Melalui Empowerment, Bio Farma Dorong Siswa SLB Cicendo Mampu Berdikari -->

Melalui Empowerment, Bio Farma Dorong Siswa SLB Cicendo Mampu Berdikari

Rabu, 17 Mei 2023, Rabu, Mei 17, 2023

 


FOTO. Inilah para peserta pelatihan menjahit kepada para alumni SMA disabilitas SLBN Cicendo Bandung yang diselenggarakan oleh Bio Farma bersama Kelompok Binaan Creative Disabilitas Production








MATARAM, BL -  Bio Farma bersama Kelompok Binaan Creative Disabilitas Production memberikan pelatihan menjahit kepada para alumni SMA disabilitas SLBN Cicendo Bandung. 


Mengusung program Empowerment, pelatihan diharapkan bisa memberi bekal keterampilan, kemandirian dan jiwa kewirausahaan bagi penyandang disabilitas.


Direktur Utama (Dirut) Bio Farma Honesti Basyir, mengatakan, Bio Farma berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan dengan masyarakat dan lingkungannya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). 


Sejak tahun 2018, Bio Farma melakukan pembinaan terhadap Kelompok Difabel yang diberi nama Creative Disabilitas Production dengan membekali kelompok dengan kemampuan dalam menjahit. 


”Dengan menggunakan pendekatan leave no one behind yang merupakan agenda Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) 2030. Kini, kelompok binaan difabel Bio Farma tidak hanya mandiri secara ekonomi namun dapat menyebarkan manfaat yang lebih luas dengan memberikan pelatihan dan pembinaan menjahit kepada Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Cicendo tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA),” jelas Honesti dalam siaran tertulisnya, Rabu (17/5).


Pelatihan yang dimulai dari April hingga Mei 2023 itu diisi banyak materi. Sebagai rangkaian akhir dari pelatihan menjahit, SLBN Cicendo menggelar Fashion Show pada 15 Mei 2023 di Aula SLBN Cicendo Bandung. Alumni SLBN Cicendo memperagakan hasil karyanya di depan para pembina, guru, dan para orang tua siswa.


Sementara itu, Direktur Human Capital Bio Farma, Endang Suraningsih, mengatakan pembinaan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia khususnya rekan-rekan penyandang disabilitas. 


”Melalui pelatihan yang telah diberikan kepada SLBN Cicendo kota Bandung, para alumni akan memiliki keterampilan yang dapat menjadikannya lebih mandiri dan memiliki jiwa kewirausahaan,” ujar Endang.


Endang Suraningsih mengaku, sangat terharu melihat perkembangan dari rekan-rekan binaan yang sekarang mampu menghasilkan karya sendiri. ”Terharu rasanya melihat rekan-rekan dari SLBN Cicendo bisa memiliki karya sendiri, luar biasa juga melihat rekan-rekan dari binaan Bio Farma dapat membagikan lagi ilmu yang telah didapatkan kepada para alumni SLBN Cicendo. Kami bangga dan mengucapkan terima kasih juga kepada SLBN Cicendo atas kolaborasi yang telah dilakukan,” jelas Endang.


Endang menjelaskan, Bio Farma mengembangkan program Empowerment dengan melakukan pembinaan terhadap komunitas penyandang disabilitas sejak 2018. Bio Farma memberikan bantuan pembinaan dan juga mesin jahit kepada SLBN Cicendo. 


Saat ini, Bio Farma memiliki tiga kelompok binaan yaitu Planet Kreatif disabilitas dengan 30 anggota, Kreatif Disabilitas Production sebanyak 10 anggota, dan Cemara Paper sebanyak 5 anggota. ”Diharapkan ke depan, para binaan dapat secara mandiri memproduksi dan memasarkan produk yang dibuat,” ucap Endang. 


Terpisah, Kepala Sekolah SLBN Cicendo, Wawan mengatakan, mewakili sekolah mengucapkan terima kasih atas dukungan Bio Farma kepada penyandang disabilitas. 


”Saya mewakili SLBN Cicendo mengucapkan terima kasih kepada Bio Farma yang sungguh luar biasa melakukan keberpihakan kepada kami, khususnya bagi penyandang disabilitas. Dukungan yang sangat luar biasa kita berkolaborasi dengan rekan-rekan dari binaan Bio Farma yang berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada adik-adik kami,” ujar Wawan. 


Menurut dia, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan dirasakan sangatlah tinggi. Sedangkan lowongan kerja yang tersedia sangatlah tidak berimbang dengan jumlah pencari pekerjaan terlebih untuk penyandang disabilitas. 


Sehingga, setiap individu, lanjut Wawan, dituntut untuk memiliki produktivitas dan keterampilan yang cukup tinggi.


”Jawaban dari keterserapan anak kita yang belum bisa masuk di dunia industri dan dunia usaha untuk bekerja. Kerja sama ini menjadi modal yang penting bagi anak-anak kami untuk ke depan mandiri secara ekonomi,” tandas Wawan. (R/L...).



TerPopuler