MATARAM, BL - Pemprov NTB menggelar peringatan Hari Ibu ke-94 Tahun 2022. Dalam kesempatan itu, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, meminta para perempuan masa kini di wilayahnya agar bisa lebih cerdas bila dibandingkan perempuan zaman dahulu.
Itu menyusul, pada Kongres Perempuan Indonesia pertama pada 22 Desember 1928 lalu, pejuang perempuan telah mengikrarkan diri mereka untuk selangkah lebih maju dalam berjuang melawan belenggu penjajahan.
"Jadi karena sudah Ikrar dari para pejuang, tentunya itu harus menjadi tonggak sejarah bagi perjuangan kaum perempuan di Indonesia. Yakni, perempuan-perempuan cerdas sudah ada dari zaman dulu, dan sekarang, mudah-mudahan kita juga bisa menjadi perempuan-perempuan cerdas masa kini yang bisa meneruskan semangat-semangat para perempuan di masa tersebut," jelas Bunda Niken dalam sambutannya.
Selaku Ibu Sesepuh Perempuan Provinsi NTB. Bunda Niken, panggilan karib istri gubernur NTB itu, mendaku bahwa, Hari Ibu biasanya adalah hari dimana para Ibu memberikan perhatian dan apresiasi serta penghargaan pada peran kaum perempuan bagi keluarga, masyarakat dan bangsanya.
“Saya apresiasi bagi ibu-ibu. Mereka tidak hanya sabar tetapi melakukan semuanya dengan penuh keikhlasan. Maka, kasih ibu seperti matahari yang menyinari dunia, hanya memberi tanpa kembali," tegas dia.
Pada kesempatan ini, Bunda Niken yang menjabat Ketua Dewan Pakar PMI Provinsi NTB juga mengajak kepada ibu-ibu yang hadir agar semua memberikan dedikasi dan kesabaran serta keikhlasan untuk bekerja bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan kaum perempuan, karena masih banyak yang memerlukan kasih sayang dan perhatian.
Terlebih, lanjut dia, Provinsi NTB, saat ini NTB sudah sangat maju, bisa dilihat dari Wakil Gubernur, Ketua DPRD Provinsi, Bupati dan Wakil Bupati serta berbagai macam posisi perempuan di berbagai macam organisasi pemerintah maupun swasta.
Hanya saja, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang berkaitan dengan masalah pemberdayaan perempuan. Yakni, masih banyak perempuan NTB yang belum mendapatkan kesempatan dan fasilitas untuk bisa memperoleh ilmu yang bermanfaat untuk mendapatkan pelatihan. Serta, akses hal-hal yang bisa meningkatkan keberdayaan dirinya.
"Maka, momentum Peringatan Hari Ibu, harus dijadikan momentum untuk introspeksi diri seberapa jauh organisasi-organisasi perempuan sudah berusaha untuk membuat perempuan-perempuan di daerah ini semakin berdaya," tandas Bunda Niken. (R/L..).