FOTO. Ustadz Zaenal Abidin, Q.H., S.PdI, saat menyampaikan tausiyah saat peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW di SMKN 1 Kotaraja. |
MATARAM, BL - Ada yang menarik saat peringatan semarak Maulid Nabi Muhammad SAW di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kotaraja, Jumat pagi (7/10) tadi.
Itu menyusul, sebanyak tiga orang siswi penerima beasiswa repatriasi sejak Agustus lalu, dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, yakni Geresi, Milka dan Rina, ikut hadir dan duduk bersila bersama ratusan siswa di sekolah yang mayoritas beragama Islam tersebut.
Bagi tiga siswa itu, kendati memiliki agama yang berbeda dengan mayoritas siswa lainnya. Namun mereka terlihat sangat aktif bergaul dan bersosialisasi dengan seluruh warga sekolah.
Terlebih, ketiganya aktif dalam kegiatan paduan suara yang diselenggarakan pihak sekolah selama ini.
FOTO. Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan SMKN 1 Kotaraja, Zohratul Aini saat bersama tiga siswi penerima beasiswa repatriasi di sekolah setempat. |
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan SMKN 1 Kotaraja, Zohratul Aini, membenarkan manakala ketiga siswi penerima beasiswa repatriasi di sekolahnya telah diberikan kelonggaran untuk tidak mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini.
"Tapi mereka, malah hadir. Dan, ketiganya duduk di deretan belakang dan turut menyimak ceramah agama yang disampaikan oleh pemateri, Ustadz Zaenal Abidin, Q.H., S.PdI, sejak awal hingga selesainya acara itu," ujar Zohratul.
Senada dengan Wakasek Kesiswaan. Guru Pembina Jurnalistik SMKN 1 Kotaraja, Eny Anita Ekawati, menambahkan, bahwa ketiga siswi itu, tidak canggung untuk berinteraksi dengan para siswa yang mayoritas beragama Islam di sekolah tersebut.
"Selain ikut pada peringatan kegiatan agama Islam, mereka juga aktif pada kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Salah satunya adalah paduan suara," kata Eny.
Terpisah, salah satu siswi penerima beasiswa repatriasi, Rina, mengaku, ia merasa senang bisa ikut serta dalam kegiatan peringatan hari besar agama Islam di sekolah. Salah satunya, Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini.
"Saya enggak sama sekali merasa terganggu, berada di sini ikut menyimak ceramah. Biasa saja," kata dia yang juga diamini dua rekannya.
Terpantau usai kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu, para siswa dan guru berbaur bersama untuk makan sarapan secara bersama-sama di lokasi acara.
Adapun makanan itu, adalah nasi bungkus yang dibawa para siswa dari rumah mereka masing-masing. (R/L..).