 |
MATARAM, BL- Rapat persiapan pelaksanaan Hari Migran Internasional, terus dimatangkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB. Pada rapat yang berlangsung di Aston Inn Mataram, sejumlah stakeholder terkait, yakni APJATI, ASPATAKI, 13 Pimpinan Kantor Pusat P3MI dan 101 perwakilan Kantor Cabang P3MI di wilayah setempat turut hadir dalam kegiatan itu, Kamis (8/10).
Kadis Nakertrans NTB, Gede Putu Aryadi, mengucapkan terima kasih kepada Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah yang telah memberikan kepercayaan kepada Provinsi NTB sebagai tuan rumah puncak peringatan Hari Migran Internasional yang jatuh pada tanggal 18 Desember mendatang.
Menurut dia, penunjukan Provinsi NTB, dirasa tepat, lantaran NTB merupakan daerah keempat dengan jumlah pengirim PMI terbanyak, setelah Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
"Sebagai daerah dengan basis PMI yang besar, tentu keputusan untuk mengadakan Hari Migran Internasional di NTB sangatlah tepat. Maka, wajarlah kita sebut ini menjadi kado terbaik, karena bertepatan dengan HUT NTB ke-64 yang jatuh pada 17 Desember. Semoga dengan adanya event besar ini bisa membawa keberkahan bagi kita semua,” ujar Gede pada wartawan, kemarin.
Mantan Kadis Kominfotik ini, mendaku bahwa HUT NTB ke-64 yang jatuh pada tanggal 17 Desember juga aja diikuti oleh berbagai rangkaian kegiatan di sektor ketenagakerjaan. Yakni, diawali kegiatan Hari Bhakti Transmigrasi tanggal 12 Desember 2022. Kemudian pada tanggal 13 Desember 2022, Disnaker trans akan menggelar penghargaan produktivitas bagi UMKM yang dikemas dalam kegiatan Lomba Sidhakarya tahun 2022.
"Kegiatan Sidhakarya tersebut, sekaligus dirangkaikan dengan penyerahan sertifikat akreditasi Nasional kepada Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)," kata Gede.
Tak hanya itu, kegiatan Launching Lounge khusus Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Bizam tanggal 14 Desember 2022 yang dirangkai dengan pemberangkatan PMI NTB ke Malaysia.
"Nantinya setiap pemberangkatan dan Pemulangan PMI harus melalui lounge ini, sehingga kita bisa mengawasi. Jadi, setiap pemberangkatan dan pemulangan PMI akan lebih tertib dan nantinya dapat mencegah keberangkatan non prosedural. Ini juga merupakan upaya kita dalam memberikan pelayanan maksimal kepada PMI sebagai Pahlawan Devisa," jelas Gede.
Ia menjelaskan, terwujudnya lounge khusus PMI ini merupakan inisiasi dari BP3MI NTB berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan seluruh asosiasi peduli PMI yang tanpa lelah dan konsen mengupayakan keselamatan bagi PMI.
Di rencanakan, launching Lounge PMI ini akan digelar secara serentak oleh BP3MI di lima Daerah, yaitu di Bandara Juanda (Provinsi Jawa Timur), Bandara Kuala Namu (Sumatera Utara), Bandara Jenderal Ahmad Yani (Jawa Tengah), Bandara I Gusti Ngurah Rai (Bali) dan Bandara Internasional Lombok (BIL).
"Program zero unprosedural PMI yang dicanangkan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB tidak akan terwujud tanpa bantuan stakeholder. Salah satunya P3MI yang semakin solid," tandas Gede Putu Aryadi. (R/L..)