akan membebaskan biaya kuliah untuk anak miskin berprestasi. Bahkan, saat mendaftar pun mereka tidak dipungut biaya apapun.
"Termasuk biaya SPP nol, biaya SPP dan UKT, mereka akan kita utamakan, asalkan para calon mahasiswa itu mengisi aplikasi yang sudah tersedia di laman pendaftaran Unram yang sudah dibagikan pada semua sekolah SMU/SMK hingga MA," tandas Prof Hilyana. (R/L..).