FOTO. Ketua DPW PAN NTB HM. Muazzim Akbar (kanan) saat mengenalkan para Caleg Milenial yang akan diturunkan di Pemilu 2024. |
MATARAM, BL — Partai Ummat bersama Partai Amanat Nasional (PAN) mendaftarkan bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB bersamaan pada Jumat (12/5).
Partai Ummat mendatangi mendatangi kantor KPU NTB sekitar pukul 15.00 WITA. Sedangkan, PAN NTB menyerahkan berkas pencalegan juga sekitar 15 menit selepasnya.
Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku, tidak khawatir dengan strategi Partai Ummat yang ingin merebut basis suara pemilihnya pada Pemilu 2024 mendatang.
Itu menyusul, PAN sudah menyiapkan 30 persen komposisi calon legislatif (Caleg) di Pemilu 2024, didominasi kalangan millenial.
"Alhamdulillah, kami enggak khawatir dengan adanya Partai Ummat. Ini karena Ummat adalah adik kandung dari partai kami. Serta, pemilih kita kan beda-beda," ujar Ketua DPW PAN NTB HM. Muazzim Akbar pada wartawan di kantor KPU NTB, Jumat Sore (12/5).
Di dampingi Sekretaris dan Fungsionaris DPW PAN NTB. Utamanya, para bacaleg DPRD Provinsi NTB. Muazzim mengatakan, memang ada eks kader partainya yang menjadi bakal calon legislatif (caleg) di Partai Ummat. Bahkan para pengurus Partai Ummat juga banyak mantan kader PAN.
Meski begitu, PAN juga punya bakal caleg yang diyakini dapat meraup banyak suara.
"Sama sekali tidak khawatir jika ada alumni PAN yang mencalonkan diri di Partai Ummat. Karena setiap dapil, PAN telah menempatkan caleg potensial dan petarung melalui hasil survei dari lembaga survei yang kredibel. Apalagi, caleg kita hampir 30 persen di dominasi kalangan milenial di semua dapil di Provinsi NTB," kata Muazzim.
Oleh sebab itu, dia meyakini caleg Partai Ummat tak akan akan secara signifikan menyedot suara PAN. Sebaliknya, ia merasa pemilih PAN akan bertambah pada Pemilu 2024.
Dia menjelaskan, banyak caleg PAN yang berasal dari kalangan profesional seperti, pengusaha, intelektual, hingga mantan petinggi parpol yang berganti menjadi kader PAN di Pemilu 2024.
Bahkan, para tokoh agama dan masyarakat di wilayah Provinsi NTB yang memiliki basis pemilih juga sudah masuk menjadi bacaleg PAN NTB.
"PAN tetap tidak meninggalkan basis konstituen lama. PAN akan tetap setia dan merawat, dan melebarkan basis konstituen baru. Ini karena bacaleg PAN sekarang merata kekuatannya," ungkap Muazzim.
ia mengatakan, bahwa daftar bacaleg yang didaftarkan sudah mencapai kuota 100 persen dengan semuanya sudah melalui rekomendasi DPP. Di mana, persyaratan pencalonan yang sudah diatur dalam PKPU untuk para bacaleg sudah rampung 90 persen.
"Dengan tagline 12 pas bantu rakyat, itu artinya sudah 99 persen dalam istilah sepakbola itu, akan masuk ke gawang. Maka, kita optimal pada 14 Februari, PAN NTB akan menjadi pemenang pemilu di NTB," ucap Muazzim.
Terkait target, pihaknya menargetkan di Pemilu 2024, meraup 10 kursi DPRD NTB. Di mana, dari delapan dapil di Provinsi NTB. Nantinya, akan ada dua dapil yang bisa memperoleh dua kursi. Yakni, Dapil II (Lobar-KLU) dan dapil VI (Kota Bima-Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu).
"Dua kursi dari dua dapil itu. Karena ada nama-nama besar di dua dapil itu yang maju untuk maju sebagai caleg DPR RI. Salah satunya Mantan Wakil Bupati Lobar HM. Izzul Islam. Sementara untuk Dapil VI, memang dari dulu adalah basis PAN yang setiap pemilu selalu memperoleh kursi wakil ketua DPRD di tiga kabupaten itu," jelas Muazzim.
"Yang jelas 10 kursi itu setara dengan Ketua DPRD NTB. Itu target kita di Pemilu 2024," sambung dia.
*Siap Bersaing
Sementara itu, Ketua DPW Partai Umat NTB Yuliadin Bucek mengaku, bahwa semua dapil di provinsi NTB sudah terisi semua calegnya. Bahkan, dari delapan dapil yang ada, terdapat satu dapil yang semua calegnya di isi oleh perempuan.
"Jadi, di dapil Lombok Tengah bagian Utara, itu semua dapilnya di isi caleg perempuan. Ini karena kami enggak muluk-muluk untuk melawan kezhaliman. Termasuk, kita akan bisa menyaingi, saudara tua yakni PAN di Pemilu 2024," kata Bucek.
Ia menambahkan, bahwa parpolnya tidak mempersoalkan disebut dengan parpol identitas. Hal ini lantaran, identitas yang dikedepankan adalah parpol bernafaskan Islam.
"Kalau dibilang kita mengambil suara saudara tua yakni, PAN enggak juga. Ya kalau sedikit boleh, tapi kami akan fokus juga mengambil suara di kolam lainnya," tandas Bucek. (R/L..).