Klarifikasi Potongan Video Viral di Acara Halal Bihalal HIMALO, AKA : Banyak Video Panjang Bedah Al – Qur’an Surat Al-Imran 103 Terpotong -->

Klarifikasi Potongan Video Viral di Acara Halal Bihalal HIMALO, AKA : Banyak Video Panjang Bedah Al – Qur’an Surat Al-Imran 103 Terpotong

Rabu, 10 Mei 2023, Rabu, Mei 10, 2023

 

FOTO. H Ahsanul Khalik (AKA).










MATARAM, BL Kepala Dinas Sosial NTB H. Ahsanul Khalik (AKA) angkat bicara terkait viralnya potongan pidatonya halal bihalal Himpunan Masyarakat Lombok (HIMALO) di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Minggu (7/5) lalu. 


Ia menegaskan, bahwa pidatonya pada acara HIMALO sama sekali tidak ada kaitan dengan politik praktis. Karena itu, AKA berterima kasih atas kritik yang dilontarkan Anggota DPR RI dapil NTB-2 (Pulau Lombok) H. Rachmat Hidayat. 


“Terima Kasih Kanda Rahmat Hidayat, sebagai Sasak Masbagik, saya akan jaga  marwah Sasak, dan pidato saya tidak ada politik praktis,” ujarnya, Rabu (10/5). 


AKA merasa sangat takzim dan berterimakasih kepada Rachmat Hidayat yang memberi komentar soal pidato dirinya. Terlebih, hal itu,  sebagai bukti kecintaan Rachmat kepada AKA sebagai penerus Sasak ke depan.


“Pertama saya sangat takzim dan terima kasih kepada senior kita, orang tua kita Pak Rahmat Hidayat. Apa yang beliau sampaikan saya yakini sebagai bukti cintanya beliau kepada saya sebagai penerus Sasak di masa depan,” kata dia.


“Maka atas kecintaan beliau itu saya juga mohon izin kepada beliau untuk menjelaskan secara utuh bagaimana yang sebenarnya, kan tidak bisa kita memahami sesuatu dari potongan video, yang ada dan beredar di medsos,” sambung AKA.


Menurut dia, sambutan dirinya pada acara HIMALO di TMII sangat panjang, dan potongan pidato yang beredar hanya secuil dari pidatonya.


Terlebih, AKA banyak mengungkapkan situasi kebathinan. Serta, jika siapapun yang ada di lokasi akan paham maksud dari pidato panjangnya itu. 


"Awalnya, ada prolog dari orang tua kita Miq Tjuk Sudarmadji,  yang memaparkan bagaimana kita bangsa Sasak saling menghilangkan sikap dan sifat saling menjatuhkan satu sama lain, seperti jurakan selama ini. Kita memang Sasak ini suka sekali jurakan, kita orang Lombok punya tanah tapi tanah kita dikuasai orang lain, ini menjadi catatan kita bersama untuk melakukan pembenahan di masa depan kata Miq Tjuk Sudarmadji,” jelas Ahsanul. 


Dia menjelaskan bahwa dalam pidato itu dikupas sebagaimana yang tertuang dalam Al – Qur’an Surat Al-Imran 103, yang artinya dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.


“Kenapa ayat ini, karena saya menyampaikan bahwa halal bihalal yang dilaksanakan Himalo  dalam rangka kita menuju bagaimana persaudaraan sasak dalam meraih kegemilangan seperti tema Halal Bihalal. Saya sampaikan sasak ini kita banyak ada yang yan meriku, ada yang mbe me lai, ada juga yang lito late, ini maknanya kemudian sesuai ayat itu Allah berikan kita kenikmatan bagaimana menyatukan hati kita lalu dengan karunia Allah kita dipersaudarakan,” papar AKA.


Kemudian AKA menjelaskan, terkait dengan apa yang disampaikan oleh Miq Tjuk Sudarmadji, pada poin menyebutkan; kita punya tanah tapi tanah kita dikuasai orang lain, tanah kita dimiliki orang lain, tanah kita dipegang orang lain.


“Saya berikan gambaran  dan saya sampaikan bahwa Pak Gubernur sangat terbuka, bahkan dalam beberapa media baru-baru ini Pak Gubernur menyampaikan ada banyak tokoh kita di Lombok yang bagus dan kita dorong maju untuk ikut kontestasi Pemilihan Gubernur dan Pak Gubernur menyebut nama Mamiq Gita (Sekda) dan Lalu Iqbal (Dubes) sebagai orang yang layak maju pada Pilgub, pak Gubernur mengatakan saya dukung kalau mereka-mereka ini maju,” beber AKA. 


