MATARAM, BL - Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sabolah Al Kalamby resmi mendaftarkan diri menjadi bakal calon (balon) anggota DPD RI dapil Provinsi NTB.
Kendati menjadi pendatang baru, ia tak gentar menghadapi para politisi senior yang ikut bertarung di pemilihan anggota DPD RI dapil NTB periode 2024-2029 mendatang.
"Insya Allah, saya serius melaksanakan kerja-kerja politik hingga 2024 nanti. Dan bagi saya, para senior yang ikut maju dalam pertarungan DPD RI dapil NTB, adalah guru politik saya semuanya," ujar Sabolah pada wartawan, Rabu (28/12).
Sabolah tiba di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB sekira pukul 11.10 WITA. Kadatangan Sabolah diiringi oleh simpatisannya yang mayoritas milenial.
Lengkap dengan rompi khasnya, Sabolah datang dengan raut wajah penuh percaya diri.
Dirinya disambut Anggota KPU NTB Zuriati, Agus Hilman, Syamsuddin, dan Sekretaris KPU NTB Agus Suhlan.
Proses penyerahan dukungan untuk bakal calon anggota DPD RI telah dibuka sejak tanggal 16 Desember dan akan berakhir pada tanggal 29 Desember 2022 pukul 24.00 WITA.
Sabolah Al Kalamby merupakan pendaftar ke-9 yang menyerahkan berkas dukungan minimal ke KPU NTB.
"Minimum 2000 dukungan. Dan itu paling kurang tersebar di 50 persen kabupaten kota di NTB," kata anggota KPU NTB Divisi Teknis Penyelenggaraan Zuriati.
Pendaftaran penyertaan dukungan yang diserahkan Sabolah Al Kalamby dinyatakan lengkap oleh KPU NTB.
"Setelah dilakukan verifikasi syarat dukungan, berkas Sabolah Al Kalamby dinyatakan lengkap dan diterima," ungkap Zuriati.
Adapun jumlah dukungan yang diserahkan sebanyak 2978 dukungan yang tersebar di 7 Kabupaten/Kota.
Sabolah Al Kalamby juga mengucap apresiasi kepada KPU dan Bawaslu NTB.
"Kami sebagai bakal calon berterima kasih kepada KPU dan Bawaslu atas fasilitas pelayanan yang menurut kami sudah sangat baik," ucapnya.
Secara eksplisit. Sabolah tak lupa, menyampaikan permohonan maaf kepada KPU NTB. Pasalnya, KPU NTB hanya memperbolehkan hanya 20 orang tim untuk mengawal setiap bakal calon saat pendaftaran.
Namun, dalam faktanya, jumlah tim pendukung yang mengawal Sabolah Al Kalamby jauh melampaui itu.
"Karena antusiasme teman-teman saya tidak bisa melarang. Jangan sampai ada anggapan bahwa saya baru jadi calon, tidak mau mengakomodir teman-teman, dibilang sombong," jelasnya.
Sabolah Al Kalamby memaparkan alasan mengapa dirinya harus terlibat dalam kontestasi DPD RI dapil NTB. Kata dia, generasi milenial merupakan eksponen yang sangat kuat dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
Suara itu, tidak boleh hanya dilihat sebagai proyek 'dagang' politik semata. Melainkan harus mampu dikonsolidasikan untuk pemenangan kaum milenial.
Karena itu, dalam konteks anak muda, Sabolah merasa merasa masih mewakili generasi muda. Dirinya tidak ingin ke depan ada pemuda yang pesimis masuk ke ruang politik.
"Tinggal siapa yang ingin berani terlihat, dialah yang akan muncul mejadi catatan sejarah dalam bangsa ini," ungkap dia.
"Kita tahu persis kerja-kerja bagaimana teman-teman di parlemen. Saya kira kita bisa untuk terlibat berkontribusi bagi negara dan daerah, dalam rangka memperbaiki daerah, dan memperbaiki masa depan anak muda," sambung Sabolah Al Kalamby. (R/L..).