Gubernur NTB Zulkieflimansyah (kanan) saat menemui Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury |
MATARAM, BL - Gubernur NTB Zulkieflimansyah menemui Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta.
Tak hanya itu, orang nomor satu di Provinsi NTB menyempatkan bertemu dengan Asisten Deputi Bidang Hukum Korporasi Kementerian BUMN, Rini Widyastuti dan Asisten Deputi Bidang Jasa Pariwisata dan Pendukung Kementerian BUMN, Endra Gunawan.
Keduanya merupakan orang yang menggawangi persolan hukum di Kementerian BUMN untuk memberikan izin kepada PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) membuka data secara terbuka kepada masyarakat. Sehingga persoalan lahan di Mandalika tidak liar kemana-mana.
"Alhamdulillah, minggu depan Insya Allah Mbak Rini dan Mas Hendra akan datang ke Lombok mendampingi ITDC untuk membuka data kepada masyarakat yang masih merasa ada ganjalan," ujar Gubernur dalam keterangan tertulisnya pada wartawan, Rabu (1/2).
Menurut Bang Zul, panggilan karib Gubernur NTB itu, adanya pembukaan data itu, maka hal itu akan bagus untuk ITDC dan masyarakat. Sehingga, NTB benar-benar aman dan nyaman untuk investasi serta berbagai kegiatan ekonomi dan kemasyarakatan.
"Yang pasti, komunikasi dan koordinasi yang telah kita bangun dengan pihak kementerian dan lembaga memberikan angin segar bagi permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat di Mandalika," jelas Gubernur.
Ia menegaskan, bahwa persoalan lahan masyarakat di Mandalika perlu kesabaran menyelesaikannya dengan tuntas. Karena masyarakat menginginkan transparansi kepada pihak ITDC terkait data-data penyelesaian lahan masyarakat di kawasan Mandalika.
"Alhamdulillah, Kementerian BUMN bisa memahami dan sedang mempersiapkan teknisnya. Sehingga ITDC bisa secara transparan memberikan informasi yang lengkap sesuai yang diinginkan masyarakat," ungkap Bang Zul.
Terkait persoalan aset di Gili Trawangan, KLU yang kini masih menyisakan masalah. Diakui gubernur, pihaknya memastikan hal itu juga akan bisa diselesaikan dengan komunikasi dan dialog yang baik antara masyarakat dan investor yang ada di kawasan Gili Trawangan.
"Intinya luruskan niat dan jangan tergoda untuk main-main. Kalau ada staf kami yang masuk angin atau tergoda untuk main. Kami akan tegur, kami beri sanksi bahkan bisa kami berhentikan dari posisinya," tegas Bang Zul.
Persoalan lahan, lanjut Gubernur, memang tidak sederhana dan butuh kesabaran luar biasa. Asalkan tidak ada yang mencoba bermain-main untuk kepentingan personal atau kelompok.
"Karena kepentingan masyarakat yang paling utama," tandas Bang Zul. (R/L..).