Menurut AKA, apa yang disampaikan Gubernur NTB tersebut sangat memberikan ruang bagi siapapun tokoh Sasak untuk maju, baik yang memahami kesasakannya dan ke-NTB-annya.


Sehingga, lanjut dia, pada pidato yang beredar tersebut bukan berarti AKA mengkampanyekan Gubernur NTB, tapi hanya sebagai lanjutan dari pidatonya soal pentingnya orang Sasak untuk maju dalam kontestasi politik.


“Tapi kalau tidak ada yang maju, maka ya kita biarkan Bang zul maju lagi. Pada pernyataan ini sebagai penegasan bahwa sesungguhnya kita semua berharap akan muncul tokoh-tokoh Sasak yang memiliki kapasitas maju di daerah ini,” ucap AKA. 


“Kita memang suka sekali ada oknum (sebutan kadis sosial oknum di pidato) kalau ada orang Sasak yang hebat mau jadi ini, jadi itu, selalu kemudian muncul ada oknum dari Sasak sendiri yang mengatakan wah dia tidak cocok, ini belum cocok dan sebagainya. Ini yang seharusnya mulai kita hilangkan,” sambung AKA.


Pada pidato di acara HIMALO tersebut, AKA menjelaskan tidak hanya Sasak semata, tetapi ada juga suku Samawa dan Mbojo. “Kenapa tidak pada masa datang kita bisa halal bihalal keluarga besar Diaspora NTB di Jakarta ini,” katanya.


AKA menjelaskan yang hadir dalam acara tersebut berjumlah ratusan, sehingga jika hadir pasti memahami suasana kebatinan di sana, yang sesungguhnya pada pidato tersebut sama sekali tidak ada penghinaan dan politik praktis.


“Sebagai Sasak Lebung, apa ya saya akan menghina diri saya dengan kesasakan yang saya miliki dan tidak ada juga bagian politik praktis, karena apa yang saya sampaikan adalah dalam batasan standar dan kaidah berbangsa dan bernegara,” tandas Ahsanul Khalik.



*Bela Pidato AKA


Sementara itu, salah seorang peserta yang hadir dalam acara tersebut, sekaligus Anggota Masyakat Diaspora Sasak di Jakarta, Syahrier Rohman memberikan kesaksian, bahwa kesalahpahaman seperti ini perlu diluruskan.


“Saya salah satu peserta yang hadir ingin meluruskan bahwa dalam sambutannya pada acara halal bihalal HIMALO kemarin justru Pak  Dr. AKA meminta kita semua bangsa Sasak mulai dari sekarang saling junjung, saling angkat dan jangan ada yang suka saling jatuhkan,” katanya.


Dia mengatakan pidato AKA sama sekali tidak menyinggung suku Sasak maupun terlibat politik praktis.


“Jadi beliau membakar semangat kita untuk mulai sekarang menjadi bangsa yang berani tampil di depan, saling bantu, saling junjung dan saling hargai apabila ada saudara-saudara kita hendak tampil menjadi pemimpin, bukannya saling sikut dan saling jatuhkan jangan sampai terjadi hal tersebut,” ujarnya.


Jika saat ini tidak ada masyarakat Sasak yang ingin maju, maka tidak ada salahnya jika Zulkieflimansyah kembali maju, daripada ada orang luar NTB yang maju.


“Kalaupun hingga saat ini belum ada yang siap, gak ada salahnya kalau Pak Zul kembali tampil daripada kita dipimpin oleh orang-orang dari luar daerah, karena dari daerah lainpun banyak yang ingin menjadi pemimpin di NTB,” katanya.


Syahrier Rohman mengatakan pidato AKA jika dicermati tidak secara sepotong, justru sedang membakar semangat masyarakat Sasak untuk maju.


“Pak AKA justru membakar semangat bangsa Sasak untuk jangan malu-malu lagi tampil menjadi pemimpin bangsanya sendiri dan Jangan saling jatuhkan, biarkan masa-masa lalu itu sudah lewat,” ujarnya.


Jika ada bangsa Sasak yang maju, maka dia mengatakan harus didukung bukan saling menjatuhkan satu sama lain seperti yang sering terjadi.


“Jadi kalau ada bangsa Sasak yang layak dan mau tampil menjadi pemimpin tahun 2024 ya kita semua harus mendukungnya, begitulah pesan yg bisa saya tangkap dari pidato luar biasa Pak Dr. AKA,” kata Syahrir Rohman.


Dia juga mengucapkan terimakasih pada AKA yang memperjuangkan bangsa Sasak meskipun saat ini disalahpahami. (R/L..).

TerPopuler