FOTO. Calon petahana DPD RI Dapil NTB H. Achmad Sukisman Azmy saat menunjukkan berkas pendaftaran sebagai balon DPD RI di Pemilu 2024 pada jajaran KPU setempat. |
MATARAM, BL - Calon petahana DPD RI Dapil NTB H. Achmad Sukisman Azmy mendaftar sebagai calon anggota DPD RI ke KPU NTB, Senin (8/5).
Terpantau, pada hari yang sama, petinggi ormas besar Nahdlatul Wathan (NW) yakni Tuan Guru Haji (TGH) Lalu Gede Sakti Amir Murni alias Gede Sakti juga resmi mendaftar sebagai Bakal Calon Anggota (Bacaleg) DPD ke kantor KPU setempat.
Keduanya, menargetkan mampu mendulang kurang lebih 300 ribu suara untuk mengamankan kursi untuk bisa melenggang sebagai anggota DPD RI di Pemilu 2024.
Sukisman adalah Adik kandung Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy. Ia tiba sekitar pukul 13.00 WITA. Ia lalu menyerahkan sejumlah berkas syarat calon yang diperlukan.
Mantan Ketua PWI NTB itu, mengatakan ia serius menatap Pemilu 2024 kali ini. Sebab, berkaca pada pemilu 2019 lalu, dari 136 anggota DPD RI yang mampu mempertahankan posisinya hanya 40 orang.
"Jadi yang bisa bertahan sedikit sekali. Maka Insya Allah, kita serius untuk berikhtiar di Pemilu 2024 ini," kata Achmad Sukisman Azmy pada wartawan.
Menurutnya, ia telah berupaya berbuat terbaik bagi masyarakat. Memperjuangkan berbagai aspirasi yang berdampak pada program pembangunan daerah.
Sebab, kerja DPD merupakan bentuk pengabdian seutuhnya pada masyarakat. Berbeda dengan Caleg yang membawa kepentingan politik setiap parpol. “Kerja DPD, bukan mewakili partai,” tegas Sukisman.
Ia menargetkan, pada pemilu 2024 nanti menargetkan 300 ribu suara. Target itu berdasarkan pemetaan suara dan pembinaan konstituen yang dilakukan selama ini. “Minimal targetnya adalah 300 ribu suara,” ucap dia.
*Target 300 Ribu Suara
FOTO. Balon DPD RI, Gede Sakti saat menyerahkan berkas pendaftaran ke kantor KPU NTB. |
Sementara itu, Gede Sakti yang tidak lain adalah Cucu Pahlawan Nasional Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid itu bukan nama baru dalam kancah perpolitikan di NTB. Ia pernah menjadi anggota DPRD NTB.
Kemudian pernah maju sebagai Wakil Gubernur (Wagub) pada Pilkada NTB 2018 berpasangan dengan Ali Bin Dachlan. Ia juga pernah maju sebagai Bupati Lombok Tengah.
Dengan pengalaman politiknya yang cukup panjang, Gede Sakti mengaku optimis bisa mengoleksi satu kursi DPD. Secara eksplisit, ia mengaku tak keder dengan nama-nama lain yang berkontestasi di pileg DPD.
"Semakin banyak calon semakin bagus. Yang jelas kami tahu cara untuk menang," kata Gede Sakti.
Ia tak memungkiri, jaringan ormas Nadlatul Wathan akan menjadi mesin utama penopang pemenangannya. Ia akan meminta timnya untuk bergerilya hingga ke dusun-dusun di NTB mensosialisasikan dirinya.
"Yang jelas kita punya basis pemilih organik. Ini modal kuat, tapi tidak mungkin hanya berpegang pada itu. Kita akan gerakkan tim ke basis-basis lain," ungkap Gede Sakti.
Secara eksplisit, ia mengaku minimal memerlukan 300 ribu suara untuk mengamankan kursi. Target tersebut, kata Gede Sakti cukup realistis untuk bisa diraih dirinya. Ia akan memanfaatkan betul jaringan untuk bisa menyebar hingga ke pelosok. Sebab diakuinya, dengan daerah garapan se-NTB, tidak mungkin bagi dirinya untuk bergerak sendiri.
"Tentunya kita minta pendukung setia untuk bisa menyebar, karena kalau saya sendiri tidak mungkin. Di Loteng saya pilkada, setahun saya beejalan hanya setengah kepala dusun yang saya bisa temui. Itu baru Loteng, ini NTB kan mustahil," jelas dia.
Sebagai informasi, Gede Sakti merupakan pendaftar ketujuh bacaleg DPD dapil NTB. Sebelumnya, telah ada enam nama lain di antaranya:
1. Maskahyangan
2. Musa Shofiandi
3. Saadatul Hayati Putri
4. Evi Apita Kaya
5. Nurhaidah
6. Sukisman Azmy
7. Gede Sakti. (R/L..).