FOTO. TGH. Sanusi |
MATARAM, BL – Menyikapi adanya pemberitaan di berbagai media tentang Sasak yang dikaitkan dengan Kepala Dinas Sosial Ahsanul Khalik, TGH. Sanusi salah seorang Penghulu Majelis Adat Sasak, menyampaikan pandangan yang sangat indah tentang Sasak yang menjunjung tinggi adanya berbagai perbedaan pendapat antara para tokoh dan sangat terbuka menerima berbagai masukan, kritikan dan bahkan sesuatu yang sangat pahit untuk kita dengarkan.
“Semua komponen Sasak memiliki hak dalam berbicara tentang Sasak, dan alangkah bijaknya kita semua mengayomi itu dengan tidak ribut di media, karena kita bangsa Sasak ini bangsa yang mencintai hidup harmoni, dimulai dari harmonis dengan alam, dengan diri sendiri, dengan orang lain dan bermuara pada kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkap TGH. Sanusi, Kamis (11/5).
TGH. Sanusi mengatakan sifat dasar bangsa Sasak yang tidak suka konflik sehingga patut menjadikan pijakan bersama untuk menelaah dengan seksama berbagai hal yang terkait Sasak dan kesesakan.
“Saya sudah mendengarkan video yang agak utuh dan juga membaca di berbagai media klarifikasi yang dilakukan pak Ahsanul Khalik. Saya mendapatkan suatu gambaran yang jelas tentang kesasakan dan bagaimana Pak Ahsanul membangunkan semangat kesasakan itu,” kata dia.
“Karenanya pada pandangan saya mari kita saling merangkul, untuk membangun semangat kebersamaan masyarakat Sasak, yang dilandasi semangat ketulusan, kepedulian sesama dan persahabatan serta penghormatan,” sambung TGH. Sanusi.
Lebih lanjut TGH. Sanusi mengajak masyarakat jadikan kearifan lokal Sasak yang terus dikembangkan dalam penyelesaian masalah yang ada, berupa; keimanan kepada Allah, toleransi, kerja sama, menghargai pendapat orang lain, memahami kultur yang ada di masyarakat, berpikir kritis dan sistematis, menyelesaikan konflik dengan musyawarah tanpa kekerasan dan bersifat politis dan lain-lain.
“Karenanya silahkan siapa saja generasi Sasak ini, bicaralah tentang Sasak pada komunitas Sasak untuk membangun semangat perubahan Sasak di masa depan, dan kita kaji bersama untuk membangun semangat kebersamaan itu,” ucap dia.
“Kalau kita ribut saling menyalahkan nanti tidak ada yang peduli dan tidak juga mau bicara tentang Kesasakan yang ada pada diri generasi Sasak ini, dan itu masalah besar bagi kita semua orang Sasak, karenanya saya mengajak kepada semua para Lingsir sesepuh Sasak bahkan di NTB supaya lebih arif mendudukkan diri sebagai pengayom, menyampaikan nasehat nasehat untuk bisa diteladani anak generasi ke depan,” sambung TGH. Sanusi menjelaskan. (R/L..).