MATARAM, BL - Sebagai salah satu upaya meningkatkan perekonomian di wilayah lereng Gunung Tambora, Kabupaten Dompu, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bima melaksanakan kegiatan pelatihan bagi petani kopi di wilayah tersebut.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), pelatihan yang digelar secara bertahap mulai bulan Juli lalu ini berhasil membuahkan hasil positif. Meningkatnya produksi dan kualitas kopi yang tentunya berdampak pada meningkatnya kesejahteraan para petani kopi Tambora.
Salah satu anggota petani kopi Tambora, Dayat, yang juga mengikuti pelatihan tersebut menyatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas upaya yang dilakukan oleh PLN, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi Tambora.
Dayat menjelaskan pelatihan yang diberikan memberikan pemahaman tentang cara menanam, pemeliharaan, sampai dengan pengolahan dan pemasaran kopi telah meningkat. Hal ini terlihat dari kualitas biji kopi yang dihasilkan yang semakin baik serta meningkatnya jumlah produksi kopi.
“Kami langsung rubah teknik penanaman dan pengolahan. Hasilnya, panen naik hingga 30 persen. Sebelum ada pelatihan, kami menghasilkan 500 kg/hektar kopi dan sekarang naik menjadi 700 kg/ hektar. Sangat membantu sekali. Terima kasih PLN," ungkap Dayat dalam siaran tertulisnya, Sabtu (31/12).
Tak berhenti di sana, Dayat juga berharap PLN dapat dapat melakukan pembinaan secara terus-menerus agar generasi muda di Desa Tambora dapat lebih mengembangkan pertanian kopi di wilayahnya. Dayat juga memiliki cita cita suatu saat kopi olahan Tambora ini dapat menembus pasar ekspor dunia.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Bima, Jimy Indra Baskara mengatakan, bahwa keberhasilan pelatihan ini merupakan bukti nyata dari kepedulian PLN terhadap masalah sosial dan lingkungan.
Jimy juga menjelaskan bahwa dalam pelatihan ini, PLN menggandeng Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia agar menampilkan tenaga ahli profesional di bidang pertanian kopi agar program TJSL PLN yang berfokus pada pendidikan dan pelatihan ini dapat membuahkan hasil yang optimal.
“Semoga dengan pelatihan ini, mampu membawa kopi Tambora semakin dikenal dunia, dan para petani Tambora semakin sejahtera," tandas Jimy.
Sebanyak kurang lebih dua puluh orang petani kopi Tambora memperoleh pelatihan ini. Dimulai dari tahap pembibitan, penanaman, pemeliharaan sampai dengan pengolahan dan pemasaran, diharapkan petani kopi tambora mampu menghasilkan biji kopi yang bagus, baik dari sisi kualitas dan kuantitas.
Tak hanya itu, petani kopi Tambora diharapkan dapat mengelola dan mengolah hasil panen serta memasarkannya tidak hanya di tingkat lokal, namun ke pasar global. (R/L..).