MATARAM, BL - Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar atau karib dipanggil Cak Imin menyampaikan ucapan Selamat Hari Migran Internasional tahun 2022 untuk seluruh calon PMI dan PMI yang sedang bekerja di berbagai negara penempatan.
Ketua Umum DPP PKB itu, mengingatkan mereka untuk terus optimis dan percaya pada pemerintah, bahwa berbagai persoalan migrasi akan dapat terselesaikan.
Sehingga dapat memberi kebaikan bagi semua pihak.
"Kuatkan hati dan semangat untuk terus bekerja, dan yakinlah kita bisa bahu membahu bersama pemerintah dalam menghadapi berbagai persoalan yang dihadapi," ujar Muhaimin saat menyampaikan sambutannya secara virtual saat Peringatan Hari Migran Internasional Tahun 2022 di Kabupaten Lombok Timur yang dihadiri Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah di Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Senin (19/12) kemarin.
Provinsi NTB menjadi tuan rumah Peringatan Hari Migran Internasional Tahun 2022. Dipilihnya Provinsi NTB sebagai tuan rumah, lantaran merupakan provinsi berbasis PMI terbesar keempat setelah Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Selain itu, Kabupaten Lombok Timur juga merupakan merupakan salah satu basis PMI terbesar di NTB.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan, pandemi Covid-19 yang terjadi selama hampir tiga tahun telah mempengaruhi kondisi pasar kerja global, termasuk bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Namun, seiring membaiknya kondisi, seluruh stakeholders yang terlibat dalam proses penempatan harus bangkit dan meningkatkan kualitas perannya. Hal ini agar masa depan PMI semakin baik dan semakin terlindungi.
"Saya mengajak kepada semua stakeholder untuk bersama-sama terus menumbuhkan semangat kerja setelah hampir 3 tahun dalam keterpurukan Covid-19. Dengan semangat bangkit dan semangat bekerja, saya yakin akan berdampak pada kejayaan Indonesia," jelas Ida dalam sambutannya.
Menurut dia, perbaikan kondisi pasar kerja global dapat dilihat dari semakin banyaknya negara yang membuka penempatan bagi PMI, di mana saat ini sebanyak 77 negara telah membuka penempatan bagi PMI.
Pembukaan ini terus mengalami perubahan sesuai dengan aturan protokol kesehatan di negara masing-masing.
Menteri Ida menegaskan, perluasan pasar kerja ke luar negeri yang berdampak pada devisa negara bukanlah keberhasilan pemerintah semata.
Namun merupakan keberhasilan bersama antara pemerintah dan para stakeholder baik pemerintah maupun swasta.
Karena itu, ia mengapresiasi kementerian atau lembaga terkait, perwakilan Indonesia di negara-negara penempatan, BP2MI, pemerintah daerah sampai pemerintah desa, serta Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang telah berpartisipasi dan berperan aktif dalam proses penempatan dan pelindungan PMI.
"Kerja sama yang baik ini harus terus kita jaga, saling support dan saling bergandengan tangan dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk para pahlawan devisa kita," tandas Ida. (R/L..).