FOTO. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir (kiri) dan Menteri Urusan Bisnis, Perdagangan, Pariwisata dan Usaha Pemerintah Skotlandia Ivan McKee. Skotlandia tertarik untuk bekerjasama dengan Bio Farma pada pengembangan rantai pasok farmasi. |
MATARAM, BL - Bio Farma menerima kunjungan kerja dari Menteri urusan Bisnis, Perdagangan, Pariwisata dan Usaha dari Pemerintah Skotlandia, Ivan McKee.
Pada pertemuan ini, pejabat pemerintah Skotlandia yang juga terdiri dari Senior International Trade Manager, Science & Technology (Southeast Asia), Kartina Osman, Interim Director of Global Trade, Jan Robertson dan Head of Southeast Asia/APAC, Lead for Consumer Industry dari Asosiasi Bisnis Skotlandia /Scottish Development International (SDI), Neil Mclnnes.
Mereka menghendaki bagaimana kapabilitas rantai pasok sektor farmasi Skotlandia dapat mendukung visi pengembangan farmasi di Indonesia. Termasuk, pengembangan inovasi dan eksplorasi kerjasama kedepan dengan industri farmasi Indonesia
Tak hanya itu, update kerjasama Bio Farma dengan perusahaan farmasi Skotlandia, Profactor Pharma dalam rangka mengidentifikasi potensi kerjasama serupa antara perusahaan farmasi Indonesia dan Skotlandia juga turut dibicarakan.
Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir menyambut baik kunjungan dari Pemerintah Skotlandia dan terbuka untuk berkolaborasi. Sebab, ia merasa terhormat dapat bersama para pejabat penting di negara Skotlandia.
Mengingat, program - program Bio Farma hingga saat ini, hampir semua ekosistem mulai dari produksi Vaksin dan diagnostic kit.
"Sampai saat ini Bio Farma belum secara langsung beroperasi di negara tertentu, namun produk vaksinnya telah digunakan di lebih dari 150 negara baik melalui UN Agencies maupun bilateral. Sejak tahun 1997, sekitar 18 produk vaksin Bio Farma telah mendapatkan pengakuan prakualifikasi (PQ) dari WHO,” ujar Honesti dalam siaran tertulisnya, Rabu (15/2).
Menurut dia, sejauh ini, pertemuan dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri sudah sering dilakukan, terutama semenjak pandemi Covid-19.
Sebab, berkolaborasi bersama dan mendukung pemerintah untuk mengembangkan produk - produk baru dan bekerja sama dengan berbagai negara, harus terus dilakukan.
"Akhir tahun lalu, kami menandatangani perjanjian dengan perusahaan farmasi Inggris Profactor Pharma untuk pengembangan produk baru factor VIII, yang akan dipasarkan secara global," kata Honesti.
Sementara itu, Menteri McKee menyampaikan rasa terima kasih kepada Bio Farma atas penerimaan dan kesempatan untuk berdiskusi bersama.
Terlebih, kedatangannya kali ini, dalam rangka untuk membahas peluang lebih lanjut,. Apalagi, negara Skotlandia memiliki sejarah inovasi yang sangat panjang dan secara global dalam pengembangan lifescience di banyak sektor.
"Maka, hal itu merupakan sesuatu yang menarik untuk menjalin kerja sama dari berbagai bisnis secara global yang saat ini perlu dimanfaatkan," ucap McKee.
Ia memastikan, bahwa Skotlandia terus bergerak maju dalam rangka mengembangkan peluang lain bersama Bio Farma. Karena itu, Menteri Mckke, menghendaki agar kerjasama yang kini dilakukan akan dapat menguntungkan kedua belah pihak.
"Kami senang mendiskusikan peluang untuk membahas lebih banyak rencana penelitian dan pengembangan lebih lanjut dan menunggu langkah kolaborasi selanjutnya," tandas McKee. (R/L..).