FOTO. Sejumlah wisatawan terlihat asyik bersepeda di kawasan Gili Trawangan, KLU. |
MATARAM, BL - Membludaknya jumlah wisatawan di kawasan Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU) akhir-akhir ini, nampaknya tak sebanding dengan penghasilan yang diperoleh oleh para pengusaha sepeda kayuh.
Padahal, sepeda kayuh dikenal menjadi primadona untuk wisatawan berkeliling menikmati keindahan salah satu distinasi unggulan pariwisata di Provinsi NTB tersebut.
Parahnya, menurunnya omzet para pengusaha sepada kayuh juga dipicu menjamurnya sepeda listrik yang kabarnya disewakan oleh para pengusaha perhotelan.
"Sepeda listrik ini terus bertambah tanpa ada regulasi dari pemerintah setempat untuk mengatur kegiatan tersebut. Jujur, kami kecewa dan protes keras atas menjamurnya sepeda listrik yang tidak terkendali itu," kata Iskandar,, salah satu warga yang menyewakan sepeda kayuh di Gili Trawangan, Selasa (6/6) kemarin.
Ia membenarkan, saat ini, sudah mulai banyak pengusaha hotel di Gili Trawangan yang mulai berbondong-bondong membeli sepeda listrik untuk kemudian disewakan.
Karena itu, bisnis baru sepeda listrik tersebut, telah merugikan warga setempat yang terlebih dahulu menyewakan sepeda kayuh.
"Kami sudah menyuarakan penolakan atas keberadaan sepeda listrik ini, akan tetapi belum mendapat respon atau solusi dari pihak pemerintah setempat," tegas Iskandar.
Ia menyebut jumlah sepeda listrik di Gili Trawangan berkisar antara 90 hingga 100 unit. Selama kurun 2 tahun terakhir jumlah ini, terus bertambah. Hal ini yang memicu warga penyedia sewa sepeda kayuh was-was.
Adapun harga sewa sepeda listrik di Gili Trawangan mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu per hari. Sementara itu, penyewaan sepeda kayuh Cuma Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu.
"Harga ini sangat timpang. Memang ini akan menguntungkan bagi wisatawan tapi kami sebagai pelaku usaha sepeda biasa juga mengeluhkan kondisi ini," ujar Iskandar..
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Jamaluddin Maladi, meminta agar Pemda kabupaten/kota yang memiliki destinasi dan banyak menjamur sepeda listrik supaya membuat aturan.
Hal ini, agar penggunaan sepeda listrik di destinasi wisata lebih tertib dan bertanggungjawab.
Selain Gili Trawangan, sepeda listrik juga menjamur di Kawasan Pantai Kuta Mandalika, Lombok Tengah.
Jamaluddin mengatakan orang yang menyewakan sepeda listrik di destinasi wisata supaya jangan dimonopoli satu orang.
"Jangan pemiliknya satu orang, enggak adil. Paling tidak masyarakat di sekitar destinasi juga ada. Jangan dimonopoli satu pemodal. Itu yang perlu diatur supaya jangan satu orang saja yang mendapatkan manfaatnya," tandas Jamaluddin. (R/L..).