FOTO. Inilah peternak Milenial tiga kelompok ternak saat memperoleh pelatihan pengembangan pakan rumput melalui Program Re-grass & Sustainability Village yang dilakukan PT. Bio Farma. |
MATARAM, BL - Sebanyak 80 peternak generasi milenial yang berasal dari tiga kelompok ternak di desa Mandalamukti, Ciptagumati, dan Cipada Kabupaten Bandung Barat, memperoleh bantuan pelatihan dan pembinaan melalui program Social Entrepreneurship Peternak Milenial yang dilakukan Bio Farma.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Dengan mengusung program community development dan creating share value (CSV), induk Holding BUMN Farmasi tersebut, secara berkelanjutan senantiasa menjaga hubungan dengan masyarakat agar kehadiran Bio Farma dapat dirasakan.
CSV yang dilakukan oleh Bio Farma, yaitu mengintegrasikan isu dan tantangan masyarakat ke dalam suatu bentuk kegiatan atau pendampingan, kemudian penciptaan nilai ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.
Hal ini dituangkan dalam kegiatan TJSL, melalui Program Re-grass & Sustainability Village.
"Ini, karena permasalahan yang teridentifikasi oleh Bio Farma adalah para peternak kesulitan mendapatkan rumput untuk pakan ternak hingga harus mencari ke luar kota, yang nantinya akan berpengaruh terhadap biaya operasional pemeliharaan, kualitas peternakan dan kuantitas yang dihasilkan," ujar Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir dalam siaran tertulisnya, Sabtu (14/1).
Menurut dia, peternak milenial merupakan potensi yang dikembangkan Bio Farma sehingga dapat menjadi roda penggerak pengembangan kapasitas dan kapabilitas masyarakat bidang peternakan di wilayahnya.
Dengan menekankan kepada aspek identifikasi, pengembangan potensi lokal dan pemanfaatan sumberdaya manusia sebagai unsur penting dalam keberlanjutan program, maka muncul sebuah isu dan potensi yang terus bisa dikembangkan yang pada akhirnya pengembangan Program Re-Grass dan Sustainability Village yang di implementasikan di Desa Mandalamukti mampu disebarluaskan kembali oleh Kelompok Ternak Domba dan Kambing Azkia Raya kepada Kelompok Ternak Domba Bale Sawargi Desa Cipada Kecamatan Cikalong Wetan.
"Dan, ke Kelompok Ternak Domba Panglipur Galih Desa Ciptagumati Kecamatan Cikalong Wetan," ucap Honesti.
Ia menjelaskan, Bio Farma menggunakan skema ABCG (Academy, Business, Community, Government) untuk menciptakan sinergitas atau implementasi program yang tepat sasaran juga berkelanjutan.
Di mana, selain melibatkan kelompok masyarakat, juga melibatkan Dinas Peternakan, Universitas Padjajaran dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai mitra kerjasama strategis dalam hal pengembangan program rumput.
"Hal ini, agar mampu menciptakan rumput yang memiliki kandungan nutrisi tinggi bagi peternak dan mampu meningkatkan nilai ekonomi, pendidikan, lingkungan dan sosial yang lebih seimbang," kata Honesti.
Ia mendaku, bahwa apabila peternak telah mandiri dalam hal pakan, mereka akan memiliki waktu luang dikarenakan waktu untuk mencari pakan sudah tidak lama dan dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kegiatan perekonomian baru.
"Kegiatan perekonomian baru tersebut dapat menjadi diversifikasi produk sebagai dampak positif dari program Re-Grass & Sustainability Village bagi masyarakat,” ujar Honesti.
Sementara itu, Kepada Divisi TJSL, Tjut Vina Irianti, menyampaikan bahwa selain memberikan berbagai pelatihan dalam perbaikan kualitas hewan ternak, Bio Farma juga melakukan community development agar peternak milenial binaan Bio Farma mampu bersaing di era 4.0.
“Kami memberikan pembinaan dalam aspek pengelolaan media sosial dan pemanfaatan E-commerce, sehingga para peternak milenial selain memilki kemampuan beternak juga dapat memaksimalkan penggunaan digital sebagai sarana dalam peningkatan promosi dan penjualan serta tentunya memberikan manfaat edukasi sehingga dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat khususnya generasi milenial lainnya," jelas Tjut Vina.
Bio Farma memperkenalkan konsep Business to Business kepada peternak milenial yang merupakan “agent of change” di desanya, sehingga mereka memiliki kemampuan bernegosiasi yang baik.
"Pakan hewan ternak yang berkualitas menghasilkan hewan yang memiliki daya jual yang baik. Saat ini Peternak Milenial sudah mulai menemukan partner bisnis, yaitu UMKM yang bergerak di bidang usaha jual beli ternak domba serta kuliner," tandas Tjut Vina Irianti. (R/L...).