FOTO. Inilah wisata mata air Gumbang Ganang menjadi destinasi wisata, di Desa Obel – Obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur (Lotim). |
MATARAM, BL - Program pendayagunaan dan pelestarian wisata mata air Gumbang Ganang menjadi destinasi wisata, di Desa Obel – Obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang dilakukan PT PLN (Persero), menuai hasil membanggakan.
Tercatat, wisata mata air Gumbang Ganang meraih penghargaan nasional lingkungan hidup. Yakni, Indonesia Green Award (IGA) tahun 2023.
Keberhasilan program TJSL PLN yang di inisiasi oleh Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) itu tidak terlepas dari peran aktif dan keseriusan dari Local Hero Program, yakni Bapak Srinom, yang merupakan pengelola, pencetus ide dan konsep pengembangan wisata mata air Gumbang Ganang.
“Alhamdulillah, kami tentunya tidak pernah menyangka akan mendapatkan apresiasi seperti sekrang ini, kami tidak menduga sama sekali, saya beserta Pokdwarwis Maju Bersama desa Obel – Obel menjadi kian bersemangat," kata Srinom pada wartawan, Senin (6/3).
Kegiatan pendayagunaan mata air alami Gumbang – Ganang menjadi salah satu destinasi wisata merupakan kegiatan mengintegrasikan aktifitas wisata dengan usaha penyelamatan kawasan hutan Obel – Obel yang menjadi area tangkapan air hujan, dan lokasi Gumbang Ganang sebagai embung penampung sumber dari mata air tersebut.
Menurut Srinom, sejak bertahun – tahun, dirinya bersama masyarakat adat mengelola dan menjaga hutan untuk kepentingan masyarakat.
Terlebih lagi, setiap tahun selalu diadakan kegiatan adat “Tetulak” yang merupakan perwujudan rasa syukur masyarakat atas karunia tuhan yang telah menciptakan dan mengkaruniakan alam pada warga Desa Obel-obel.
"Kegiatan adat Tetulak, adalah cari kami bersyukur pada Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah alam yang dapat kami manfaatkan dengan sebaik – baiknya dan tentunya harus kami jaga," ujar dia.
Srinom mendaku, bahwa adanya partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat adat, kelompok Pokdarwis, dan pemerintah Desa Obel – Obel, guna bekerja sama secara gotong royong membuka potensi aktifitas ekonomi yang menghasilkan bagi masyarakat. Hal ini tidak lain, untuk mendorong pengelolaan dan perawatan eksistensi sumber mata air.
Apalagi, lanjut dia, hasil dari pengelolaan tersebut kemudian dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan sosial lingkungan, yang disalurkan baik melalui masyarakat adat, pemerintah desa, ataupun kelompok pokdarwis sendiri
"Kedepan, dari aktifitas ini diharapkan akan melahirkan ekosistem sosial yang mensinergikan aspek ekonomi kedalam akatifitas kegiatan masyarakat adat, budaya, dan tentunya berkemandirian," ungkap Srinom
“Tidak akan ada embung mata air Gumbang Ganang jika tidak ada hutan Obel – Obel yang lestari," sambung dia.
FOTO. FOTO. Srinom |
Sementara itu, General Manager PLN UIP Nusa Tenggara, Wahidin, mengaku, bahwa implementasi pelaksanaan TJSL PLN, harus mengintegrasikan bisnis proses perusahaan dengan kepentingan dari pemangku kepentingan (stakeholder).
"Jadi, melalui peningkatan keterlibatan masyarakat itu sendiri, tentunya akan tercipta create share value (CSV) pada proses tersebut," kata dia.
Menurut Wahidin, desain program TJSL PLN itu dilaksanakan untuk menciptakan dampak berkelanjutan yang dapat diukur, dalam segala lini pilar Sustainable Deveopment Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Gumbang – Ganang adalah salah satu aksi program yang mencerminkan integrasi dari proses bisnis PLN yang berwawasan lingkungan," ucap dia.
Wahidin mengatakan, pada tahap perencanaan program, PLN harus memastikan bahwa program yang akan dijalankan sesuai dengan kebutuhan yang ada di masyarakat.
Selanjutnya, tahap berikutnya adalah menemukan individu atau kelompok yang memiliki interest yang sama terhadap program TJSL yang disebut sebagai local hero.
Nantinya, local Hero ini kemudian yang akan menjadi garda terdepan dalam mengimplementasikan program TJSL sesuai dengan roadmap rencana aksi.
Sebab, kata dia, lahirnya Local Heroes pada program TJSL PLN adalah bagian dari gagasan pokok yang mengusung lahirnya jiwa kepemimpinan serta komitmen tinggi bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar mereka.
“Para local hero dan kelompok masyarakat yang berpartisipasi dalam program TJSL PLN pasti merupakan sosok yang senantiasa menghendaki perubahan. Mereka tentunya senantiasa bergerak untuk melewati berbagai keterbatasan dan rintangan untuk menciptakan kemajuan bagi kelompok mereka," tandas Wahidin. (R/L..)